10. Pingsan

133 21 12
                                    

Halooo! Makasih udah selalu setia di lapak ini, hehe. Semangat ya jalanin hari-harinya!!

___________________

___________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___________________

Obrolan, canda tawa, keusilan, dan rasa kesal bisa dinyatakan lengkap ada di kamar Zaki. Geri dan Pandi tengah menunggu sang pemilik kamar (Zaki) dan Nizar. Mereka sedang sholat Ashar, meninggalkan kedua teman yang 'berbeda' dengan mereka. Tak apa, Geri dan Pandi akan betah karena ditemani makanan ringan.

"Lama banget perasaan" kata Pandi.

Geri yang masih sibuk dengan cemilannya pun mengangkat bahunya, "gak tau... Mungkin kalo sore sholatnya lama" ujarnya dengan mulut masih penuh snack.

Sorot mata Pandi terlihat sulit diartikan, bombastic side eyes. "Ya Allah Ger, lu makan yang bener napa."

"Maksud lo?" Dia masih sibuk mengunyah. "Kok pake nama Allah?" Geri menatapnya bingung.

Pandi menepuk jidatnya, "astaghfirullah gue lupa kalo gue katolik"

"Ada masalah apasih kawan? Linglung?" tangan Geri terangkat yang kemudian menepuk-nepuk punggung Pandi.

Pandi hanya bisa menatap temannya bingung, rasanya tidak ada masalah dari perkataannya. "Apa sih?!" nada bicara Pandi sedikit meninggi.

"Ternyata cowo dingin cool kek lu bisa bloon juga ya?" Geri tersenyum tanggung lalu kembali melanjutkan kegiatan makannya. Pandi masih tidak menyadarinya, ia hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal.

"Oooooohhhhhhhhhhhhh" mulut Pandi terbuka lebar. Tak mau hilang kesempatan, Geri meletakkan snack pada mulut Pandi.

"Tuh mulut lo bau naga" perkataan Geri disambut dengan lirikan tajam dari Pandi.

"Wiihh bagi dong snack nya" usul Nizar yang tak tahu sejak kapan masuk ke dalam kamar.

Geri memalingkan tubuhnya "gak mau! Pergi sono!"

"Awas aja kalo orang pelit kuburannya bakal sempit" Nizar berkacak pinggang, disambut anggukkan dari Pandi.

"Gue udah nyewa lahan" cetus Geri.

Zaki yang sedari tadi melihat keributan itu kini membuka suaranya, "noh masih banyak, ciki aja diributin" ucapnya seraya membuka kancing baju satu persatu.

Geri yang melihat pun membulatkan matanya "woy Ki lo mau ngapain?! Gue masih suci ya!"

"Enak aja Ger, gue mau ganti baju!" Alisnya berkerut, sedikit ngegas.

Nizar menonyor kepala Geri dengan sedikit tenaga dalam, "huuhh dasar, makannya otak tuh dibersihin biar kaga banyak limbahnya." Tak ada perlawanan, dia hanya bisa mengelus-elus kepalanya.

Kanza : Kania X Zaki [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang