Warning! Agak Cringe... dan mungkin OOC.
Kata Toro kasusnya Elysia sedang diproses. Masalah itu untuk sekarang sudah beres. Tapi karena kasusnya baru sampai ke telinga anak klub drama, tentu mereka langsung shock berat.
"A-astaga... Kenapa hal itu terjadi padanya..." Melinda menutup mulutnya yang terus menerus mengeluarkan napas berat. Tampaknya ia sangat terpukul mendengarnya.
"Anj*ng... Ga mungkin kan [Name]..? Plis bilang sama gua si Ely tu baik-baik aja..." Jihan lantas meremat kedua bahu [Name] erat. Kedua tangannya yang gemetaran dapat gadis itu rasakan dengan jelas.
"Sayangnya ga... Sekarang Icha dirawat di rumah sakit. T-tapi keadaannya mulai membaik kok!!" [Name] berusaha menghibur kakak kelasnya itu.
Meski hanya diam saja, [Name] tau.. Kalau Carmen sebenarnya juga turut sedih dengan kejadian yang menimpa Elysia. Terlihat dari kepalan tangannya yang gemetar dan bibir bagian bawahnya yang digigit kuat.
"Kalau mau kita jenguk bareng-bareng nanti..." saran [Name].
Semuanya mengangguk setuju. Yap terutama Carmen! Semuanya.. Kecuali..
"Gue ga ikut. Kalian aja yang pergi." Kalimat itu keluar dari mulut ketua klub drama. Sho.
"Huh..??"
Setelah mengatakan hal itu, Sho langsung pergi begitu saja tanpa menjelaskan apa-apa.
"Dia kenapa?" tanya Melinda yang kebingungan melihat sikap Sho seperti itu.
Jihan hanya mengendikkan bahunya. "Ntah? Ga biasanya dia begini..."
Dan [Name]? Wajahnya langsung murung. Ia menyadari dengan jelas kalau hari ini
Sho tampak menjauh darinya.
'Aku ada salah ya...?'
"Mungkin ada sesuatu yang menganggunya..." ujar Melinda berusaha menghibur [Name]
..
"Sho?"
Okeh. Sho benar-benar tidak mengacuhkannya hari ini. Mau berapa kali pun [Name] memanggil namanya, ia sama sekali tidak menggubris.
"Oi~" bisik [Name] sambil menusuk-nusuk punggung Sho dengan pulpen dari tempat duduknya. Sekedar mengingatkan kalau [Name] itu duduk tepat di belakang Sho.
"Sho, Sho, Sho, Sho, S—aw?!"
Sebuah bola tidak sengaja mengenai kepala [Name]. Lenguhan kecil itu cukup membuat Sho langsung berbalik cepat (translate: dia khawatir ;)).
"WOI PALA TEMEN GUE LO APAIN?! AMU GIGIT DIA!!!" seru Upi yang tidak terima kepala [Name] kena bola.
"Lu kira gua apaan, Pi..." dan yang itu diucapkan oleh Amu.
"Sori [Name]!! Ga sengaja!!" teriak Malik dari belakangnya. Ruangan kelas begitu kecil tapi mereka tetap nekat main bola. Oh laki-laki dan segala kelakuannya..
"Gapapa kok..." balas [Name] pelan kearah gerombolan laki-laki dibelakangnya. Kalau misalnya [Name] berbalik sebentar saja, ia akan bisa melihat tatapan Sho yang sangat tajam ke arah Malik dan teman-temannya.
"I... Iya [Name] haha... Maaf.." Malik langsung meneguk ludahnya ngeri. Ada beberapa hal di dunia ini yang tidak boleh dilakukan.
Salah satunya jangan menganggu [Name] di depan Sho.
"Okey...?" balas gadis itu keheranan. Tapi itu tidak penting! Masih ada yang harus dilakukannya sekarang.
"Shooooo...!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/313971206-288-k852909.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙥𝙝𝙤𝙨𝙞𝙨 || ᴡᴇᴇ!!!
Fanfiction[HIATUS] Hanya kisah seorang gadis yang berusaha bebas dari kepompongnya, tentu saja dibantu dengan teman-temannya yang aneh, unik, dan petakilan. Dan mungkin akan ada sedikit bumbu cinta mendampingi jalan cerita hidupnya. x fem! Reader.. Atau lebi...