57. Struggle

1.8K 321 33
                                    

(A/N: diharapkan baca ep terbaru wee dulu ya~)

"Cut!! "

[Name] menghela napas panjang. Setelah mencoba berakting sebagai putri Odette selama satu jam. Bisa disimpulkan bahwa,

Dirinya sama sekali tidak ada bakat di dunia akting..

"Santai aja [Name]." Melinda datang dan mengusap bahu [Name] pelan.

"Maaf kalau aku nyusahin..." gumam [Name] sambil menunduk pasrah. Bagaimana tidak? Sudah tiga kali mereka harus mengulang karena ia salah dialog berkali-kali.

"Gapapa, lah! Kan ini pertama kalinya kamu akting," seru Jihan agar gadis itu merasa sedikit tenang.

[Name] meremat naskah miliknya erat. Sebenarnya gadis itu sudah hapal semua dialog miliknya. Tapi masalahnya setiap kali ia mencoba untuk mempraktikkannya, otaknya tiba-tiba ngeblank.

Dan 90% adegan Putri Odette itu didampingi dengan Pangeran Siegfried! Yang berarti [Name] harus berlatih adegannya bersama Sho berulang-ulang-ulang-ulang kali. Makin tidak karuan lah hati [Name].

Tapi gadis itu tidak bisa mundur sekarang. Icha sudah memilihnya sebagai pengganti perannya. Icha memercayakan peran Odette padanya. [Name] tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan Icha begitu saja.

Tapi melihat latihan hari ini yang sangat... Berantakan.. [Name] rasanya ingin mundur saja.

'Apa aku bisa ya...?'

"Ga ada harapan..." Bukan Carmen kalau tidak mengatain [Name] sehari saja. Namun gadis itu tidak bisa melawan karena yang dikatakan Carmen ada benarnya. Berbanding terbalik dengan dirinya, Carmen bisa mempraktikkan perannya dengan sempurna tanpa kesalahan. Bahkan [Name] sendiri sampai kagum dan merinding menonton aktingnya.

"Kamu yakin mau ambil perannya? Kalau kamu ga sanggup kamu bisa mundur. " Sho bertanya dengan raut serius.

"Aku bisa.. Mungkin." Sedangkan [Name] ragu-ragu menjawab.

"[Name], waktu kita tidak banyak. Kalau kamu masih ga yakin begini lebih baik aku cari pengganti saja."

Sho kali ini tampak berbeda. Tidak biasanya ia berbicara dengan [Name] dengan nada sedingin itu. Tapi gadis itu mengerti, Sho ingin yang terbaik untuk klubnya.

[Name] menggeleng dengan cepat. "Tolong biarkan aku berusaha lagi! Aku... Aku janji akan melakukan yang terbaik!"

Kini sorot mata [Name] penuh dengan keyakinan. Ia tidak mau mengecewakan anggota klubnya. Ia tidak mau mengecewakan Sho.

"Good, lanjutkan latihan. Waktu kita hanya dua minggu lagi!"

"Baik!"

[Name] meneguk ludah. Dua minggu. Ia harus menguasai perannya dalam dua minggu.

Apa dia bisa?

..

Tidak, [Name] tidak bisa.

Mau ia berusaha sekeras apapun hasilnya nihil. Ia benar-benar tidak bisa berdrama. Mau sampai larut malam ia latihan, aktingnya tetap kaku.

'Aku ga bakal bisa..'

[Name] meremat lengannya. Gadis itu sudah bisa membayangkan raut kecewa dari anggota klubnya. Ia sama sekali tidak ada perkembangan.

'Apa aku.. Mundur saja..?'

Cekikikan teman-teman sekelasnya terdengar begitu jelas dari tempatnya. Tapi [Name] tidak mengacuhkannya. Ia tetap terlarut dalam rasa sedihnya. Kadang [Name] heran darimana teman-temannya bisa dapat energi sebesar itu.  Bahkan dirinya sama sekali tidak ada energi untuk menguncir dua rambutnya hari ini.

𝙈𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙥𝙝𝙤𝙨𝙞𝙨 || ᴡᴇᴇ!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang