36

385 30 0
                                    

Setelah Mikasa dan Eren pulang, mereka bergegas menuju ke kediaman Ackerman. Namun saat ditengah perjalanan, Eren mendapat panggilan dari Magath dan diharuskan kembali ke tempatnya bekerja. Mau tak mau Eren memenuhi perintah dari boss nya.

"Nanti aku nyusul, ga lama kok" Tutur Eren seraya turun dari mobil Levi.

"Kamu hati-hati ya" Sahut Mikasa.

Eren berlari membalik arah, ia berlari secepatnya demi mempersingkat waktu.

***

Setelah sampai di kediaman Ackerman, Mikasa enggan untuk turun dari mobil. Tiba-tiba keringat mengucur dengan sendirinya.

"Mau berapa lama lagi lo disini Sa?" Tanya Levi.

"Gue takut"

"Gapapa, ada gue disini"

Mereka berdua turun dari mobil dan memasuki rumah. Tak ada kehadiran Kuchel di ruang tamu maupun dapur, jadi Levi meminta Mikasa untuk menunggu sebentar seraya mencari dimana keberadaan mamanya.

"Padahal ini rumah gue, tapi sekarang malah kaya tamu"

Levi membuka pintu kamar orang tuanya dan mendapati sosok yang dicari.

"Akhirnya kamu pulang juga, nak" Lirih Kuchel setelah melihat Levi.

"Ma, Mikasa di bawah. Dia mau bicara sama mama"

"Hah!? Ngapain dia balik lagi ke rumah ini!?"

"Ma.. Mikasa ga balik, Mikasa cuma mau minta izin ke mama. Levi harap mama mau nemuin dia ya, tanpa emosi"

Kuchel berdiam sejenak, ia mencoba mengatur nafas dan pergi meninggalkan Levi. Ia melangkah menuju ruang tamu.

"Gue tinggal berdua sebentar gapapa kali ya"

Levi yang sedang ingin pergi ke kamar mandi itupun membiarkan Kuchel dan Mikasa bertemu 4 mata.

"Ngapain kamu kesini? Mau minta duit?" -Kuchel.

"Engga, aku cuma mau minta izin buat nikah" -Mikasa.

"Nikah? Ada yang mau sama pelacur kaya kamu?" -Kuchel.

"Ma, salahku apa sih sampe dibenci segininya?" -Mikasa.

"Kamu mau tau salah kamu apa? Salah kamu itu karena kamu lahir! Gaada yang pengen kamu, kamu cuma penghancur!"

"Aku ga minta dilahirin" -Mikasa.

"Memang gaada yang minta kamu dilahirin! Semua orang cuma mau Levi, bukan kamu!

Kuchel berjalan cepat menuju Mikasa dan mencekiknya dengan kuat.

"Ma! Lepasin ma!! LEVII TOLOOONGGH!"

Mikasa sekuat tenaga berusaha melepaskan tangan Kuchel dari lehernya, namun tenaganya tak cukup kuat.

"Semuanya gara-gara kamu! Kakakmu mati gara-gara kamu! Bahkan Papa pergi dari rumah juga gara-gara kamu! Kamu udah hancurin keluargaku! Kamu pantas mati Mikasa!!"

"M-maa lepasin ma! Please!"

***

"Besok lusa sensei udah berangkat ke Marley, jadi mulai besok kamu yang harus mengelola pelatihan ini ya, Eren"

"Siap Sensei"

"Yasudah, kamu sudah boleh pulang. Katanya mau ngelamar Mikasa, kan? Semoga berhasil ya.."

Eren tersenyum kecil kemudian berlari meninggalkan pelatihan. Karena tak ada taxi atau transportasi umum lain, Eren hanya mengandalkan kedua kakinya untuk menuju ke kediaman Ackerman.

Beloved Bad Boy {Eren x Mikasa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang