Eren enggan bangun dari tempat tidurnya meski matahari sudah tinggi di atas langit. Sekarang sudah tak ada kucing yang harus diurus lagi, Eren sudah memberikan semua kucingnya pada kenalannya.
Saat sedang tiduran dengan mata yang terbuka, seseorang mengetuk pintu selama beberapa kali tanpa henti. Mau tak mau Eren bangkit dari tempat tidurnya dan membukakan pintu.
"Uda siang masih tidur aja kamu"
Eren mengoap dan membukakan pintu lebih lebar bagi orang ini untuk masuk.
"Uda sarapan belum?"
"Belom"
Mereka berdua masuk dan langsung menuju ke dapur. Eren membuka kulkas dan mengambil sekotak susu. Eren meneguk langsung dari tempatnya.
"Nih, dibuatin kak Frida. Dimakan" Ujar Historia menyerahkan sebuah kotak bekal.
"Apa nih?" Tanya Eren sambil meraihnya.
"Nasi goreng"
Historia beralih pergi ke kamar mandi di kamar Eren dan membereskan pakaian kotor Eren yang berserakan di area keranjang. Ia membawanya ke kamar mandi belakang dan mulai mencuci. Posisi kamar mandi dengan dapur sangat dekat, jadi Eren sesekali mengajak Historia bercerita.
"Hisu, lo masih suka ga sama gue?" Tanya Eren spontan.
"Hah, engga lah. Udah ditolak ngapain masih bertahan, lagian kamu langgeng banget sama Mika-Chan" Jawab Historia.
"Iya iya bener benerr, kerjaan lo gimana? Lancar kan?" Tanya Eren lagi.
"Yaa gitu deh, kadang sedih kalo ada orang tua yang lebih milih kasih anaknya ke panti asuhan daripada di asuh sendiri"
Eren tak menjawab, ia hanya menikmati nasi gorengnya sambil chatting dengan Mikasa.
"Ren, itu bajunya uda selesai aku cuci. Kamu jemur sendiri ya? Aku mau bersihin gudang kamu, sekalian belanja bahan dapur juga" Ujar Historia.
"Oh oke oke, ini uangnya" Eren menyodorkan beberapa lembar uang dengan nominal yang besar.
Ia kemudian mengambil cucian dan menjemurnya di halaman belakang. Setelah selesai, Eren kembali ke dapur dan duduk di meja makan sambil membaca koran.
"Black Lions? Nama geng apaan nih alay bet" Ledek Eren saat membaca kepala koran yang menyampaikan sebuah berita hot.
Eren membaca berita berisikan aksi tawuran itu dengan seksama. Kepalanya menggeleng saat menemukan kalimat 'korban' dalam kutipan tersebut.
"Ini anak setan sakit apa gimana dah? Tawuran kok ngerugiin orang lain, sampe nenek-nenek aja dihajar. Emang uda stres semua kayanya" Lirih Eren kesal.
"Kenapa Ren?" Tanya Historia yang baru saja kembali dari gudang.
"Ini manusia biadap, tawuran malah nyelakain pihak ga bersalah. Gue seumur hidup kalo tawuran gapernah ngelibatin pihak luar, baru-baru terjun pasti nih anak" Jawab Eren sambil menunjukkan lambar berita tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Bad Boy {Eren x Mikasa}
Fanfic[FAN FICTION] Menceritakan tentang seorang bocah laki-laki nakal yang menyukai seorang gadis cuek bernama Mikasa, hari-hari di sekolah mereka lalui meski Mikasa secara terang-terangan menunjukkan ketidaknyamanan nya. Hal itu tidak mematahkan semanga...