Pagi ini, Eren sengaja menunggu Mikasa di depan rumahnya. Namun, yang ditunggu tak kunjung datang.
"Gue uda salah sangka kali ya?" Lirih Eren pelan.
Eren menatap ke arah jalan yang bisa dilewati Mikasa, kemudian berjalan menuju sekolahnya.
.
.Sampai di sekolah, Eren tak mendapati kehadiran Mikasa di kursinya. Tak biasanya gadis disiplin ini terlambat.
"Mikasa belom dateng?" Tanya Eren pada Pieck.
Pieck menggeleng.
"Ga ada ngabarin juga sih.. Mungkin ada masalah dikit" Jawab Pieck.
Eren berlalu menuju tempat duduknya, dimana Connie sudah menunggu disana.
"Woy, belom baikan ama cebol?" Tanya Connie.
"Tau" Jawab Eren sangat cuek.
Eren menganggap Connie bak orang lain. Sementara Connie yang diperlakukan tak enak itu hanya bisa menerima dengan lapang dada. Mau berbuat sesuatu pun ia takut akan membuat Eren semakin marah.
"Ren, sorry ya"
Eren yang baru saja duduk pun hanya melemparkan sebuah lirikan tanpa mengatakan sepatah kata pun.
Tak lama kemudian, bel tanda masuk telah berbunyi. Disana Eren tak juga melihat kehadiran Mikasa. Perasaan cemas tentu saja muncul. Saat Zoe-Sensei memasuki kelas, barulah Mikasa juga turut hadir meski terlambat sedikit. Nafas lega segera dibuang oleh Eren.
"Syukur deh kalo Mikasa ga kenapa-napa"
-
Selama pelajaran berlangsung, Eren tak jarang memantau Mikasa dari arah belakang sambil mendengarkan penjelasan dari guru favoritnya. Eren menyadari bahwa ada sesuatu yang berbeda dengan Mikasa hari ini, ia tampak lebih pucat dari biasanya. Tubuhnya pun tampak lebih lemah hari ini.
Eren berlari sigap menuju arah Mikasa saat melihat gerak tubuh Mikasa yang menunjukkan bahwa dirinya akan segera roboh. Tepat dalam pelukan Eren, Mikasa lagi-lagi tak sempat menyapa lantai berkat reflek Eren.
"Sa? Mikasa?"
Hal itu membuat perhatian seluruh kelas tertuju pada mereka berdua.
"Bawa ke UKS buruan Eren!!" Suruh Zoe-Sensei agak panik.
"Ya ampun Saaaa!! Buruan Reeeeenn bawa ke UKS!" Teriak Pieck ikut panik melihat sahabatnya pingsan.
Eren menggendong tubuh Mikasa ala bride style, namun pandangannya tak sengaja bertemu dengan Historia yang sedari tadi memandang dengan mimik cemas. Eren menahan tatapan itu dengan mata yang tak berkedip.
"Buruan woy!" Pieck memukul pundak Eren dan mendorongnya agar segera pergi ke UKS.
Pieck izin pada Zoe-Sensei untuk ikut ke UKS menemani Mikasa.
-
Setelah mendapat penanganan dari petugas UKS, Eren serta Pieck tetap disana menunggu Mikasa bangun dari tidurnya.
"Lo suka sama Mika?" Tanya Pieck tiba-tiba.
Eren terdiam sejenak mendengar pertanyaan tersebut.
"Kenapa?" Tanya balik Eren.
"Ya gapapa, nanya aja"
Eren hanya menghela nafas, mengawali heningnya suasana.
"Gimana keadaan Mikasa?" Tanya Zoe-Sensei yang baru saja hadir di ruang UKS.
"Shuut.. Lagi bobok" Eren menempelkan telunjuk pada bibirnya, memberi isyarat pada Zoe-Sensei untuk memelankan suaranya.
"Oops.. Pacarnya ngamuk.." Bisik Zoe-Sensei meledek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Bad Boy {Eren x Mikasa}
Fanfiction[FAN FICTION] Menceritakan tentang seorang bocah laki-laki nakal yang menyukai seorang gadis cuek bernama Mikasa, hari-hari di sekolah mereka lalui meski Mikasa secara terang-terangan menunjukkan ketidaknyamanan nya. Hal itu tidak mematahkan semanga...