Akhirnya hari ulangtahun cyrilo tiba, ai tak menduga sudah hampir setahun ia di dunia baru ini, cyrilo cukup bersyukur ia masih bisa bertahan sampai saat ini ya walau di temani dengan bekas luka di perutnya yang sangat menyakitkan sewaktu-waktu yang tak di tentukan.
Pesta ulang tahunnya hanya akan mengundang beberapa orang hanya orang-orang yang datang di pertemuan dahulu, akan ada atticaz, Elise, xiona dan xirel teman-temannya akan datang semua cyrilo cukup merindukan mereka ia juga ingin mengundang Adrew tapi ia tak menemukan pemuda itu di manapun sejak tiba tiga hari yang lalu.
Semua persiapan sudah berjalan, saat ini semua orang sedang berbincang pembukaan juga sudah lewat hanya sisa perjamuan dan penutupan nanti malam, karena yang di undang hanyalah orang-orang terdekat papanya mereka pun akan menginap untuk malam ini, jadi cyrilo meminta pada papanya agar ia dan yang lainnya di perbolehkan untuk berbincang hingga malam dan tentunya tanpa Lona ia benci gadis itu, sejak mulai acara anak itu selalu saja mencoba mencari perhatian dan membuat masalah dengannya, lihat saja sekarang ini anak itu terduduk tepat di hadapannya dengan wajah kuyu dan mata yang berkaca-kaca, menyedihkan.
"kakak kenapa mendorong Lona? hiks memangnya Lona salah apa?" Ucap gadis itu penuh drama, bukannya apa tapi memang tak ada yang mendekat ke gadis itu apalagi membantunya orang-orang memberi perhatian mereka ke tubuh kecil cyrilo yang saat ini hanyalah terdiam di hadapan Lona.
Lagipula siapa yang ingin bersentuhan dengan anak yang tak tau kejelasannya, eryk yang membawa gadis itu ke dalam acara, cyrilo tak ingin memaki kakaknya itu sih lagipula eryk memang bodoh jadi mudah saja di manipulasi, gelar ilmuan itu sangat tak cocok pada kakaknya tampaknya kakaknya itu terlalu banyak menghirup zat
Psikotropika sehingga membuat otak kecilnya itu menjadi lebih kecil lagi atau istilahnya menciut.Cyrilo menatap Lona dengan polos, salah satu andalannya, atticaz berdiri tepat di hadapannya saat ini pemuda itu berlagak menjadi kesatria kesiangan tampaknya.
"aku bahkan tak bersentuhan denganmu adik kecil, apa kau mencoba membuat citra ku menjadi buruk di hari istimewa ini hm?" Nadanya memang lemah lembut namun perkataan cyrilo membuat semua orang terdiam, anak itu tak pernah menunjukkan sisi dewasanya dan kali ini mereka semua berkesempatan melihat hal itu secara langsung, dan apa-apaan itu adik kecil tubuh gadis itu saja lebih besar dari tubuh milik cyrilo semua orang hanya menahan senyuman mereka mendengar cyrilo mengatakan adik kecil pada anak yang lebih besar dari dirinya sendiri hal itu terdengar lucu, Lona tersentak mendengar perkataan cyrilo ini tak termasuk ke dalam rencananya semua ini tak sesuai dengan apa yang ia harapkan, Lona mengerahkan semua kemampuan dan kembali berakting.
"hiks apa yang kakak katakan? kaki ku bahkan terkilir karena kakak hiks tega sekali, ayah lihat kakak menyakiti Lona, kaki Lona sakit ayah"
[ Note : khusus Lona manggil Demian ayah ya, ga enak banget bacanya kalo dia manggil Demian papa, geli ]
Demian menatap nyalang gadis itu, siapa juga yang menjadi papanya, lagi pula ia tak pernah menanamkan benih sembarangan.
Eryk menarik gadis itu dan yang lainnya mengalihkan perhatian mereka seakan tak melihat apa-apa, lagipula mereka tak perduli pada anak tak tentu kejelasannya seperti itu, mereka semua mengenal Demian dengan sangat baik walau Demian berengsek mereka yakin pria itu tak akan seperti itu lagipula tak terlihat sifat keluarga Ingrid di dalam diri gadis itu, lain halnya dengan Cyrilo yang sangat mirip dengan mendian Clarissa de ingrid yang manis dan lembut.
"kakak tak apa?" Leonel mengusap lembut pipi milik cyrilo dengan hati-hati, bagaimana bisa gadis bajingan itu mencoba menghancurkan hari istimewa kakaknya ini.
