[4] leonel.

34.8K 3.7K 112
                                    

Takk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Takk

seseorang meletakkan semangkuk  pudding cokelat di hadapan ilo, itu bukan Davide kakak tertuanya itu pergi sejak satu hari yang lalu, zelfan bilang kakaknya itu sedang mengurus masalah di bagian selatan, orang yang meletakkan pudding tadi berpindah duduk dari jarak yang sedikit jauh tadi menjadi bersebelahan dengannya.

"kakak apakah pudding ini untukku?" tidakkah ini aneh sejak beberapa hari yang lalu anggota keluarganya yang tidak mempunyai hati itu seperti mencoba untuk mendekatinya, kan jadi ngemri cuy.

"habiskan" itu suara kakak keduanya Victor de Ingrid pria yang akan menindasnya nanti di masa depan saat di mana sang protagonis wanita muncul, ia akan menjaga jarak dari orang di hadapannya ini hitung-hitung untuk menjaga diri.

"Terimakasih kak, tapi aku sudah punya pudding ku sendiri" kak Victor terdiam begitu pula yang lainnya namun tak sampai 10detik mereka melanjutkan makan siang yang sempat terhenti.

" Aku tak suka manis, jika kau tak mau maka buang saja" tangan besarnya itu mengambil mangkuk tadi ingin melempar benda itu ke sembarang arah namun terhenti oleh genggaman dari tangan mungil di sampingnya, siapa coba yang tega menyia-nyiakan pudding lezat itu kakaknya ini sungguh tak berprikepuddingan kejam sekali.

"Aku mau, jangan di buang kakak" perlahan namun pasti pudding tadi di letakkan kembali di hadapan cyrilo.

"baiklah, habiskan"

"um terimakasih kak" cyrilo sedikit berjinjit mengecup pipi kakaknya itu tanda terimakasih, ya seperti biasa itu memang kebiasaannya.

"ya" Victor tersenyum mengejek ke arah keluarganya dan tentu saja tak di sadari oleh cyrilo anak itu kalo sedang makan ia seakan lupa dunia, sedangkan yang lain hanya menatap datar ke pada Victor walau dalam hati mereka seperti di landa lautan iri dengki.

"cepat habiskan makanan kalian, dan setelah itu datanglah ke ruanganku" suara berat dan tegas dari sang kepala keluarga itu membuat semua pandangan mengarah padanya terkecuali cyrilo ia masih menikmati waktu bersama tuan puddingnya yang tercinta.

"Termasuk cyrilo kau juga harus datang sehabis ini" cyrilo sedikit tersentak, sendok kecil masih berada di mulutnya menambah kesan lucu seperti tupai.

"um baik papa" tak ambil pusing ia melanjutkan kegiatannya tadi menikmati pudding tentunya, tak menyadari kakak dan sang duke terkejut akan panggilan tadi.

Sudah lama sekali, sejak umur 9 tahun cyrilo tak lagi memanggil Duke dengan sebutan ayah dan sekarang panggilan itu kembali terdengar yah walau sedikit berbeda namun maknanya kan tetap sama, papa juga tak terlalu buruk.

Sudah lama sekali, sejak umur 9 tahun cyrilo tak lagi memanggil Duke dengan sebutan ayah dan sekarang panggilan itu kembali terdengar yah walau sedikit berbeda namun maknanya kan tetap sama, papa juga tak terlalu buruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
APOCALYPSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang