38. Random Moment 2

42 7 8
                                    

Assalamualaikum

Wellcome back with me, si paling lucu, imut, dan baik hati

____________________

____________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

____________________

Pagi yang cerah, Zaki tengah sarapan pagi bersama kedua orangtuanya. Ia menyantap lezatnya makanan yang dibuatkan oleh Nina. Mereka bertiga tidak memiliki percakapan apapun, semuanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hingga Hendra mengingat kejadian semalam, dimana Zaki pulang dengan keadaan memar di pipinya. Memang, sekarang sudah membaik, memar tersebut terlihat pudar.

"Semalam ada masalah apa?" Tanya Hendra, membuat Zaki sedikit tersedak.

"Ukhuk!" Ia segera meminum beberapa teguk air.

Hendra membuat batuk palsu "ekhem. Kania nya mau direbut orang ya? Sampe berantem gitu."

Mendengar pernyataan itu, alis Nina bertaut "hah? Berantem?" Ia kebingungan.

"Iya. Semalem memar loh pipinya."

Zaki merasakan jantungnya berdegup sangat kencang, entah kebohongan apalagi yang akan ia sampaikan. "Zaki..." Ia menjeda pembicaraannya.

"Apa?" Tanya Hendra dan Nina serempak.

"Zaki dipukul gara-gara orang itu tau kalo Kania mau dijodohin sama Zaki" Nina dan Hendra sedikit terkejut mendengarnya.

"Kok bisa kesebar gitu?" Nina bertanya.

"Nizar pernah keceplosan ma" Zaki melanjutkan kegiatan makannya.

"Hati-hati ah kalo mau kemana-mana, apalagi kalo malem."

"Iya bunda..."

"Tapi" perkataan Hendra terjeda karena mengunyah makanan. "Anak kita jago loh" tangannya sibuk menyendok makanan.

"Ya jelas, kan pernah ikut bela diri di kampung nenek" Zaki mengangkat bahunya.

Hendra tersenyum "ooo bangga ya?..."

Zaki terkekeh "hehehe," mendengarnya Nina dan Heri juga ikut terkekeh kecil.

"Kalo sekolah belajar yang rajin, jangan sampe turun ranking nya" ucap Hendra dengan tatapan mengarah ke Zaki.

"Siap yah, insyaallah Zaki bisa" Zaki berusaha meyakinkan ayahnya itu.

Tangan Hendra beranjak menepuk-nepuk pundak Zaki "kamu emang kebanggaan ayah," dengan begitu, Zaki tersenyum.

***

Kelas sedang dalam keadaan sepi. Kania tengah bermain ponsel dengan telinga yang ia sumbat dengan earphone. Ia sebenarnya merasa sangat bosan, sekarang tidak ada yang mau mengajaknya mengobrol. Jujur saja dirinya rindu sosok Rara. Kania kini keluar dari aplikasi tiktok menuju galeri. Melihat foto-foto kenangan bersama Rara, Nisa, dan Lily.

Kanza : Kania X Zaki [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang