[21] narlani

12.6K 1.4K 12
                                    

"pa, ilo ingin ikut dengan kak eryk "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"pa, ilo ingin ikut dengan kak eryk "

"sudah papa bilang tidak "

"pa, ilo mohon ayolah paaa"

"tidak cyrilo"

"ilo benci papa"

"CYRILO" cyrilo tersentak mendengar sang papa membentaknya, walau cyrilo sudah meaklimatisasi dirinya di dunia baru ini ia terkadang tetap teringat masa lalunya yang kelam itu, sedikit bentakan dari sang papa membuat tubuhnya bergetar takut ia sudah lama tak di marahi tentunya reaksi tubuhnya saat ini adalah reaksi yang sama seperti tubuhnya dulu, Demian yang menyadari putranya itu bergetar takut hatinya mencelos melihat hal itu, demian segera bangkit dari duduknya memeluk tubuh mungil milik sang putra.

"Ilo, papa minta maaf, baiklah putra papa ini ingin ikut dengan kak eryk kan? papa izinkan tapi dengan satu syarat"

"Syarat?" cyrilo mendongak, memperhatikan wajah sang papa.

"Harus membawa penjaga tambahan, papa yakin eryk pun tak akan keberatan dengan hal itu"

"Tapi kan penjaga milik kakak sudah banyak pa, mereka juga sangat kuat"

"Iya atau tidak sama sekali"

"Hump, baiklah papa cerewet"

"siapa yang cerewet sayang, papa hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu" Demian terlalu lemah dengan wajah menggemaskan milik sang putra, ia menggigit pelan pipi bulat itu.

"PAPAAAA" cyrilo tentunya memberontak dasar papanya ini ia kan takut rabies, ia segera berlari keluar meninggalkan demian yang tertawa lepas di ruangannya.

"PAPAAAA" cyrilo tentunya memberontak dasar papanya ini ia kan takut rabies, ia segera berlari keluar meninggalkan demian yang tertawa lepas di ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kakak" teriakkan melengking itu terdengar sepenjuruh ruangan.

"Jangan berteriak" eryk tak mengalihkan pandangannya dari penelitiannya kali ini, ia sudah terbiasa menerima gangguan dari adik kecilnya itu.

"Papa bilang ilo boleh ikut dengan kakak ke kota narlani "

"Aku tak pernah mengatakan padamu akan pergi ke sana"

"Ilo dengar dari varka"
[ varka salah satu bawah eryk ]
eryk mendengus pelan, ingatkan ia untuk memarahi bawahannya itu nanti, hal yang tak eryk ketahui ialah bukan sang bawah yang mengatakan secara gamblang ia akan pergi ke kota tetangga namun adik kecilnya itu saja yang menguping pembicaraan bawahan sang kakak.

APOCALYPSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang