[HIATUS]
Hanya kisah seorang gadis yang berusaha bebas dari kepompongnya, tentu saja dibantu dengan teman-temannya yang aneh, unik, dan petakilan. Dan mungkin akan ada sedikit bumbu cinta mendampingi jalan cerita hidupnya.
x fem! Reader.. Atau lebi...
[Name] berjalan cepat di sepanjang koridor sekolahnya. Mengapa? Karena dia bangun 10 menit lebih telat hari ini.
'Bisa-bisanya alarm hpku tidak nyala..!!'
Karena fokus si gadis hanya terpaku pada jam yang ada di tangannya, ia tak sengaja menubruk seseorang dan jatuh terduduk di atas lantai.
"Aw..!!" lirih si gadis yang sudah tersungkur di bawah sana.
"[Name]..! Kamu gapapa??" Tanya suara berat itu dengan nada khawatir. Ternyata suara itu berasal dari laki-laki yang bernama Toro. Laki-laki itu kemudian spontan untuk membantu [Name] berdiri.
"Loh..? Toro? Kamu kok ga masuk kelas?"
Namun, mendengar keributan yang bersumber dari kelasnya. Sepertinya ada hal aneh yang terjadi sekarang sehingga membuat pria itu tak betah untuk masuk ke kelasnya.
"Mereka lagi bangun menara," balas Toro singkat dengan wajah pasrah.
"... Menara?"
Kemudian Toro menunjuk ruang kelas mereka. Seketika si gadis tersebut mengintip dari pintu kelas. Tentu saja si gadis yang melihat kelakuan teman sekelasnya sekarang terkejut bukan main.
"Uh... Apa-apaan ini.. "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pemandangan aneh itu menyambut dirinya. Tampak beberapa barang menumpuk diatas kepala Amu yang sedang tertidur. Dan ajaibnya, sang putri tidur masih tertidur pulas.
'Dia itu tidur atau pingsan sih.. '
Tak lama, terdengar suara langkah kaki tak jauh dari kelas mereka.
'Pak Eko?! Gawat!!'
"Te-teman-teman...Pak eko.." seru [Name], atau lebih tepat gumamnya. Tentu saja suaranya sama sekali tidak terdengar oleh seisi kelas yang masih heboh menumpuk barang di atas kepala Amu. Seketika itu si gadis panik dan gelisah bercampur menjadi satu.
Toro memperhatikan [Name] yang gelisah. Sekelebat ide muncul di kepalanya. Ia menundukkan sedikit badannya, mengarahkan wajahnya ke telinga sangat gadis, kemudian berbisik.
"Tutup telingamu..."
Si gadis hanya tersentak, kemudian mengikuti perintah sang pria itu. Ia sama sekali tidak mengetahui apa yang ada di pikiran Toro. Namun matanya membulat setelah melihat sebuah peluit yang tiba-tiba sudah ada di tangannya. Tak lama kemudian...
PRITTT!!!!
'Hampir saja gendang telingaku pecah..'
Suara peluit itu menggelegar memenuhi seisi kelas. Seketika, seluruh atensi siswa menuju ke sumber suara. Toro hanya menatap mereka semua datar, kemudian menunjuk gadis yang ada disampingnya dengan telunjuknya.
'Kenapa kamu malah menunjukku?!!'
Seketika pandangan mereka dialihkan menuju seorang gadis berambut putih yang ada di sebelah Toro. Rasa gugup [Name] seketika menyelimutinya.