[Name] sedang mengelilingi sekolahnya sendirian. Jam istirahat adalah waktu yang pas untuk berjalan jalan di sekitar sekolah. Sayangnya ia hanya sendirian tanpa ditemani siapapun.
Memang [Name] itu tidak menyukai keramaian. Namun sendirian juga rasanya sangat hampa.
Dimana Upi? Dia sedang dihukum karena diam-diam, atau lebih tepatnya terang-terangan menonton video tutorial make up di kelas.
'Padahal kan bisa minta aku ajarin..'
Kadang [Name] masih culture shock dengan sekolahnya yang sekarang. Meski baru seminggu ia menempatinya, banyak hal baru yang terjadi.
'Tapi setidaknya ini jauh lebih baik daripada saat SMP..'
Tak lama, si gadis rambut putih itu menyadari Amu yang sedang duduk merenung di salah satu bangku taman. Ia ingin menyapa gadis itu, namun langkahnya terhenti setelah melihat adegan absurd yang terjadi di depan matanya.
'What the hell...'
Dan [Name] langsung berbalik menganggap tadi ia tidak melihat apa-apa. Tak jauh dari tempat ia berdiri, ada seekor kucing hitam yang sedang duduk disana.
'Wah.. Kucingnya lucu..'
Tiba-tiba, si kucing berlari ke arah Amu dan Kiki dengan kecepatan tinggi. [Name] yang panik segera mengejar kucing tersebut.
"Ah, kamu jangan lari kesana!!"
Sebelum si kucing hitam itu berlari menuju tempat Amu dan Kiki berada, [Name] menangkap kucing itu dengan kedua tangannya.
Bukannya memberontak, kucing itu hanya diam di dekapan gadis itu. Tampaknya kucing itu sangat nyaman.
"Kamu pasti dari klub pecinta hewan bukan? Uhm.. Kalau tidak salah aku sempat lihat Sho tadi.." gumam [Name] sambil mencari-cari laki-laki berambut hitam yang ia sebut.
"Ah! Itu dia..geh-!?"
[Name] baru menyadari bahwa laki-laki yang ia cari sekarang berkumpul dengan teman-temannya. Tidak ada yang lebih mengerikan daripada segerombolan laki-laki yang sedang berkumpul di satu tempat.
Sebelum [Name] bisa berbalik menjauhi gerombolan tersebut, kucing itu melompat dari dekapan si gadis dan berlari menuju gerombolan siswa tersebut.
"T-tunggu, hei?!"
Dan kucing tersebut melompat ke arah pangkuan Sho. Laki-laki itu hanya tersentak sedikit kemudian menatap kucing tersebut.
"Kucing dari mana tuh bro?" tanya salah satu temannya.
"...Gatau" balas Sho sambil mengusap-usap kepala kucing tersebut.
"Yang disana itu [Name] bukan?" ujar Toro sambil menunjuk gadis yang tak jauh dari tempat mereka berada.
Pandangan Sho seketika mengarah ke gadis tersebut. Teman-temannya ikutan melihat kearah yang ia tuju.
Seketika [Name] membatu. Ia benar-benar tidak bisa berkata-kata kalau sudah dipelototi banyak laki-laki seperti ini. Tanpa berpikir panjang, Sho beranjak dari tempat duduknya dan kemudian berjalan ke arah gadis tersebut. Tentu dengan kucing hitam yang ada di dekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙥𝙝𝙤𝙨𝙞𝙨 || ᴡᴇᴇ!!!
Fanfic[HIATUS] Hanya kisah seorang gadis yang berusaha bebas dari kepompongnya, tentu saja dibantu dengan teman-temannya yang aneh, unik, dan petakilan. Dan mungkin akan ada sedikit bumbu cinta mendampingi jalan cerita hidupnya. x fem! Reader.. Atau lebi...