"kau tak apa? tenanglah ada aku di sini" ucap atticaz mendorong Leonel, pemuda itu bahkan memeluk tubuh kecil cyrilo sedangkan cyrilo sendiri hanya mengerjap pelan, ia malah ikut ikutan mengusap punggung besar milik atticaz melihat hal itu Leonel berdecak pelan ingin menarik pemuda yang berani-beraninya memeluk kakaknya itu tapi takut bagaimana jika ia malah tak sengaja menyakiti kakaknya.
"kiu tik ipi, tininglih idi iki di sini, kau hanya diam saja tadi atticaz" ucap Elise dengan pandangan mengejek.
"ups, ku rasa apa yang di katakan Elise sangat amat benar" timbal xiona, gadis itu mengandeng lengan milik Elise mereka berdiri bersebelahan dengan senyuman mengejek yang terlihat menyebalkan di mata atticaz, bukannya mengabaikan etiket lagipula hanya ada mereka dan para orang tua di sini mereka pun cukup dekat untuk sekedar bercanda seperti itu.
"ku rasa kalian lebih baik diam" ucap atticaz dengan wajah suram ia kan gagal keren di hadapan kesayangannya ini.
"adikku itu memang hanya bisa membual" timbal xirel, atticaz melotot bisa-bisanya kakaknya itu ikut-ikutan.
"tak apa aku suka atticaz" ucap cyrilo dengan tatapan polosnya masih dengan posisi mengusap punggung itu pelan, yang lainnya melotot walau mereka tau ucapan suka itu dalam artian lain suka sebagai teman tapi mereka tetap kesal lihat saja wajah congak milik atticaz di balik pelukan tubuh kecil itu, Leonel bahkan seakan kehilangan jiwanya mendengar perkataan kakaknya itu pemuda itu terlihat pundung.
Sedangkan para orang tua hanya bisa terkekeh-kekeh pelan melihat interaksi anak mereka itu, putra putri mereka yang biasanya terlihat suram selalu menjadi cerah jika berdekatan dengan putra kecil dari Demian itu, mereka ikut bahagia akan hal itu.
"bagiamana denganku kak? kakak hanya suka pada atticaz saja? kakak tak suka denganku juga?" tanya Leonel dengan tatapan bagai anak anjing itu, cyrilo melepaskan pelukannya dengan atticaz pemuda kecil itu menangkup pipi milik adiknya yang di lengkapi dengan rahang tegas itu.
Cup
Cyrilo mengecup lembut pipi adik kecilnya dengan sayang, menjelaskan pada adiknya jika ia juga menyukai adiknya itu, ya yang tentunya hanya sebatas adik sih, walau begitu yang lainnya tetap menatap iri pada Leonel termasuk juga para orang tua di sana lagi pula siapa yang tak ingin di kecup oleh anak semanis cyrilo.
"adik kecil bagaimana denganku" tiba-tiba saja Victor ikut ikutan pembahasan mereka, sedangkan cyrilo sendiri malas menanggapi jika ia mengecup kakaknya itu ia yakin pasti yang lainnya akan meminta hal yang sama, ia terlalu malas akan hal itu, tak mungkin ia meninggalkan hidangan manis yang memenuhi meja di dekat mereka saat ini hanya demi yang lainnya.
"un, suka kok sayang juga banyak-banyak, semuanya juga cyrilo suka" angguk cyrilo tetapi anak itu tak menatap Victor cyrilo bahkan sudah duduk di kursi sebelah meja yang di penuhi dengan berbagai jenis hidangan.
"semuanya suka, itu perkataan untuk kita atau makanan manis di hadapannya itu, dasar buntalan lemak maniak makanan manis" gumam Victor melihat adiknya itu yang sudah mulai memberantas makanan di atas meja dengan perasaan senang.
please banget jangan jadi silent reader, apa perlu aku kasih batasan vote??
ini bukan perayaan kayak anak-anak di dunia manhwa ya, papanya cyrilo ga ngundang orang lain karena pak tua itu ga mau anak nya di liat sama orang lain sedangkan yang ia undang cuma orang-orang yang paling dekat atau yang paling bisa ia percaya jadi ga terlalu mewah acaranya.
ada yang kangen Adrew ga?
Si adek udah tambah tua nih, tambah gemes atau tambah dewasa ya nantinya...
KAMU SEDANG MEMBACA
APOCALYPSE [END]
Mystery / Thrilleralderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. jake tak menyangka setelah kematiannya ia tak langsung menuju ke alam baka, ia malah bertransmigrasi ke dalam novel yang ia baca terakhir kali sebelum ajalnya datang. sial. ia bert...