Setelah kejadian Upi yang tidak masuk akal itu berlalu, sekarang adalah mata pelajaran bahasa Inggris. Namun, bukan Pak Noame yang mengajar, melainkan Pak Eko si guru matematika, sekaligus wali kelas mereka yang masuk.
"Karena hari ini Pak Noame sedang tidak hadir, hari ini saya yang akan menggantikan beliau mengajar, " ujar Pak Eko dengan beberapa kertas di tangannya.
"Pak hasil ujian MTK kapan dibagiin pak?" tanya Upi yang membuat seisi kelas pasrah mendengarnya.
"Kapan-kapan kalo saya ga males"
"Oh ngoke"
"Kamu segitu maunya di traktir ya Pi..." sahut [Name] ke arah gadis berambut karamel itu.
"Oh jelas dong ditraktir Sho. Kapan lagi ya kan?" Terdengar dengusan kesal Sho yang berasal dari depan meja [Name].
"Baiklah, silahkan bikin kelompok, 1 kelompok 4 orang," Setelah perintah tersebut, kelas menjadi rusuh. Amu menghela napas kemudian berkata,
"Pi, [Name]. Kita bareng ya. Eh... Pi? "
Upi yang awalnya berada di sebelah Amu mendadak hilang dan tiba-tiba sudah berada di kelompok para laki-laki. Yaitu Sho, Toro, dan Kiki. Melihat hal ini, Amu merasa dikhianati.
"Teganya dirimu! Kamu lebih milih sekelompok sama mereka daripada sama aku?! Kukira kita teman!"
"Maaf Amu, tapi untuk tugas kelompok lebih menguntungkan kalau satu kelompok sama mereka daripada sama kamu. " Ujar Upi santai sambil mengalungkan lengannya ke arah leher Sho.
"Singkirkan tangan lo."
"Maaf Amu, udah full."
"Amu kurang cepat. "
Mendengar penolakan betubi-tubi itu. Amu langsung menggembungkan pipi bagian kirinya. Kemudian memeluk lengan [Name] yang berada di sebelahnya daritadi.
"Huh, yaudah. Lagipula aku masih punya [Name]. Bwek!" ejek Amu sambil menjulurkan lidahnya. Sedangkan kondisi [Name] sekarang...
"[Name] masuk kelompok kami dong!"
"Jangan [Name]! Sama aku aja!!"
"[Name]! [Name]!"
"U-uh... Sebentar..."
Karena materinya adalah bahasa Inggris, maka para murid-murid berbondong-bondong untuk memperebutkan gadis itu. Bukan sebuah rahasia kalau [Name] paling mahir berbahasa Inggris.
Tapi kalau sudah dikerumuni ramai-ramai seperti ini, [Name] hanya bisa membatu.
"GABOLEH!!! PERGI SANA! [NAME] SAMA GUEEE!!!" pekik Amu yang membuat seluruh murid tuli mendadak.
"Brisik banget si anak TK!" sahut seorang lelaki yang membuat Amu naik pitam. Tanpa basa-basi Amu langsung mencekik laki-laki itu dengan plastik kresek yang entah darimana munculnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙥𝙝𝙤𝙨𝙞𝙨 || ᴡᴇᴇ!!!
Fanfiction[HIATUS] Hanya kisah seorang gadis yang berusaha bebas dari kepompongnya, tentu saja dibantu dengan teman-temannya yang aneh, unik, dan petakilan. Dan mungkin akan ada sedikit bumbu cinta mendampingi jalan cerita hidupnya. x fem! Reader.. Atau lebi...