Bukan mahasiswa namanya, kalau tidak dikejar deadline. The power of kepepet milik mahasiswa sama kuatnya dengan the power of emak-emak.
The power of kepepet adalah kekuatan terkuat milik mahasiswa. Disaat terdesak oleh deadline, tugas yang diberikan pun akan dapat dikerjakan secepat mungkin bahkan mungkin terlihat mudah sekalipun itu tugas yang susah sedikit pun. Beda lagi kalau mengerjakan jauh-jauh hari, rasanya begitu malas, bahkan tak mengerti dengan tugas yang diberikan.
Zani diberikan waktu merevisi dua hari. Hari pertama, Zani masih bermalas-malasan bahkan lebih asik scroll Tiktok. Hari kedua, gadis itu benar-benar mengerjakan dari pagi sampai dini hari, itupun juga dia sesekali memainkan ponselnya.
Pukul setengah dua dini hari, revisi Zani baru selesai. Tanpa berpikir panjang, Zani langsung memprint proposal skripsinya. Gadis itu tersenyum senang, pada akhirnya proposal skripsinya jadi hanya dalam waktu sehari. Bukankah ini pencapaian yang luar biasa?
Dia merapikan buku-buku referensi, menyusunnya di rak samping printer.
"Awas aja gue disuruh revisi lagi, gue maki-maki, tuh dosen," gerutu Zani.
Uangnya habis hanya untuk membeli kertas dan tinta printer. Meminta uang dengan mamanya juga takut, apalagi mengingat semenjak papanya ditangkap atas kasus korupsi, ekonomi mereka tak seperti dulu. Zani ingin cepat-cepat lulus agar bisa membantu mamanya.
Gadis itu mengecek ponselnya, barangkali ada pesan dari kekasihnya. Namun, dia harus menelan kekecewaan karena tak ada panggilan ataupun pesan yang masuk dari sang kekasih, padahal Zani sangat menunggunya.
"Citra mulu, padahal gue pacarnya. Awas aja, bakal gue cuekin lagi lo," omel Zani seraya melihat foto dirinya dan Ifzal yang dijadikan sebagai wallpaper ponselnya.
Tak ingin memikirkan terlalu lama karena sudah sangat lelah menyusun proposal skripsi seharian, Zani pun memilih mengistirahatkan tubuhnya, agar pagi nanti dia segar saat bertemu dengan Ezel.
***
"Ya ampun, punya anak perawan gak bangunan-bangunan udah siang gini, kalah dari anak ayam," omel Afni seraya membuka gorden hingga cahaya matahari masuk dan mengusik tidur nyenyak Zani.
"Mama," rengek Zani ketika cahaya matahari menerpa wajahnya.
Gadis itu bukannya bangun, malah membalikkan badannya hingga menghadap pada kipas angin yang menyala sejak semalam.
Melihat anaknya malah melanjutkan tidur walau telah diusik oleh cahaya matahari, Afni menggeram kesal. Wanita berusia empat puluh delapan tahun itu menarik selimut yang digunakan Zani hingga terjatuh di lantai, hal itu membuat Zani berdecak kesal karena tidurnya terganggu. Sungguh, demi apa pun, saat ini Zani sangat mengantuk.
"Bangun, kek, bantuin Mama buat pesanan risol mayo 100 biji."
"Ngantuk," rengek gadis itu lagi.
"Udah jam sembilan lewat ini, Dek," ucap Afni membuat Zani seketika membuka matanya lebar.
Zani pun bangun dan langsun mengambil ponselnya di bawah bantal untuk melihat jam.
Benar saja, waktu telah menunjukkan pukul sembilan lewat tujuh belas menit, Zani tanpa memedulikan mamanya, langsung saja bangkit dari duduknya dan keluar kamarnya menuju kamar mandi.
Sial, kalau seandainya dia tidak dikejar deadline, dia tak akan lambat bangun seperti ini. Tak ada waktu untuk mandi, gadis itu hanya menggosok gigi dan mencuci mukanya, kemudian bersiap-siap ke kampus bertemu Ezel.
Hari ini adalah hari Selasa, Ezel di kampus hanya sampai pukul sebelas siang, kalau dia telat, yang ada Ezel bisa-bisa mengamuk.
"Zani berangkat dulu," pamit Zani ketika dia telah selesai bersiap-siap.
![](https://img.wattpad.com/cover/313239102-288-k660593.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Revisweet [TERBIT]
RomantikNomor Peserta: 081 Tema: Campus Universe Blurb : Judul skripsi Zani bermasalah, membuatnya harus berurusan dengan dosen pembimbing 1 yang juga merupakan mantan kekasihnya. Parahnya, Zani berkali-kali revisi hingga membuatnya mual melihat banyaknya p...