Sudah 5 semester berlalu sejak terakhir kali Eren mengejar Mikasa. Setelah itu, Eren benar-benar menjaga jarak dan enggan bertatap mata dengan gadis cuek itu.
Eren tetap menjadi seorang remaja yang gemar berkelahi, ia juga tetap menjadi orang yang tak mau mengikuti aturan orang lain. Namun meski begitu, Eren adalah orang yang sangat lembut hatinya. Eren dapat mengondisikan dimana dan kapan ia harus menjadi nakal, makanya ia mendapat sebutan "Bad boy berhati hello kitty" dari teman-temannya.
Saat ini hubungan Eren dengan teman sekelasnya juga semakin mengerat setelah melalui banyak kenangan bersama. Apalagi dengan tiga teman dekatnya, mereka sudah seperti keluarga.
"Keknya baru kemaren deh kamu ngenalin diri terus cita-citanya curi hati Mikasa, sekarang udah mau tamat aja.." Tutur Zoe-Sensei.
"Dih, jangan dibahas lagi deh Sensei.. Itu bakal jadi cita-cita yang ga tercapai sih.. Hahaha"
"Jangan gitu ah.. Mikasa tuh diem-diem suka curi pandang loh ke kamu.. Pasti kamu ga sadar kan?"
"Engga, aku udah move on dari dia sih Sensei. Ga peduli deh"
"Paling ntar balik lagi"
Seorang pria keluar dari rumah mendekati Zoe-Sensei dan Eren duduk. Pria itu menggendong seorang anak laki-laki.
"Mommy!!"
"Aa.. Udah bangun tidur yaa.. Sini Mommy cium dulu"
Pria bernama Moblit itu adalah suami Zoe-Sensei. Mereka menikah 3 tahun yang lalu dan dikaruniai seorang anak laki-laki yang saat ini berusia 2 tahun.
"Hai Sawney.." Sapa Eren.
"Hewwo!!" Sahut Sawney.
Zoe-Sensei lanjut menimang anak kesayangannya hingga megabaikan Eren. Untungnya Moblit disana untuk mengajak Eren mengobrol.
"Udah lama ga kesini, Ren? Sibuk ya?" Tanya Moblit.
"Eh iya.. Sibuk kerja"
"Widih.. Udah banyak duitnya dong"
"Haha.. Yang pastinya belom sebanyak Moblit-San"
"Bisa aja kamu.."
Eren melirik jam yang ada di layar ponselnya, ternyata sudah menunjukkan pukul 14:30, dimana 30 menit lagi memasuki jam kerja Eren.
"Aku permisi pamit pulang dulu ya, Zoe-Sensei, Moblit-San, udah mau masuk jam kerja nih" Pamit Eren seraya bangkit dari tempat duduknya.
"Oh iya.. Weekend depan mampir lagi yaa.." Ujar Moblit.
"Say goodbye ke abang Eren, Sawney"
"Gud bayy!"
Eren melambaikan tangannya dan segera berlari menuju halte bus yang tak jauh dari rumah guru sekaligus sahabatnya tersebut. Tak lama menunggu, bus tiba di halte dan mengangkut penumpang yang telah menunggu disana.
.
.Mengunjungi rumah Hange Zoe sebelum bekerja adalah kebiasaan Eren setiap hari minggu. Ia dipersilahkan untuk datang dan bersantai bersama gurunya disana. Eren benar-benar merasa seperti di rumah saat berada di rumah Hange Zoe. Ia menikmati setiap detik-detiknya bersama keluarga kecil Hange Zoe dan Moblit Berner.
.
.Samar-samar terdengar suara kucing yang menarik perhatian Eren. Sang pendengar mencoba mencari darimana asal suara tersebut dan menemukannya dibalik semak-semak.
"Ya ampuuunn, kasian banget kamuuu" Eren melarikan kucing tersebut ke rumahnya yang tak jauh dari lokasi dan segera menanganinya.
Kucing itu mengalami luka yang cukup parah di kakinya. Luka itu diidentifikasi oleh Eren sebagai luka cakaran. Setelah selesai mengobati, Eren memberi makan serta kandang untuk kucing tersebut beristirahat. Ia pun berangkat ke tempat kerjanya meski agak terlambat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Bad Boy {Eren x Mikasa}
Fanfiction[FAN FICTION] Menceritakan tentang seorang bocah laki-laki nakal yang menyukai seorang gadis cuek bernama Mikasa, hari-hari di sekolah mereka lalui meski Mikasa secara terang-terangan menunjukkan ketidaknyamanan nya. Hal itu tidak mematahkan semanga...