Setelah selesai makan siang, Mikasa menunggu Pieck menghampirinya.
"Ntar malem makan pake mie instan aja gapapa kan? Aku lagi ga ada persediaan sayur di rumah" -Eren.
"Iyaa gapapa, nanti kalo ga mager aku masak deh" -Mikasa.
Sebuah taxi berhenti tepat di depan resto dan menurunkan Pieck. Segeralah Pieck memasuki resto dan menemui Mikasa yang sedang berdiri di dekat kasir.
"Sa, ntar ke toko buku bentar ya. Buku yang sering gue baca keluar series baru nya" Ujar Pieck.
"Aman"
"Nih kuncinya, kalo ada orang ketok pintu intip dulu, jangan langsung dibukain" Eren menyerahkan kunci rumahnya pada sang kekasih.
"Siaap ayaaangg, kita balik dulu yaa"
Eren melambaikan tangan mengiringi kepergian Mikasa dari tempat kerjanya. Ia terus memandangi kekasihnya hingga tak mampu lagi dijangkau oleh mata.
"Woy" Bisik Reiner di telinga Eren.
"Eh anj, bikin kaget aja lo!"
Reiner tertawa kecil.
"Kayanya lo sayang banget ya sama Mikasa?" Tanya Reiner setelah selesai tertawa.
"Iyalah, pake banget banget banget"
"Anjay bucin"
"Sirik aja lo"
"Uda ah, sana lo temuin Zeke aja. Biar gue gantiin shift lo lagi"
"Gapapa kan?"
"Engga lah"
"Makasih bro"
Eren kembali masuk ke dalam resto diikuti oleh Reiner. Setelah mengambil tas, Eren bergegas pergi menemui Zeke di kediamannya, tak lupa ia juga mengabari Connie.
.
."Sa, gue denger-denger apartemen Historia ada di seberang rumah Eren loh" -Pieck.
"Serius? Tapi kok mereka di sekolah kaya ga kenal gitu ya? Padahal kan tetanggaan" -Mikasa.
"Iya bener, ga pernah malah gue ngeliat mereka ngobrol" -Pieck.
"Nanti singgah yuk" -Mikasa.
"Gas aja sih" -Pieck.
Kedua gadis ini tengah berjalan menuju rumah Eren setelah pulang dari toko buku. Saat itu hari sudah hampir gelap, jadi mereka memutuskan untuk membeli beberapa sayuran di minimarket untuk makan malam kemudian langsung pulang.
-
"Gimana tes lo tadi?" Tanya Mikasa sambil memotong sayur-sayuran.
"Ih lo gatau kan!? Tadi waktu selesai tes, mantan lo ada disana gila! Ntar pasti jadi senior gue kalo gue lulus tes masuk" Pieck menggertak meja sambil melotot.
Mikasa tertegun berhenti bergerak, ia kemudian mencoba kembali fokus pada pekerjaannya.
"Dia kan emang kuliah disana, gue pernah bilang ke lo dulu" Jawab Mikasa.
"Huh, tau gitu sih gue ga jadi daftar disana, tapi gapapa siee bisa barengan sama ayang Porco"
"Dih najis amat"
"Iri lo ya karna Eren ga kuliah, yakann!?"
"Iya tapi engga"
Setelah selesai memasak, Mikasa beserta Pieck langsung makan. Setelah selesai, mereka berganti pakaian dan berangkat menuju apartment Historia.
"Hisu bilang nomor 16 ruangannya"
"Nah itu tuh"
Mikasa menekan tombol bel dan menunggu seseorang membukakan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Bad Boy {Eren x Mikasa}
Fiksi Penggemar[FAN FICTION] Menceritakan tentang seorang bocah laki-laki nakal yang menyukai seorang gadis cuek bernama Mikasa, hari-hari di sekolah mereka lalui meski Mikasa secara terang-terangan menunjukkan ketidaknyamanan nya. Hal itu tidak mematahkan semanga...