31. Event

62 6 9
                                    

______________________

______________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________

Hari Senin pagi, seluruh anggota OSIS sibuk berkutat dengan tugasnya masin- masing untuk persiapan event yang akan dimulai beberapa menit lagi. Zaki sudah siap dengan gitarnya, ia merasa dirinya sudah cukup bisa memainkannya.


Untuk lomba yang pertama ialah fashion show. Tidak sedikit yang berteriak heboh melihat teman sekolahnya berjalan diantara karpet merah. Mola juga ikut menonton sambil memakan snack kesukaannya. Sesekali juga ia ikut bersorak bersama yang lainnya. Hampir seluruh peserta terlihat anggun, hal yang mungkin akan membuat para juri kebingungan memilih siapa pemenangnya.

Saatnya giliran kelas Xll IPA 2 yang maju menampilkan keindahan penampilannya. Namun di pinggir lapangan Mola mengerutkan keningnya. Ia pikir Geri tidak akan mengikuti fashion show karena dirinya akan mengikuti lomba melukis.

Nabila tampil begitu cantik, ia memakai riasan tapi tetap natural. Matanya terlihat menggunakan eyeliner yang mampu membuat para cowok terhipnotis. Terlebih lagi sekarang Stevan benar-benar ada di depannya.

Geri dan Nabila menundukkan badannya sama seperti gaya pangeran dan putri di kerajaan. Namun saat Nabila kembali menaikkan pandangannya, ia menatap Stevan serta smirk yang tersemat di bibirnya.

"Keren banget!"

"Cocok gak sih?"

"Eh bukannya Nabila pacar Stevan ya?"

"Fiks yang ini menang sih!"

"Kenapa gak Zaki aja jir."

Dari kejauhan Mola menatap Geri intens. Raut wajahnya kecewa, harapannya hancur. Dirinya merasa sudah sangat dekat dengan Geri. Ia pikir sebentar lagi pasti akan menjadi pasangannya, nyatanya tidak. Bukan Geri yang jahat sebenarnya, tapi harapan Mola yang menghancurkan dirinya sendiri.

Snack yang ia pegang jatuh berserakan. Air matanya jatuh ketika Geri dan Nabila berpegangan tangan sambil tertawa bersama, serta mata yang beradu antara keduanya.

Bukankah sakit?...

Geri dan Nabila sudah kembali ke tempatnya semula, sebelah kanan lapangan. Keduanya mengobrol pada dua kursi yang saling berhadapan. Sesekali tertawa hangat, keduanya tampak dekat.

Tidak bisa ditahan lagi, Mola berlari ke arah toilet untuk menangis. Mola punya impian, namun hidup punya kenyataan. Ia menangis terisak-isak, sedangkan di luar orang-orang tengah bersorak bahagia.

Yang Mola tahu Geri akan melukis, untuk urusan fashion show akan ditangani Nabila dan Stevan. Namun nyatanya apa? Kecewa terbesar jatuh pada hari ini.

Namun di sisi lain Kania dan Nizar tengah menyiapkan semua keperluan, tak lupa mereka juga memakai arpon agar tidak terkena noda saat memasak nanti. Semuanya ada tempat masing-masing. Melukis, memasak, sedangkan vokal solo dan fashion show ada dalam satu tempat. Jadi, setelah fashion show selesai lomba vokal solo akan segera dimulai.

Kanza : Kania X Zaki [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang