APOCALYPSE [END]

[10] sleeping soundly

Sudah satu hari berlalu dan cyrilo belum juga sadar semua orang dilanda kepanikan, namun tabib menjelaskan bahwasanya wajar bila tak sadar dikarenakan tubuh cyrilo tak kuat terhadap luka, imunnya terlalu lemah.

Davide serta zelfan sudah kembali lagi ke mansion, zelfan yang memang sudah menyelesaikan tugasnya pulang dan malah mendapat kabar buruk tuan mudanya terluka, ia jadi menyalahkan dirinya karena tak ada di sisi cyrilo saat sedang dalam masalah.

sedangkan Davide ia seketika pulang ketika mendengar kabar bila sang adik terluka, ia mengamuk tak terkendali setelah hampir menghancurkan seisi mansion, Duke angrid mengurungnya di dalam ruangannya sendiri, ia tak ingin putra sulungnya itu memenggal kepala maid ataupun penjaga hanya karena emosi.

Eryk dan Victor sudah mendapatkan pelaku penusukan itu, mereka yang menyerang cyrilo serta Atticaz dan juga leonel adalah kelompok bandit yang sudah mengintai sejak cyrilo menginjakkan kakinya di kerumunan dalam festival tersebut mengapa mereka mengintai cyrilo ialah di karenakan penampilan cyrilo yang benar-benar menarik perhatian walau tadinya ia memakai jubah ketika jubah itu tersingkap tak sengaja salah satu anggota bandit melihatnya, ia terpanah dan langsung menunjuk cyrilo untuk menjadi sasaran.

mereka semua di letakkan di ruang bawah tanah, di siksa Secara perlahan khusus pelaku penusukan cyrilo ia di siksa dengan di kuliti secara perlahan dan di sirami air garam serta perasaan lemon, pekikan serta raungan kesengsaraan tak hilang dari ruang bawah tanah tersebut, maid serta penjaga yang mendengar suara tersebut seketika merinding dan meringiris, tak pernah ada yang membuat keluarga Ingrid semarah ini sebelumnya mereka bertekad untuk tak akan membiarkan tuan muda terluka kedepannya walau itu hanya satu goresan,  demi sang tuan muda dan juga kepentingan nyawa mereka bersama.

"Apa kau tak lelah tertidur sepanjang hari seperti itu adik?" Usapan halus Davide lakukan pada rambut indah sang adik, ia menahan diri untuk pulang dan mempercepat penyelesaian urusan di sana dan juga membeli banyak barang lucu untuk adiknya berfikir nanti ketika ia pulang adiknya akan bersorak riang dan memeluknya penuh kasih, namun hal lain malah menghancurkan semuanya, ia pulang dengan tergesa jangankan pelukan, sang adik bahkan tak sadar sampai sekarang.