Assalamualaikum
Gimana sholat belum? Kalo belum sholat dulu baru baca!
______________________
_____________________
Zaki mengedarkan pandangannya pada ketiga orang teman dekatnya itu. Nizar mengangkat bahu, Pandi mengalihkan pandangan, dan Geri menghela nafasnya tanda tidak tahu mau menjawab apa. Artinya, jawaban berada pada Zaki.
"Gue gak bisa, maaf."
Cowok tersebut berdecak kesal, "siapa lagi kalo bukan lu" telunjuk milik Ferry tertuju pada Zaki.
"Iya Ki! Xion butuh lo!" Teriak seseorang dari perkumpulan anggota.
Zaki hanya terdiam, ia pikir ini tidak bermanfaat sama sekali. Namun setelah dipikir-pikir lagi sebuah ide muncul di otaknya, "oke, gue mau dengan satu syarat" ia tersenyum tipis.
"Apa?" Tanya Ferry.
"Kalian semua wajib ikut sholat Maghrib plus Isya berjama-" perkataannya terpotong.
"Tap-"
"Shhuutt" Zaki meletakkan telunjuknya di bibir. "Gak ada penawaran. Gak mau sama artinya gue gak bisa" dirinya mengangkat kedua bahu.
Ferry begitu mempertimbangkan semuanya. Namun setelah ia berpikir kembali, hal tersebut tidak terlalu berat untuk dilakukan. "Deal! Gue setuju" jawab Ferry, seketika Zaki tersenyum hangat.
Pertemuan mereka tak hanya sampai di situ. Anggota geng Xion dan Zaki beserta kawan kawan bisa dibilang cepat akrab. Pantas saja Elang betah main hingga tengah malam bahkan sampai tidak pulang berhari-hari. Jika saja pulang, untuk apa?
Mereka kini tengah berkumpul di suatu tempat, mereka sebut itu sebagai markas.
"HAHAHA" hampir semuanya tertawa.
"Artinya apa bang Messi?" Geri bertanya.
"HAHAHA anj*r lah" Ferry tertawa paling renyah diantara yang lainnya.
Allahu Akbar Allahu Akbar!
Suara adzan berkumandang. Sesuai instruksi mereka semua terkhususnya yang beragama Islam wajib menunaikan sholat Maghrib berjamaah. Setelah itu mereka bersiap-siap untuk pergi ke masjid terdekat. Hal yang aneh, mereka belum merasakan sesuatu yang seharusnya biasa saja bagi seorang muslim. Seketika masjid penuh diisi dengan para anak muda yang memakai dengan jaket yang sama setelah anggota Xion itu memasuki masjid.
Ferry menepuk-nepuk punggung Zaki "bener kata abang lo. Lo itu beda banget sama dia," mendengar hal tersebut Zaki hanya menampilkan deretan giginya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanza : Kania X Zaki [ END ]
Teen Fiction‼️WARNING‼️ Terdapat kata-kata kasar di dalamnya. Jadi, dimohon untuk bijak dalam membaca. Ambil baiknya, buang buruknya. _______________________________ "Bahkan semesta pun tidak akan pernah menduga jika takdir mempersatukan kita lewat doa" ~ Muham...