Jean kembali pada saat pertandingan kedua selesai. Ia bersama dengan Gabi.
"Wee mas bro disini juga tohh" Sapa Gabi.
"Widihh keren banget kamu Gabii, selamat yaa" Eren menyodorkan sebuah kepalan tangan yang kemudian dibalas oleh Gabi.
"Anak didik siapa dulu dongg, mang Eren gitulohh" Ujar Gabi semangat.
"Loh Gabi anak murid kamu? Kok aku baru tau sih" Tanya Mikasa pada Eren.
"Aku kan pernah bilang dulu ke kamu say—"
"OHH IYA INGET INGET" Potong Mikasa panik.
"Kalian kenal?" Tanya Jean seraya duduk di sebelah Mikasa diikuti oleh Gabi.
"Iya kenal, gue Eren pac—"
"Ini Eren temen deket aku kak, deket banget malah.."
"Ooh temen deket yaa"
Ungkapan itu membuat Eren kaget. Bagaimana bisa Mikasa mengatakan statusnya dengan Eren hanyalah sebatas teman di hadapan Jean. Apalagi Jean adalah masa lalu Mikasa. Eren mulai beralih pada jemari Mikasa yang sudah polos tanpa cincin.
"Kalian ngedate ya!? Mau balikan ya!? Ciee.." Goda Gabi pada Mikasa dan Jean.
Mereka berdua hanya tertawa kecil.
"Colt, gamau temuin Falco? Ayo gue anterin" Eren langsung bangkit tanpa berpamitan pada Mikasa.
Colt ikut bangkit namun ia menatap Mikasa beberapa detik kemudian barulah ia mengikuti Eren.
"Ren, itu bukannya pacar lo?" Tanya Colt saat perjalanan menuju ruang peserta.
"Oh, iya. Mikasa pacar gue" Jawab Eren tanpa menoleh ke belakang.
"Tapi kok tadi bilangnya?"
"Engga kok, Mikasa emang gitu. Dia lebih suka hubungan private ketimbang di publish"
Colt hanya menatapi tubuh tegap Eren yang berjalan memimpinnya. Ada rasa iba yang timbul di hatinya. Ia tau Eren sedang kecewa berat, tentu saja.
"Falco, ini kak Colt" Ujar Eren setelah bertemu dengan Falco.
"Kakakk!" Falco langsung memeluk Colt erat.
"Kamu keren bangett tadii, kakak bangga banget sama kamu Falco.."
Eren yang sedang duduk termenung itu hanya menunggu kakak beradik ini hingga selesai bercengkrama. Memang ia tampak diam, namun di kepalanya ada ribuan kata yang sedang berputar.
"Eren? Kita mau ke kantin dulu, lo mau ikut?" Tanya Colt.
"Eh, engga. Gue udah makan kok, duluan aja"
"Nanti kalo laper susul aja ya Kak" Tutur Falco.
Colt serta Falco langsung pergi menuju kantin meninggalkan Eren di ruangan itu. Saat itu Eren merasa benar-benar lelah. Ia ingin tidur, hanya itu. Kepalanya pun mulai terasa sakit. Eren membungkuk, menumpukan tangan di kedua kakinya dan memegangi kepalanya. Ia memejamkan mata selama beberapa detik sebelum akhirnya bangkit kembali karena panggilan dari Magath-Sensei,
"Eren, kamu pulang aja" Suruh Magath-Sensei.
"Jangan Sensei, nanti yang ngurus Falco Gabi siapa" Tolak Eren seraya bangkit dari tempat duduk.
Magath-Sensei membuang nafasnya.
"Ada Sensei disini, kamu keliatan lagi cape banget, pulang aja istirahat"
Eren hanya mengangguk pelan kemudian mulai pergi meninggalkan tempat berlangsungnya pertandingan. Saat keluar dari lobi balai, Eren melihat langit yang gelap. Sepertinya akan turun hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Bad Boy {Eren x Mikasa}
Fanfic[FAN FICTION] Menceritakan tentang seorang bocah laki-laki nakal yang menyukai seorang gadis cuek bernama Mikasa, hari-hari di sekolah mereka lalui meski Mikasa secara terang-terangan menunjukkan ketidaknyamanan nya. Hal itu tidak mematahkan semanga...