Cyrilo sedang minum teh sembari mengonsumsi cookies buatan Emma sedari tadi ia tak sendirian ada zelfan, leonel dan juga elise serta xiona di sana, jangan tanyakan mengapa Leonel ada di sana saat ini tentu saja ia bolos pelajaran tatakrama demi kakak tercintanya itu.
Ia tak mungkin membiarkan kakaknya itu berkumpul dengan wanita-wanita yang sedari tadi menatap pipi bulat itu dengan pandangan berbeda, bukannya cyrilo membiarkan sang adik membolos begitu saja tapi salahkan saja wajah adiknya yang terlalu lucu saat memohon itu, ia kan jadi tak tega melihat itu.
Bosan dengan suasana canggung saat ini cyrilo memilih buka suara, lagipula mengapa di hari yang cerah ini ia malah merasakan suasana seperti di tempat gelap yang membuatnya merinding.
"Kalian tak mau cookies?" mereka tersentak sibuk memandangi wajah lucu itu membuat mereka lupa bahwasanya yang mereka lihat ini also dan bukanlah bayangan saja, cyrilo terlalu menggemaskan untuk jadi nyata.
"Oh tentu, bolehkah?" Xiona bersuara gadis pirang dengan perawakan sedikit lebih dewasa dari mereka di sana bersuara, ia tersenyum lembut namun tetap terlihat tegas.
.....
'wah cantiknyaa ' fikir cyrilo, gadis yang berhadapan dengannya ini benar-benar cantik ya walau Elise terlihat tak kalah cantik juga, mereka berdua terlihat menawan dan juga tegas di waktu bersamaan."un tentu saja boleh, ini enak sekali" rambut halus itu bergerak-gerak lucu, leonel tak menyukai tatapan kakaknya pada xiona kakaknya itu terlihat sekali mengagumi gadis menyebalkan di dekatnya itu, leonel hanya menggeram pelan.
"Terimakasih, um?"
"Cyrilo kau bisa panggil aku Ilo"
"Kakak " mereka semua mengalihkan pandangan ke arah leonel wajah memelas itu sangat tak cocok pada leonel mereka terbiasa melihat leonel dengan wajah gelap seakan siap membunuh siapapun, ya terkecuali cyrilo ia hanya tau wajah menggemaskan milik sang adik kesayangannya itu.
"Iyaa?, ada apa leo apa kau mau cookies juga?" Terdapat remahan cookies di pipi bulat itu, seperti kakaknya ini benar-benar menyukai makanan manis.
Leonel tak menjawab ia berdiri dan membersihkan remahan cookies itu dari pipi sang kakak, sedangkan cyrilo ia hanya mengerjap pelan lalu menyodorkan cookies yang telah ia gigit ke hadapan leonel, tentunya di terima dengan senang hati oleh adiknya itu ia tak ambil pusing dan melanjutkan makan-makanan manis lainnya.
Alice dan xiona saling bertatapan lalu tersenyum pelan, hanya mereka yang tau apa arti senyuman itu.
"Di mana peliharaan barumu itu ilo?" Tanya xiaona, gadis itu penasaran dengan serigala kecil yang di bawa oleh bocah di hadapan mereka itu kemarin.
"Wolfie?, Ia sedang tidur siang wolfiekan masih kecil dia butuh tidur siang agar dapat cepat tumbuh dewasa" materi dari mana itu fikir mereka, lalu sejak kapan pula hewan butuh tidur siang.
"lalu kenapa kau tidak tidur siang juga?" Cyrilo mengernyit pelan mendengar pertanyaan dari Alice
"Tidur siang hanya untuk anak kecil, dan aku sudah besar" Alice terkekeh pelan begitu juga dengan xiona.
KAMU SEDANG MEMBACA
APOCALYPSE [END]
Mystery / Thrilleralderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. jake tak menyangka setelah kematiannya ia tak langsung menuju ke alam baka, ia malah bertransmigrasi ke dalam novel yang ia baca terakhir kali sebelum ajalnya datang. sial. ia bert...