Kediaman mereka sudah sepi dikarenakan para tamu yang telah pulang ke kediaman mereka masing-masing sejak kemarin.
Sekarang mereka telah disibukkan dengan kegiatan masing-masing dan masalah tentang ia kambuh 1 hari yang lalu hanya ia dan zelfan yang tau, zelfan tak memberitahukan hal itu pada siapapun seperti yang di perintahkan cyrilo pria itu benar-benar menutup rapat mulutnya.
Sekarang cyrilo sedang menunggu Leonel adik kesayangannya itu, setelah sarapan tadi Leonel bilang ia ingin berbincang dengan sang kakak sembari menunggu guru kelasnya tiba hari ini Leonel akan mempelajari kelas tatakrama serta hal-hal basic yang harus di ketahui para bangsawan.
"Kak" Leonel berlari masuk ke pelukan cyrilo membuat tubuh yang tak sebanding dengannya itu sedikit terhuyung ke belakang cyrilo hanya menghela nafas pelan dan menatap adiknya itu tajam yang sialnya malah terlihat imut, Leonel mengeluarkan jurus andalan yaitu berpura-pura polos dan juga lembut ia bertingkah seperti anak kecil tentu saja hanya di hadapan sang kakak tercinta.
"Jangan berlari seperti itu Leo, nanti kau terjatuh" jemari indah nan halus itu mengelus pelan surai milik Leonel.
"Apa kakak menghawatirkanku?" Leonel mendongak memperhatikan wajah indah milik sang kakak.
"Tentu saja!" Cyrilo menangkup pipi halus milik Leonel ,lalu ia mengecup pelan surai milik leonel, kecupan kasih sayang tentunya, senyum merekah di wajah rupawan itu, Leonel semakin memperdalam pelukannya dengan sang kakak tak lupa pula menghirup aroma lembut dari tubuh cyrilo dengan rakus.
"Kakak aku tak ingin ikut kelas hari ini, aku ingin dengan kakak saja seharian" Leonel mendongak memandangin kakaknya itu dengan tatapan andalannya, cyrilo dengan cepat mengalihkan pandangannya ia tak mau termakan bujukan itu.
"Tak boleh, kelas mu itu penting leo"
"Tapi kakak lebih penting bagiku"
"Astaga" cyrilo benar-benar gemas sekarang, adiknya ini benar-benar polos dan lucu, ia bertekad untuk menjaga Leonel dengan seluruh jiwa dan raganya, tak tau saja bahwasanya Leonel lebih mengerikan di bandingkan hewan buas di luar sana.
"Bolehkah?"
"un?" Cyrilo bingung, bolehkah apa??
" Tak ikut kelas" Cyrilo mengelus surai halus adiknya itu, Leonel sudah tak berada di pelukannya, anak itu sudah berbaring dan merebahkan kepalanya di paha sang kakak sembari menikmati usapan lembut dari lengan indah itu.
"Tak boleh, adikku ini harus rajin belajar um bagaimana jika kita membuat kesepakatan?"
"Kesepakatan??"
"hum, leo belajar dengan giat dan setelah itu kakak akan mengabulkan apapun yang Leo mau asalkan Leo tak kabur dari pelajaran yang ada, bagaimana?" surai halus itu bergerak sejalan dengan anggukan dari cyrilo serta senyuman indah dan pipi bulat itu, Leonel benar-benar beruntung ia dapat menyaksikan ciptaan tuhan paling indah saat ini.
"Apapun itu??" kesempatan tak datang dua kali, itu yang ada di pikiran Leonel saat ini.
"Apapun untuk adik manisku "
"Janji"
"Aku berjanji untuk adikku yang paling menggemaskan ini"
"KAKK...."
"ahahaha astaga lucu sekali, adik manisku ini benar-benar menggemaskan ketika malu " cyrilo tertawa lepas, adiknya benar-benar menggemaskan saat ini lihat saja pipinya yang memerah itu benar-benar lucu.
"aku tak manis, kakak yang manis dan cantik"
"Aku tak cantik "
"Cantik"
"Wah, kau tak sayang kakakmu ini lagi Leo?"
"Apa maksud kakak, tentu saja aku menyayangimu sampai akhir hayatku nanti" Leonel terduduk ia menangkup pipi bulat cyrilo, dan menatap serius iris indah di hadapannya ini.
"Pfttt.. ahahah astaga aku hanya bercanda" cyrilo memeluk tubuh yang lebih besar darinya itu, ia tak akan membiarkan orang-orang jahat di luar sana menyakiti adiknya ini.
maaf ya pendekmakasih buat yang sudah luangin waktu untuk baca cerita ini
jangan lupa vote yaa
oh iya, masa hiatus ku sudah habis mungkin aku bakalan teratur update 2 kali seminggu, tapi kalian ingetin kalo misalnya minggu itu aku ga up soalnya aku suka lupa
KAMU SEDANG MEMBACA
APOCALYPSE [END]
Mystery / Thrilleralderich original novel. alangkah baiknya follow dulu sebelum baca. jake tak menyangka setelah kematiannya ia tak langsung menuju ke alam baka, ia malah bertransmigrasi ke dalam novel yang ia baca terakhir kali sebelum ajalnya datang. sial. ia bert...