21. Vino (?)

76 13 0
                                    

"Jika sejuta luka ini membuatku lebih dekat dengan Allah, maka aku akan menikmati setiap sayatan nya"

~ Kania Casandra Melani

____________________

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


____________________

Bel istirahat sudah berbunyi 15 menit yang lalu, kini perut Kania sudah keroncongan. Kali ini ia tidak membawa bekalnya, Kania tidak sempat untuk menyiapkan semuanya. Alhasil ia pergi ke kantin untuk membeli makanan.

Namun saat Kania memesan makanannya di kantin, semua berbisik. Tapi Kania mencoba untuk acuh, dirinya tidak mau ambil pusing perkataan orang. Saat semua pesanannya sudah siap, Kania berjalan menuju sebuah bangku yang terlihat kosong.

Dan di saat itu juga, di sudut kantin memperlihatkan keberadaan Zaki and the gang. Mata Nizar, Geri, dan Pandi tertuju pada Kania. Sedangkan Zaki, dirinya tidak mampu untuk menatap langsung.

"Udah napa calon istri gue diliatin mulu" ujar Zaki.

"Gue kasian cuy liat dia sekarang sendirian, mana ejekan datang sana sini" jawab Nizar sambil mengalihkan pandangannya ke Zaki.

"Iya jir ikut kasian gue" sahut Geri, Pandi hanya mengangguk.

Ih si Kania apaan banget si pake acara sok sedih segala.

Iya anj*r matanya di bikin bengkak begitu.

Perbincangan antara kedua orang yang berada tepat di meja samping, terdengar oleh Nizar "heh! Lo gak tau masalah dia! Jangan sembarang nge-judge orang!" Omel Nizar sambil mengebrak meja.

Seketika seluruh mata menyorot ke arah sudut kantin, begitu juga dengan Kania yang sedang memakan bakso pesanannya.

"Udahlah Zar, gak guna ngeladenin omongan sampah!" ucap Zaki dengan menatap tajam kedua siswi tadi.

Seketika semuanya tercengang dengan perkataan yang dilontarkan Zaki barusan. Pasalnya Zaki tidak pernah mengeluarkan kata kata mutiara sepedas itu, bahkan Geri dan Pandi selaku teman dekatnya pun ikut tercengang.

Gue gak terima kalo Kania di gituin batin Zaki.

"Astaghfirullah" ucap Zaki dengan pelan.

Elsa yang menonton kejadian itu tersulut emosi, tangannya mengepal begitu kuat. Bisa-bisanya Zaki membela Kania di depan umum seperti ini. Tak hanya Elsa, Nisa yang sedang memasan makanan, rahangnya mengeras.

Keadaan kantin kini hening, tidak ada suara apapun. Zaki merasa dirinya tidak nyaman dengan keadaan, ia langsung beranjak pergi dari sana. Kepergian Zaki di buntuti oleh Pandi, Geri, dan Nizar.

Kanza : Kania X Zaki [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang