APOCALYPSE [END]

[28] jealousy

Cyrilo mengerjakan matanya ia sudah terbangun sedari tadi ketika cahaya matahari sudah masuk melalui celah-celah jendela.

Cyrilo memandangi wajah Eryk yang sedang tertidur pulas di sebelahnya ia mengusap dagu kakaknya itu pelan, cyrilo menduselakan kepalanya di dalam dada bidang milik Erik ia memilih untuk kembali tidur tubuhnya sedikit pegal-pegal mungkin karena perjalanan kemarin ia tak terbiasa berjalan jauh sudah terlalu nyaman dengan kehidupan yang monoton ia lebih suka bermalas-malasan di kamar atau berjalan di sekitaran mansion milik keluarga inggrid.

Cyrilo kembali tertidur dan tak terganggu dengan pergerakan dari eryk anak itu benar-benar definisi dari tidur mati, sangat sulit terbangun jika bukan dari kemauan sendiri, eryk tak habis pikir bagaimana jika kediaman mereka kedatangan penyusup dan yang dimasuki oleh penyusup itu kamar milik adik kecilnya ini eryk benar-benar harus memberikan pengawasan lebih di sekitar ruangan milik adiknya ini mau di manapun itu.

Eryk mengusap pelan dahi adiknya yang tertutupi surai halus itu, tercium aroma vanilla? atau creamcake? Eryk tak terlalu tau jenis wewangian lembut seperti ini tapi aroma yang di keluarkan dari rambut halus adiknya ini bukan yang biasa eryk cium, apa karena adiknya kemarin membawa banyak sekali dessert yang otomatis mereka dari toko kue yang membuat aroma itu menempel pada rambut adiknya, memang benar eryk tak memandikan cyrilo kemarin ia tak mungkin membiarkan adiknya itu bersentuhan dengan air di suhu dingin walaupun air itu hangat, lebih baik menghindari hal-hal yang akan membawa dampak yang tak dapat di perkirakan, jadi eryk hanya mengganti baju adiknya itu dengan piama putih dengan bahan lembut dan sedikit kebesaran di tubuh itu yang membuat adiknya itu terlihat seperti peri, surai softpink bulu mata lentik dan bibir Cherry itu benar-benar sempurna adiknya itu menjurus cantik, akan eryk pastikan siapapun yang ingin memiliki adiknya ini harus mempertaruhkan nyawa mereka padanya terlebih dahulu tak perduli mau itu perempuan ataupun laki-laki eryk tak Sudi adiknya dengan orang sembarangan, jika memang tak ada yang dapat mencapai persyaratan yang akan eryk berikan nantinya hal itu tentunya akan lebih bagus lagi, adiknya hanya akan jadi milik keluarga inggrid bukankah itu hal yang bagus.

Eryk beranjak dari ranjangnya, ia tak membangunkan cyrilo melainkan menyelimuti tubuh itu dengan selimut lagipula suhu di narlani pagi ini ntah kenapa sedang dingin-dinginnya, eryk bahkan tak menyingkap gorden ia hanya membiarkan sedikit cahaya yang masuk hal itu agar tidur adiknya tak terganggu.

Beberapa jam berlalu sekarang bahkan sudah menjelang tengah hari dengan berat hati eryk terpaksa membangunkan adiknya itu, cyrilo melewatkan sarapan ia tak mungkin membiarkan adiknya itu melewatkan makan siang juga, lagipula apa adiknya ini sebenarnya beruang eryk heran cyrilo dapat tidur selama itu.

"ughn..." lenguh cyrilo, tubuhnya terasa seperti terangkat tapi matanya masih terasa berat jadi cyrilo memutuskan untuk tetap tertidur masa bodo ia dengan siapa saat ini.

"dasar beruang kecil" guman eryk, ia ingin sekali memarahi adiknya ini karena sudah berani kabur seperti saat itu, lihat saja setelah adiknya ini sadar sepenuhnya nanti ia akan mendiami cyrilo selama mungkin sampai adiknya ini menyadari kesalahannya.