Iris itu mengerjap pelan, cyrilo ingin duduk namun perutnya sangat perih saat ini jadi ia tetap berbaring sembari menatap ke arah lampu gantung di atas sana.
perutnya memang seringkali perih perasaan seperti di tusuk berulangkali kerap cyrilo rasakan, tapi ia tak pernah menceritakan itu pada siapapun takut menyusahkan nantinya, setelah beberapa saat ia baru sadar tak ada adrew di sisinya sepertinya pemuda itu telah pergi pagi-pagi sekali, cyrilo menghela nafas pelan perih itu perlahan mereda jadi ia mencoba untuk duduk.
Suara pintu di buka membuat cyrilo segera mengalihkan pandangannya ke arah pintu, terlihat zelfan di sana pria itu terdiam sejenak hal itu tak luput dari pandangannya, zelfan melangkah mendekati cyrilo, cyrilo hendak turun dari ranjangnya namun segera di cegah zelfan, zelfan mensejajarkan posisinya berhadapan dengan cyrilo ia menatap pemuda manis di hadapannya itu, ntah kenapa zelfan terlihat tak seperti biasanya pria itu tak tersenyum.
"Tuan muda bolehkah saya bertanya?" Zelfan meraih tangan mungil itu menggenggamnya pelan, cyrilo tak terganggu lagi pula zelfan memang sering melakukan itu ia jadi terbiasa.
"Tentu saja boleh, apa yang ingin kau tanyakan?" iris indah itu menatapnya ksatria pendampingnya itu dengan lembut, zelfan sang menyukai tatapan itu.
"Siapa yang bersama anda semalaman ini?"
cyrilo sedikit terkejut tau darimana zelfan bahwa ia tak sendirian tadi malam, ia melihat zelfan yang menunduk seperti anak kucing lucu, cyrilo hanya tak sadar zelfan sedang menahan amarahnya.bagaimana zelfan tau cyrilo tak sendirian semalam di karenakan ia merasakan aura lain yang melekat di tubuh tuan mudanya itu, seperti kucing yang menandakan area kekuasaan, kucing lainnya pasti peka akan hal itu, dan kenapa cyrilo tak sadar akan aura itu? itu karena ia tak peka dan juga tak memiliki kekuatan yang cukup untuk merasakan aura orang lain.
"Hanya anak anjing lucu yang tak tau tempat untuk berteduh" gengaman pada lengan cyrilo menguat ia meringis karena itu.
"lucu?, jangan berbohong tuan muda itu bukan anak anjing" zelfan mendongak memandang tuan mudanya itu dengan serius, cyrilo terkekeh pelan.
"Ia memang seperti anak anjing lucu" menurutnya adrew memang terlihat seperti anak anjing yang sangat lucu.
"Anak anjing juga dapat melukai anda tuan muda, mereka sulit di atur" cyrilo ingin tertawa tapi perutnya sakit jadi ia hanya terkekeh pelan, ia mengusap rambut hitam zelfan yang berada di hadapannya.
"Kau juga seperti kucing lucu, apa kau akan melukaiku nantinya zelfan?"
"itu tak mungkin tuan muda saya tak mungkin melukai anda bagaimanapun keadaannya" sebenarnya zelfan sangat malu sekarang ia di samakan dengan gumpalan daging menyebalkan itu, tapi tak apa bila yang mengatakan itu tuan mudanya apalagi ia di katakan lucu, telinga zelfan bahkan sudah memerah sekarang.
"Kalau begitu ia pun tak akan menyakitiku nantinya"
"Tapi itu berbeda tuan mu-"
"Jangan menghawatirkan hal yang tak perlu zelfan, dan tolong bisakah kau berikan aku teh tenggorokan ku benar-benar sakit sekarang"
"Baiklah tuan muda akan saya siapkan segera" zelfan segera beranjak dari ruangan tersebut, setelah melihat itu cyrilo menghela nafas pelan ntah kenapa ia merasa semakin lama semakin di kekang dan juga di perhatikan dengan berlebihan , jiwa liarnya tak suka akan hal itu.
Hari ini ada pertemuan besar di kediaman Duke ingrid, papanya bilang ia boleh tak menghadiri acara yang di tentukan, itu hanya pertemuan untuk saling mengenal lalu rapat penting di akhir yang hanya boleh di hadiri kepala keluarga bangsawan, dan Duke ingrid tak ingin putranya yang lembut itu di lihat oleh mata para bangsawan sialan itu, namun ia tak melarang jika memang putranya ingin datang ia tak mau putranya itu merasa di bedakan nantinya.
"Apakah akan ada banyak orang nantinya kak?" cyrilo sedang berada di pangkuan Davide sekarang tadinya ia tak mau di pangku tapi kakaknya itu memaksa dan juga di iming-imingi dengan pudding dua mangkuk tentu saja ia tak akan melewati kesempatan itu.
"Tentu saja adik, kau tak perlu datang jika tak ingin, wajah mereka akan membuat perutmu sakit nantinya"
"Benarkah? tapi kenapa? Apakah mereka membawa aura buruk?" Davide terkekeh pelan di beri pertanyaan yang bertumpuk seperti itu, adiknya ini memang sangat lucu, Davide mengecup pipi gembul itu pelan pipi itu tambah bulat dikala cyrilo memakan puddingnya.
"Benar benar mereka akan membuat perutmu sakit dengan sekali lihat saja"
"Aku tak ingin sakit perut"
"Jika tak ingin sakit perut maka tak usah ke sana nantinya"
"Um aku tak ingin ke sana" gelengan pelan itu cyrilo berikan pada sang kakak pertanda ia tak akan ke sana nantinya, namun tak tau kedepanny.
"pintarnya adikku ini"
"Biarkan aku makan puddingku dengan tenang kak"
"Maafkan aku"
"un" cyrilo tak menjawab dikarenakan mulutnya penuh dengan pudding, Davide mengelus rambut halus itu dengan lembut dan sesekali mengecupnya pelan.
cerita sebenarnya bahkan belum di mulai jadi cyrilo ingin hidup tenang untuk sesaat, ia juga tak terlalu memusingkan hal itu, jika memang nantinya ia di abaikan ia akan memilih untuk pergi jauh lalu hidup dengan sederhana saja, ia sudah mempunyai rencana untuk kedepannya.
chapter ini pendek bgt soalnya aku lgi ga mood sama cape juga, tpi aku usahain buat up soalnya dri kmrn udah ngga up.
maaf ya kalo chapter ini ngga menarik.
setelah aku baca ulang, ntah kenapa menurut ku banyak bgt kekurangan di cerita ini dri ceritanya yg bnyk bolong, sma bnyk bgt typo sana sini hancur bgt.
makasih bgt buat yg udah mau baca cerita yang bnyk kekurangan ini.
see u in next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
APOCALYPSE [END]
Mystery / Thrilleralderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. jake tak menyangka setelah kematiannya ia tak langsung menuju ke alam baka, ia malah bertransmigrasi ke dalam novel yang ia baca terakhir kali sebelum ajalnya datang. sial. ia bert...