Seminggu setelah malam itu, Eren dan Mikasa mengesahkan hubungan mereka dan kini kedua insan ini sudah resmi menjadi suami istri. Pernikahan sederhana itu hanya dihadiri oleh Levi dan Pieck sebagai saksi. Meski sederhana, Eren dan Mikasa benar-benar bahagia. Mereka juga membagi kebahagiaan itu dengan memberikan makanan kepada anak-anak di panti asuhan. Pihak keluarga Eren tak ada yang mengetahui pernikahan itu kecuali Paman nya. Itupun Paman nya terkesan tak peduli dan Eren juga tak ambil pusing atas hal itu.
"Huhuhu bestie gue udah sold cokk" Isak Pieck seraya memeluk Mikasa.
"Nyusul dong lo, percuma pacaran bertahun-tahun kalo ga di nikahin"
"Sabar bro, otw nih"
.
.
.
.
.Kehidupan baru mereka dimulai, semuanya menjadi indah sejak pernikahan itu. Usaha Brownies Mikasa berjalan dengan lancar dan selalu dibanjiri pesanan.
Kini Mikasa punya toko yang tak jauh dari rumah, ia bahkan memiliki 3 orang karyawan di awal-awal karir nya. Sementara Eren, ia memegang penuh pelatihan yang kini sudah jauh lebih berkembang sejak Magath-Sensei pergi ke Marley. Penghasilan mereka benar-benar lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tabungan persalinan bahkan sudah melewati target dan Eren dapat membeli mobil dengan jerih payahnya.
Tak terasa, kini Mikasa sudah memasuki trimester akhir (bulan ke 9). Hari-harinya yang selalu dimanja oleh Eren membuat berat badannya naik dengan cepat. Bayi dalam kandungannya juga sangat sehat. Hanya tinggal menghitung hari saja untuk kelahiran bayi yang sudah dinanti-nantikan oleh Eren dan Mikasa.
-
Suatu pagi di hari libur, mereka berdua sedang bersantai di rumah. Rasanya beberapa hari terakhir Eren jarang berbicara dengan Mikasa karena jadwalnya sangat padat. Ya, ia sudah menjadi orang penting yang selalu dicari oleh orang-orang.
"Kamu ga kangen sama aku?" Tanya Mikasa.
"Kangen dong.. Tiap detik rugi banget rasanya kalo ga kangenin kamu" Jawab Eren.
Eren bangkit dari tempat tidur dan meraih sesuatu di dalam paper bag. Terlihatlah sebuah syal berwarna merah. Eren segera naik lagi ke tempat tidur dan melilitkannya di leher Mikasa.
"Ini aku bikin sendiri loh" Lirih Eren seraya
memeluk Mikasa lagi."Masa si.."
"Iyaa sayang.."
Mikasa memutar arah tubuhnya. Ia sepenuhnya menghadap ke Eren meski terhalang dengan perut yang besar.
"Kira-kira aku bisa temenin kamu lahiran ga ya.." Ujar Eren membuat Mikasa kesal.
"Ih kok gitu sih, kamu mau kemana"
"Magath-Sensei suruh aku buat mampir ke Marley minggu ini"
Mikasa cemberut.
"Sehari doang kok.."
"Yaudah kenapa ga hari ini aja? Aku ikut!"
"Perut kamu segede ini mau ikut emang ga cape?"
"Enggaaa"
Eren mengelus rambut Mikasa yang kini sudah memanjang.
"Yaudah nanti kita pergi ya?"
Mikasa mengangguk semangat.
"Kamu hamil makin cantik deh.."
Mikasa tersenyum remeh. Ia menganggap kalimat itu sebagai candaan.
"Aku ngga boong sayangkuu cintakuuuu"
Eren menciumi wajah Mikasa.
"Muah muah muahh"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Bad Boy {Eren x Mikasa}
Fanfiction[FAN FICTION] Menceritakan tentang seorang bocah laki-laki nakal yang menyukai seorang gadis cuek bernama Mikasa, hari-hari di sekolah mereka lalui meski Mikasa secara terang-terangan menunjukkan ketidaknyamanan nya. Hal itu tidak mematahkan semanga...