12

490 46 1
                                    

Seluruh sesi ujian telah berakhir, itu memakan waktu hingga 3 minggu lebih. Kini anak kelas XII hanya tinggal bersantai menunggu hari kelulusan tiba. Hal itu membuat siswa di kelas XII-A menjadi sibuk mengumpulkan momen kebersamaan. Mereka juga mulai berkumpul sekali dalam seminggu.

"Eh, gue liat liat lo sejak ujian gapernah bolos lagi, Ren? Tobat?" Tanya Porco.

"Kalo gue bolos ya gue ga lulus dong nanti. Gimana sih lo" Jawab Eren.

"Iya juga yak, tapi lo sering banget bolos gitu kok ga di keluarin sih dari sekolah?" Tanya Porco lagi.

"Oh lo ngarep gue dikeluarin ya?"

"Engga, nanya doang baperan amat"

"Bokap gue donatur tiap tahun di sekolah ini, jadi kepsek mikir-mikir dulu lah kalo mau kick gue dari sekolah" Jawab Eren dengan mimik wajah sombongnya.

"Dih muka lo, tapi bukannya bokap lo uda.."

"Nenek gue yang ngurus"

Porco hanya mengangguk kecil kemudian fokus pada novel yang digenggamnya. Sementara Eren yang duduk tepat di sebelah Porco hanya diam memandangi pemandangan sekitar taman sekolah.

"Guys minggu ini kita nongki di tempat Eren kerja aja yak? Gue bokek nih" Usul Frans, sang ketua kelas.

Siswa lain yang ada disana juga langsung menyetujui usul dari ketua kelas mereka. Langsung saja mereka menentukan hari dan pukul berapa akan bertemu.

"Eh gue cabut duluan ya, Mika uda selesai tes nih minta dijemput di depan gerbang" Ujar Eren sambil memasukkan ponsel ke dalam saku celananya.

"Aman bro"

Ia berlari kecil menuju gerbang depan dan menunggu Mikasa tiba disana. Akhirnya setelah 10 menit menunggu, Mikasa turun dari taxi dan langsung menemui sang pujaan hati.

"Gimana tes nya? Lancar kan sayang?" Tanya Eren seraya meraih tote bag yang di genggam oleh Mikasa.

"Huumm.." Mikasa memasang wajah cemberut dan lesu nya.

"Ihh kenapaa? Ga lancar ya?" Eren menaikkan dagu Mikasa.

"Lancar dong.." Jawab Mikasa sambil tersenyum manis.

"Ihh.. Kamu ah"

Eren merangkul pundak Mikasa dan membawanya kembali masuk ke dalam lingkungan sekolah.

"Pasti cape ya bawa-bawa tas berat kaya gini?" -Eren.

"Engga kok.. Ringan itu, kamu mah lebayy" -Mikasa.

Terlihat dari percakapan diantara Eren dan Mikasa, mereka sudah berpacaran sekitar 2 minggu lalu. Kala Mikasa sedang ada di posisi hancur se hancur-hancurnya, disana Eren datang dengan sinarnya yang dapat membuat Mikasa kembali bangkit. Mikasa tentu bersyukur dihadirkan sosok seperti Eren yang mungkin takkan ditemuinya dalam diri siapapun. Eren dengan senang hati membuka tangan untuk memeluk Mikasa dan membuka telinga untuk mendengar apapun keluh-kesah yang dihadapinya.

Selama 2 minggu terakhir juga Mikasa akhirnya dapat merasa tenang dengan perhatian dan perilaku yang diberikan oleh Eren, ia cukup senang dapat menemukan obat bagi kesedihannya selama ini.

-

Setelah pulang sekolah, Eren memanfaatkan waktu untuk ke toko buku bersama Mikasa. Dengan begitu Mikasa dapat memberi alasan fakta tanpa harus berbohong pada kedua orang tua nya.

"Mikaa, hari minggu kita ngedate yuk?" Ajak Eren dalam perjalanan menuju toko buku.

"Eum.. Minggu ini kayanya hasil tes keluar, ayo deh kita date sekalian liat hasil tes nya" Jawab Mikasa.

Beloved Bad Boy {Eren x Mikasa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang