34

340 29 0
                                    

Esok hari, Mikasa masih belum menghadiri kegiatan pembelajaran di kampus. Ia mengalami morning sickness yang cukup parah. Pagi ini sudah lebih dari 5 kali ia bolak-balik ke kamar mandi untuk muntah.

"Mau ke dokter?" Tanya Eren.

Mikasa menggeleng.

"Ini biasa dialami waktu hamil kok, apalagi masih awal kehamilan"

Eren terus mengusap pundak Mikasa yang sedang duduk bersandar di tempat tidur dengan mimik wajah yang super khawatir. Ia tak mau terjadi sesuatu yang berbahaya pada Mikasa maupun bayi yang ada di kandungan nya.

"Kamu mau apa? Buah mau?"

Mikasa menggeleng lagi.

"Kamu disini aja, ya? Temenin aku. Bentar doang kok"

Mikasa menyandarkan tubuhnya pada Eren dan meletakkan tangan Eren di perutnya. Ia mencoba untuk beristirahat.

"Mual banget ya?"

Mikasa mengangguk pelan tanpa membuka matanya.

"Kamu yang kuat ya.."

Wajah Mikasa terlihat pucat dan keringat terus bercucuran.

Tok tok tok!!

Mendengar suara ketukan dari arah pintu, Eren perlahan merebahkan tubuh Mikasa.

"Bentar ya, ada orang ketuk pintu"

Eren berlari dengan cepat menuju pintu dan menemukan Levi dibaliknya.

"Mana Mikasa?" Tanya Levi.

"Lagi sakit, tuh di dalam"

Levi memasuki ruangan dengan tergesa-gesa dan segera masuk ke kamar Mikasa.

"Mika? Bangun dulu dong.. Gue mau ngomong bentar" Bisik Levi.

Mikasa tak membuka matanya.

"Mika? Mikasa?"

Eren yang baru menutup pintu dibuat terkejut atas kehadiran Levi dengan Mikasa di gendongannya.

"Lo gimana sih Ren, badannya panas banget gini bukannya dibawa ke dokter!"

"Mikasa nya yang gamau dibawa, Lev"

"Udah ayo buruan ikut gue ke rumah sakit"

Dengan tergesa-gesa, mereka pergi ke rumah sakit terdekat dan menyerahkan Mikasa pada sang ahli.

***

"Nanti setelah infusnya habis, sudah boleh pulang ya.." Tutur perawat seraya memberikan nampan berisi makanan.

"Mbak nya cuma lagi stress makanya morning sickness nya parah, harus banyak makan makanan bergizi supaya ibu dan bayi nya sehat" Lanjutnya.

"Bayi? Hah?"

Levi melongo kaget mendengar pernyataan itu. Ia langsung melempar tatapan pada Eren.

"Saya permisi dulu ya.."

Suster langsung pergi setelah menyadari akan ada perang di ruangan itu. Ia cepat-cepat kembali ke tempatnya.

"Bayi maksudnya apa Ren? Mikasa hamil? Anak siapa? Anak lo? Iya?" Tanya Levi tanpa mengedipkan matanya.

"Woi woi woi, santai dongg. Ayo ngomong di luar aja ntar Mikasa jadi ga tenang istirahatnya"

Mereka pergi ke luar ruangan dan mencari tempat yang cukup sunyi untuk membicarakan hal itu. Mereka akhirnya menemukan kursi kosong di ujung lorong yang jauh dari khalayak.

"Anak siapa? Ren? Anak lo?" -Levi.

"Ciuman sama Mikasa aja gapernah, anak si Jean tuh" -Eren.

"Shit" -Levi.

Beloved Bad Boy {Eren x Mikasa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang