Pagi itu, seorang gadis tampak sedang berjalan menuju gedung sekolahnya. Sinar matahari pagi menyinari rambut putihnya sehingga membuatnya tampak semakin bersinar.
[Name], si gadis bersurai putih dan mata ungu itu melangkahkan kakinya sambil mengarahkan pandangannya ke bawah.
Mungkin hal ini tampak aneh, tapi memang itu kebenarannya. [Name] itu pemalu dan kesusahan dalam bersosialisasi.
Apalagi fakta bahwa [Name] sering pindah sekolah, mengakibatkan si gadis tidak memiliki teman. Ia juga baru kemarin pindah ke sekolah barunya yang sekarang.
"Pagi [Name]!" sapa seorang gadis yang membuat [Name] menghentikan langkah kakinya, kemudian menatap orang yang menyapanya.
"Pagi.. Vanilla?" balas [Name] pelan, memastikan bahwa nama gadis di depannya adalah Vanilla. Tidak sulit sebenarnya untuk mengingat semua nama teman sekelasnya. Kebetulan juga seisi kelas [Name] bisa dibilang cukup... Unik.
"Wah, kamu ingat nama aku! Hehe.. "
Mata Vanilla tampak berbinar mengetahui bahwa si teman baru mengingat namanya."Oiya, kamu sudah siap PR Matematika, belum?" tanya gadis berjilbab itu kemudian kepada [Name].
"Sudah..." Balas [Name] pelan.
Sebenarnya sekarang jantung [Name] berdegup kencang. Ia belum terbiasa berbicara santai dengan teman barunya.'Ayolah [Name], ini hanya sebuah percakapan biasa antar teman sekelas!!' batin gadis yang sedang berkeringat dingin itu.
Namun, sebelum Vanilla menyahut kembali, seorang siswa berambut biru muda mengalami kejadian yang tidak mengenakkan. Bahkan atensi [Name] dan Vanilla teralihkan setelah menyaksikan kejadian tersebut.
Sepotong sandwich yang entah dari mana asalnya jatuh ke atas kepala si siswa tersebut, kemudian mengotori seragamnya.
'Nama anak itu kalau tidak salah.. '
"Astaga, Kiki?!" seru Vanilla ke arah laki-laki tersebut.
'Ah.. Iya, Kiki si anak musik'
Sang korban insiden tiba-tiba berteriak,
"OI, SIAPA YANG JATUHIN SANDWICH?!"
Terdengar dua suara yang menyahut dari lantai atas.
"BUKAN GUA!" teriak seorang gadis berambut karamel. Namanya Upi.
Tentu [Name] tau namanya mengingat Upi yang pertama kali menyapanya saat ia sampai di sekolah barunya.
"Amu!" seru si laki-laki bersurai hitam di sebelahnya. [Name] tidak pernah melihat siswa berambut hitam itu sebelumnya.
'Aneh, aku tidak melihatnya kemarin..' batin [Name] mencoba mengingat siapa saja yang ia temui kemarin.
"Van, yang disebelah Upi siapa? Aku tidak melihatnya kemarin. Apa dia anak kelas sebelah?" tanya [Name] kepada Vanilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙥𝙝𝙤𝙨𝙞𝙨 || ᴡᴇᴇ!!!
Fanfiction[HIATUS] Hanya kisah seorang gadis yang berusaha bebas dari kepompongnya, tentu saja dibantu dengan teman-temannya yang aneh, unik, dan petakilan. Dan mungkin akan ada sedikit bumbu cinta mendampingi jalan cerita hidupnya. x fem! Reader.. Atau lebi...