51. Her Feelings

2.1K 332 67
                                    

[Name] sekarang sedang ada di atas tempat tidurnya yang empuk. Harusnya dia tidur sekarang untuk mengisi tenaga di hari esok. Tapi yang ia lakukan malah..

"APA?! TORO TADI NEMBAK?!!!"

Suara Upi yang begitu menggelegar mengisi satu kamar [Name]. Yap! Gadis itu sedang teleponan dengan kedua sahabatnya.

"JADI GIMANA?? KAMU TERIMA??" dan yang itu adalah suara milik Amu.

"A-aku gatauuu!!!" seru [Name] yang histeris sambil memeluk boneka kelincinya dengan erat. Jantungnya sedang tidak karuan sedari tadi. Oh! Dan jangan lupa dengan wajahnya yang sekarang mirip merah cabai.

"Astaga... Aku ga nyangka kalau Toro yang nembak duluan.." ujar Amu dari speaker handphonenya [Name]. Mendengar hal itu [Name] langsung membelalakkan matanya. Tidak percaya dengan apa yang ia dengar.

"D-duluan..?! Berarti ada yang lain gitu???"

Terdengar suara teriakan Upi tiba-tiba. "AKHIRNYA KAMU SADAR JUGA!!!"

"Hah?!"

Amu hanya tertawa terbahak-bahak. Setelah berbulan-bulan, akhirnya [Name] menyadari cinta monyet dari teman laki-laki nya itu.

"Yap!! Yang satu Enzo, satunya lagi Sho. AHAHAHA [NAME] SEMANGAT MILIHNYA!!!" dan Upi dengan tidak ada akhlaknya malah memberi tau semuanya kepada [Name].

"Mereka juga?!"

Oke, informasi ini terlalu banyak untuk [Name] cerna. Astaga, dari mana saja dia selama ini. Kemudian gadis itu mengingat-ingat kembali momennya bersama tiga laki-laki itu.

Diundang untuk nonton pertandingannya Enzo..

Bekal yang selalu Toro bawakan untuknya..

Dan Sho yang memintanya untuk berlatih drama bersamanya.

Oh.

Semuanya masuk akal.

"Bisa-bisanya aku baru sadar sekarang??!"

[Name] menenggelamkan wajahnya yang merah itu ke pucuk kepala boneka kelincinya itu. Kalau misalnya boneka itu hidup, mungkin saja dia sudah sesak napas sedari tadi karena [Name] yang memeluknya terlalu erat

Dari handphonenya, terdengar jeritan dari Amu dan Upi. Memang kalau para gadis sedang bicara tentang cinta, akan lebih banyak teriaknya daripada ceritanya.

"A-aku.. Se-gak peka itu ya..??" tanya [Name] pelan.

"Yap!" Amu dan Upi menjawabnya secara bersamaan.

"Ugh...."

Langsung saja [Name] kehabisan kata-kata. Siapa sangka kalau kisah cintanya bakal serumit ini?

"A..aku... ga bisa milih..."

[Name] mana bisa memilih salah satu dari ketiga laki-laki itu. Dia juga masih tidak mengerti apa yang sebenarnya ia rasakan kepada Sho, Toro, dan Enzo.

"Jadi saat itu kamu jawab apa si Toro nya?" tanya Amu penasaran.

"Aku cuma diem.. Tapi Toro bilang ga perlu dijawab dulu. Tunggu aku yakin dulu katanya..." ucap [Name] malu-malu.

"ASDFGJKJKE [NAME]!! BERUNTUNG BANGET LO!!!!" Upi tidak henti-hentinya untuk histeris menyikapi kisah cinta temannya yang satu ini.

Amu tertawa pelan. Lalu ia memberikan nasehat untuk [Name] kemudian.

"Kalau kamu ga bisa milih, ga usah khawatir [Name]. Itu hal yang wajar. Soalnya mereka tiga juga laki-laki baik. Tapi gantungin ketiganya juga ga bener. Kamu ga boleh ngasih harapan palsu buat ketiganya. Seiring waktu, kamu bakal nyadar sendiri kok nanti kamu sukanya sama siapa~"

[Name] merasa agak tenang sedikit setelah mendengar nasehat temannya yang satu ini. Amu itu sebenarnya bisa bijak di saat yang tepat.

"Jangan kek Upi. Kalo dia mah satu mana cukup!"

"Idih?! Lo sendiri juga gantungin anak orang ya!!"

[Name] hanya tertawa pelan. Curhat kepada kedua temannya memanglah ide terbaik.

..

Canggung.

Suasana dilanda kesunyian. Kini, Toro dan [Name] sedang menunggu Sho yang belum datang ke tempat yang mereka janjikan.

".. Sudah makan?"

"Udah.."

Lalu diam lagi.

[Name] sendiri sedang berusaha menetralkan jantungnya yang berdegup kencang dari biasanya. Rencana awalnya sih, ia akan bicara santai dengan Toro lalu menganggap kemarin tidak terjadi apa-apa.

Tapi malah sekarang ia terdiam seribu bahasa. Sedangkan si Toro, berusaha untuk mencairkan suasana dengan mengajak si gadis mengobrol.

"Maaf.. Kamu ga nyaman ya? Karena yang kemarin..."

"He?! G-gak kok! A...aku hanya... Uh.." [Name] bermain dengan salah satu kunciran rambutnya untuk mengalihkan perhatiannya dari situasi yang canggung itu.

"A..aku hanya... Ga nyangka kalau bakal ada yang suka aku secara, uhm... r-romantis..." sambungnya pelan dan terbata-bata.

[Name] menarik napasnya dalam-dalam. Lalu menyembunyikan wajahnya yang sudah merah dan menghangat itu dengan kedua kuncir rambutnya.

"Jadi... aku minta maaf karena ga bales perasaan kamu. A-aku belum pernah jatuh cinta sebelumnya... Kasih aku waktu ya..?" bisik [Name] pelan dari balik rambut tipisnya.

Toro hanya tersenyum tanda mengerti. Sepertinya dia masih punya kesempatan.

"Ga usah buru-buru. Aku bakal selalu nunggu," cetus Toro. Lagipula ia tidak bisa memaksa gadis itu untuk langsung menerimanya. [Name] perlu waktu, dan akan Toro hargai itu.

.

.

Sho menatap interaksi dua orang itu dari kejauhan. Ia berdecak pelan. Gemuruh di hatinya terasa begitu jelas sampai ia tidak bisa menghiraukannya begitu saja.

Tapi di matanya, mereka berdua begitu cocok. [Name] perlu seseorang dengan sikap dewasa untuk menuntunnya. [Name] perlu seseorang yang selalu ada untuknya. Dan menurutnya, orang yang paling tepat adalah Toro.

Bukan dia yang serba kekurangan ini. Bukan dirinya yang tidak punya keluarga, suka berkelahi, dan sering bolos.

Sho dulu sering melihat mamanya disakiti oleh pria bajingan itu. Sayangnya darah si brengsek itu mengalir di dirinya. Sho takut kalau malah ia yang akan menyakiti [Name].

Semakin ia jatuh cinta dengan gadis itu, semakin merasa tidak pantas pula dirinya untuk bersama gadis itu. Tidak. Dia tidak mau [Name] berurusan dengan dirinya yang sampah ini. [Name] harus bahagia. 

Sho menyayangi kedua orang yang jauh di depannya sekarang. Maka dari itu Sho putuskan. Untuk menghilangkan diri dari hadapan mereka berdua. Membiarkan mereka bahagia di dunianya masing-masing.

Lagipula rencananya akan berjalan lancar tanpa dia.













Bersambung
A/N: di book mana lagi kalian bisa liat Sho jadi sedboi ya kan😎.

Awalnya ini chapter superrr panjang banget bisa 2000an lebih. Tapi aku potong aja biar ga kepanjangan chapternya( soalnya chapter selanjutnya kek detektif Conan gt (mungkin) ahay)

Aku butuh waktu buat up, paling lusa soalnya rabu libur~

Eniwei see u in next chapter~ Have a nice day, jangan lupa jaga kesehatan!! Jangan lupa votmen juga!

••948 words, 19 Maret 2023••




𝙈𝙚𝙩𝙖𝙢𝙤𝙧𝙥𝙝𝙤𝙨𝙞𝙨 || ᴡᴇᴇ!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang