19. Surat Untuk Geri

77 8 10
                                    

Thanks udah 3k, heuehuehuehu

____________________

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


____________________

Kania harap ini hanya sekedar mimpi, namun sayangnya semesta menolak keras. Kini ia tengah terduduk di atas kasur empuk, menatap kosong nan hampa pada pijakan kakinya. Kemarin adalah hari bahagia sekaligus hari terakhir bersama Rara.

Kepalanya kalut, berputar-putar memikirkan Lio. Entah apa yang membuatnya berbuat sekeji ini, hawa nafsu sangat menakutkan. Kania harap seluruh manusia harus membenci Lio.

Ia mengambil nafas dalam, kemudian menghembuskannya. Tangannya kini mencari letak ponsel, membuka galeri untuk melihat sebuah cuplikan video.

"Halo guys liat nih kita lagi jalan-jalan, ada Kania sama Nisa, hihi" layar ponsel Kania menunjukkan wajah Rara yang tersenyum manis.

"Ayok Kania ucapin hai" titah Rara pada Kania. Melihatnya, mata Kania kembali memanas dan mengeluarkan setitik air.

Duduk Rara sedikit bergeser, "giliran Nisa, ayok ucapin hai" titahnya pula pada Nisa. Namun Nisa mempraktekkan ucapan hai dengan wajah datar.

"Ih Nisa harus senyum dong kayak Kania tadiii..." begitu protesnya.

Nisa menghembuskan nafasnya, kemudian tersenyum paksa sama ke arah kamera sambil mengatakan "hai."

"Oke guys sampe di situ aja ya vlog kali inih, babay mmuach..."

Video itu berhenti, tapi tangisnya masih bersuara. Dadanya terasa sangat sesak, sesekali ia memukulnya. Matanya sudah terlalu banyak menangis. Ditambah lagi gelang yang Rara pilihkan masih Kania pakai, membuat tangisnya makin pilu.

Kania merasa badannya sudah cukup lengket, saatnya untuk membersihkan diri. Kini kaca kamar mandi memperlihatkan bagaimana keadaan wajah Kania sekarang, bahkan Kania sendiri hampir tidak mengenali dirinya.

***

Percaya atau tidak, ada hal aneh yang menyapa pagi Kania di sekolah hari ini. Dirasa Kania sudah melaporkan Ica ke pihak berwajib, tapi kini dirinya mendapati Ica sedang bercanda tertawa bahagia bersama temannya, tak lain adalah Elsa dan Lily.

Saat Kania melewati mereka bertiga, semuanya tiba-tiba terdiam dan berbisik satu sama lain kemudian tertawa.

Untung sih bisa di sogok pake uang Elsa berbisik.

Iya njir, entar kita bales si Kania jawab Ica dengan senyum down stroke.

"Hahaha" semuanya tertawa.

Tapi Kania tidak menghiraukannya, ia tetap melanjutkan jalannya hingga sampai di dalam kelas.

Di saat itu, ia melihat Nisa yang tengah terduduk di bangku belakang dimana tempat Rara duduk. Saat mendekati Nisa, Nisa nampaknya menjauh dengan cara pergi keluar kelas. Kania hanya menatap Nisa dengan aneh, mengapa sikapnya berubah drastis?

Kanza : Kania X Zaki [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang