56. Ok Boomer

2.1K 322 43
                                    

"Katanya ga ikut, bro?" tanya Jihan yang tidak menyangka si ketua klub berada di sampingnya sekarang.

"Diseret [Name]."

"Oh.."

Kini dua lelaki itu sedang berdiri di depan ruang milik Elysia karena Icha masih 'trauma' dengan laki-laki. Maka dari itu, [Name] menyuruh mereka menunggu di luar sampai si Icha benar-benar siap untuk bertemu mereka dua.

Sedangkan para gadis yang ada di dalam..

"Ih, kak [Name]! Ajarin potong apel bentuk kelinci gini dong!!" Mata Elysia berbinar saat melihat potongan apel di tangannya.

"Boleh~ lagipula aku belajar dari Toro cara motongnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Boleh~ lagipula aku belajar dari Toro cara motongnya..." balas [Name] sambil memotong kecil apel yang ada di tangannya.

"Icha..." panggil Melinda pelan dengan raut wajah sedih. Lantas Elysia menatap kakak kelasnya itu heran.

"K-kamu beneran.. Gapapa..?"

Elysia tampak terdiam sebentar. Wajahnya ada sedikit keraguan. Namun langsung ia ubah menjadi ekspresi ceria, "Yup, yup! Aku sudah jauh lebih baik sekarang!"

[Name] menggigit bagian dalam mulutnya. Yang Icha katakan itu tidak sepenuhnya benar. Kata suster, dia sering berteriak tiap malam karena mimpi buruk. Bisa dibuktikan dari kelopak mata gadis itu yang agak menghitam.

Dia kurang tidur.

"Apa kau.. Akan kembali sekolah?" Kini giliran Carmen yang bertanya.

"Mm.. Soal itu aku masih gatau.. Nanti deh aku pikirin!"

Elysia mengemil apel itu santai. Aktingnya seperti gadis yang sedang tidak dilanda masalah apapun.

Tidak heran kalau dia ditunjuk Sho untuk menjadi tokoh utama pentas seni nanti.

Astaga, [Name] lupa soal pentas seni..

"Uh.. Icha.. Soal pentas seni... Kamu beneran yakin milih aku buat gantiin peranmu..?" tanya [Name] gugup. Oh, ayolah! Berdiri di depan orang banyak saja bisa buat [Name] pingsan. Apalagi berakting nanti.

"Iya dong! Jadi siapa lagi? Kalau aku kasih perannya ke cewe lain mah nanti yang ada mereka cari kesempatan~" sahut Elysia yang masih mengunyah apelnya.

"Telan dulu, Cha.. Nanti keselek lho.." tegur Melinda. Elysia hanya terkekeh pelan.

"Cari kesempatan..? Maksudnya..?"

"Yah karena peran pangerannya itu kak Sho! Banyak banget cewe di sekolah yang mau gantiin peranku. Akting kaga modus iya! Bisa-bisa aku yang ditabok kak Sho karena asal milih pengganti!!" ujar Icha dengan raut kesal.

Jika dipikirkan lagi, ternyata yang dikatakan gadis itu ada benarnya juga. Yang mengantri untuk menjadi 'putrinya' Sho itu banyak. Bahkan mungkin bisa mengalahkan antriannya kantin! Harusnya [Name] merasa terhormat bukan?

𝙈𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙥𝙝𝙤𝙨𝙞𝙨 || ᴡᴇᴇ!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang