Hari yang ditunggu-tunggu (hanya Upi) akhirnya tiba. Dimana ujian matematika dibagikan kepada masing-masing siswa.
"Wahooooo!! Mantap! Nilaiku diatas rata-rata!!" terdengar suara girang Upi setelah menerima hasil ujiannya. Nilai 51 terpampang jelas dibagian kiri atas pada kertas miliknya.
"Huh, beruntung banget kamu Pi. Salah satu kamu langsung remedial loh..." sahut [Name] setelah melihat hasil kerja milik Upi tersebut.
"Oh, jelas dong! Upi gitu loh~"
'Tunggu... Kenapa nomor yang ini nilainya cuma 1?' batin [Name] setelah melihat satu soal yang janggal dari kertas Upi. Satu soal memiliki poin maksimal 10. Kalau 8 berarti ada sedikit silap pada rumus. Kalau 5 berarti jawabannya salah tapi rumusnya benar. Kalau 1? Nilai kasihan?
Upi tampak sangat bahagia dengan nilai pas-pasannya itu. Berbeda dengan Amu yang menatap hasil ujiannya dengan raut jijik.
"Coba liat punyamu dapet nilai berapa?" tanya Upi dengan wajah songong.
"Nilaiku juga diatas rata-rata kok!" balas Amu dengan perempatan imajiner yang menghiasi pelipisnya.
"Bhaks! Cuma dapat 50?! Lemah hahaha!! Lebih tinggi nilaiku dong! Aku dapet 51!" kata Upi dengan bangganya.
"Beda satu angka doang ga usah belagu Pi.."
"Iri bilang sahabat!"
"Cih, ohiya [Name]! Nilaimu berapa?" Amu kemudian mengalihkan pembicaraan dan menatap [Name] penasaran.
"Ga tinggi-tinggi banget kok..."
"Hm? Memangnya berapa?" kini Upi yang penasaran.
"95 ehe..." kemudian [Name] menjulurkan lidahnya usil. Sepertinya gadis itu terlalu lama bergaul dengan Sho.
"Hm ogeh." Upi membalas dengan pasrah. Tidak kaget dengan temannya yang satu ini yang nilainya selalu diatas rata-rata.
"Shooooooooooo!"
"Mh.. Apa..?" Suara baru bangun Sho itu sedikit membuat [Name] tidak fokus.
"Nih liat! Aku gadapet nilai merah!! Sekarang lunasi janjimu!!!" Upi menabok wajah Sho dengan kertas ujiannya.
"Wow aneh. Nyontek dari [Name] ya?" tanya Sho yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Astaghfirullah Sho fitnah lebih kejam daripada pembunuhan."
[Name] menatap keduanya datar. Melihat mereka beradu mulut sudah menjadi makanan gadis itu sehari-hari. Secarik kertas diatas meja Sho menarik perhatian [Name].
'Pasti ini hasil ujian matematika Sho...'
Mengambil kertas tersebut, [Name] menatap nilai 100 yang terpampang jelas di bagian kiri atas. Tepat diatas nama Sho.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙥𝙝𝙤𝙨𝙞𝙨 || ᴡᴇᴇ!!!
Fanfiction[HIATUS] Hanya kisah seorang gadis yang berusaha bebas dari kepompongnya, tentu saja dibantu dengan teman-temannya yang aneh, unik, dan petakilan. Dan mungkin akan ada sedikit bumbu cinta mendampingi jalan cerita hidupnya. x fem! Reader.. Atau lebi...