4. Dream

5K 696 45
                                    

"Tugas karangan bahasa Inggris harap dikumpulkan minggu depan, buatlah minimal 100 kata. Temanya tentang impian atau cita-cita kalian, " jelas Pak Noame, si guru bahasa inggris.

[Name] menghela napas gusar. Dia tidak kesulitan dengan bahasa inggrisnya, mengingat itulah materi yang paling ia kuasai. Namun temanya? Tentang cita-cita atau impian. Memikirkannya saja sudah membuat gadis itu mual. Ia tidak percaya diri dengan cita-citanya sendiri.

"Hmmmmm........."

Tampaknya Amu juga kesulitan dalam memikirkan impiannya. Melihat hal tersebut, [Name] langsung menghampiri Amu. Kebetulan juga ada Sho dan Upi juga disana.

"Upi, Sho, [Name] mau tanya, kalian kalo udah lulus sekolah, udah lulus kuliah, mau jadi apa? "tanya Amu kepada teman-teman nya.

"Aku? Kalau kamu tanya aku, aku mau jadi selebgram biar banyak followers~Atau jadi kutubers," balas Upi sambil membayangkan ketenarannya bila menjadi seorang influencer.

'Upi mau jadi terkenal rupanya..'

"Bikin konten trus jadi terkenal~Dapet endorse banyak duit, banyak followers~Terus dapet sugar daddy~ehe" lanjutnya sambil tenggelam dalam halusinasinya.

"Hahaha," tawa Sho dengan nada mengejek.

Mendengar tawa tersebut, Upi seketika mencengkram kerah si pemuda tersebut.

"Oi! Lu ketawa?! Maksud lo apa ngetawain gua?! Ini penghinaan! Lu ga seharusnya ngetawain impian orang!" seru Upi yang tidak terima direndahkan oleh Sho.

"Coba sini kasih tau impian lu apa?! Biar bisa gua ketawain!" tanya si gadis rambut karamel tersebut yang masih tetap mencengkram kerah Sho.

"Impianku? Gak ada. Aku gak punya impian," balas Sho sambil menjulurkan lidahnya.

"Bohong! Mana ada orang yang gak punya impian! Haha bilang aja malu! Impianku lebih keren kan!!!"

Pernyataan Upi yang menggelegar membuat Sho kesal seketika. Kemudian ia menatap gadis itu dengan mata kosong dan membuka mulutnya.

"Baiklah kalau kalian segitunya mau tau impianku. Impianku adalah... Tidak mati sendirian, aku akan jadi pilot atau masinis. Dan kalian bertiga akan kuseret untuk duduk di kursi VIP, jadi kalian akan meledak bersamaku," Kata Sho sambil menunjuk ketiga gadis tersebut dengan senyum seram dan aura hitam mengelilingi dirinya.

"B-bertiga..?! A..aku diem aja loh..!!" Lirih [Name] yang bersembunyi di balik Amu dengan nada gemeteran. Kebetulan Upi juga melakukan hal yang sama di balik Amu.

"Dasar psikopet," sambung Upi dengan nada ketakutan juga.

Amu hanya bisa diam membatu menjadi tameng kedua gadis yang ada dibelakangnya. Meski tampak sangat sia-sia mengingat tubuh si gadis berkerudung jauh lebih kecil dari mereka berdua.

"Bercanda~ Kan sudah kubilang aku nggak punya impian," ucap Sho dengan nada yang santai. Sangat berbanding terbalik dengan ketiga gadis yang ada di depannya.

"Kalau [Name] gimana?" tanya Amu ke gadis berkuncir dua untuk mencairkan suasana tegang tadi.

"Aku ga yakin sama impianku sendiri.." gumam [Name] sambil menundukkan kepala dan bermain dengan salah satu kuncir rambutnya.

"Tapi setidaknya kamu punya kan! Ga kek si Sho." Upi melirik Sho yang kemudian dibalas dengan tatapan tajam dari sang insan. Tentu saja mental gadis rambut itu langsung ciut.

"Nng.. Aku pengen jadi pengacara... " bisik [Name], namun masih bisa terdengar oleh tiga temannya.

"Pengacara...? Ga coco--ADUH WOI!!" sahut Upi yang kepalanya ditabok Sho dan Amu. Yang membuat [Name] sedikit syok tentu saja.

𝙈𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙥𝙝𝙤𝙨𝙞𝙨 || ᴡᴇᴇ!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang