chapter 5

54 4 0
                                    

" dibalik senyum ku, ada luka yg terpendam"

Malam harinya, seperti biasa Tira berdiri di balkon rumahnya, entah memikirkan apa yg jelas, di balkon bisa membuat hati nya sedikit tenang.

Shandy yg masih penasaran dengan sosok yg di temui siang tadi, akhirnya ia memberanikan diri bertanya pada adiknya.

Shandy memasuki kamar sang adik, Melihat sekitar kamar, tidak menemukan keberadaan sang adek , sampai akhirnya  Shandy melangkah memasuki kamar menuju balkon, dan benar saja sang adek ada disana.

Shandy mendekati, Tira mendengar suara kaki yg mendekati, langsung mengoleh dan langsung melihat pemandangan malam.

" Abg, boleh tanya gak??" Tanya Shandy dengan nada pelan tapi cukup terdengar ditelinga Tira.

Saat mendengar pernyataan itu Tira langsung mengoleh kearah Shandy

" Tadi siang, yg abg temui itu emang benaran, Fajri" lanjut Shandy menatap wajah sang adek

Tira langsung berbalik membelakangi sang abg, sebelum menjawab pertanyaan sang abg

"Bukan, dia Devan, anak baru di sekolah aku" jawab Tira

Setelah menjawab pertanyaan Shandy Tira langsung memeluk Shandy.

"Bg, aku takut , kalau dia benaran Fajri" ucap Tira dalam pelukan Shandy

" Tapi kata kamu dia devan" ucap Shandy mengelus rambut Tira

Tira langsung melepas pelukan Shandy, dengan menahan wajah Shandy.

" Kalau dia Fajri bagus dong" lanjut Shandy

" Fiki gimana?? Aku gak mau ninggalin Fiki," ucap Tira dengan air mata berlinang

" Kenapa nangis, abg gak mau liat adek nangis" ucap Shandy menghapus air mata Tira

" Liat abg, Fajri udah tenang di sana, okee, dia senang lihat senang" ucap Shandy memang kedua pipi sang adik dan langsung memeluk.

***

Pagi harinya, dimana hari pertama makan tanpa kedua  orang tua nya. Hanya suara sendok dan garpu yg terdengar di meja makan.

Pagi pagi, Shandy sangat sulit berinteraksi, padahal sama orang terdekat, mungkin karena bawaan dari bangun tidur.

Padahal kan udah mandi, pasti seger kan, itu sikap Shandy salah satu nya,

Setelah makan Shandy langsung berlari menuju pintu keluar, sebelum benar-benar jauh Tira teriak

" Bg Shan!!!" Teriak Tira

Sontak Shandy berhenti kan langkah

"Apaan" ucap Shandy agak teriak

"Nanti pulang sekolah, aku agak telat pulang yaa" ucap Tira menatap kearah Shandy yg berdiri

Shandy mengoleh,mengangguk pelan dan melaju jalan nya

***

Seperti biasanya Tira pergi bareng Fiki, menuju kelas. Tepat didepan pintu kels, Tira dan Fiki berpisah.

Seperti biasa Tira langsung duduk di mejanya, tanpa menyapa teman temannya, yahhh...Tira emg begitu, dia memang tidak terlalu dekat dengan teman kelas.

Devan memasuki kelas, menuju mejanya dengan melirik kearah Tira. Hati kecil Devan masih bertanya tanya, sosok yg ada dipikiran, bahkan masih tidak mengerti maksud orang - orang  menyebutnya dengan sebutan Fajri, siapa Fajri itu???.

Devan duduk di samping Tira dengan sesekali melirik kearah Tira.

" Kenapa Tira gak ngelirik guenya" batin Devan

Sebenarnya, Tira dari tadi melihat bahwa Devan melirik kearah nya, tapi Tira pura pura tidak Melihat.

Kalau ditanya senang, pasti senang karena dia sosok yang selama ini dirinya rindukan, tapi hati kecil nya tak tega jika melihat Fiki, setelah kepergian Fajri, Fiki sosok orang yg selama ini menyemangati dirinya.

"Tahan Tira, Lo harus cuek Depan Devan, gue harus lupain Devan, Devan bukan Fajri, Fajri udah gak ada, PLEASE DONG!!"ucap Tira dengan pelan, dibagikan terakhir dengan sedikit teriak.

Semua menatap kearah Tira begitu juga dengan Devan.

"Kenapa??"tanya devan menatap kearah Tira

Tira melihat sekitar nya dan menatap Devan, Tira menatap wajah devan dengan detail, bahkan tidak ada bedanya Devan sma Fajri.

"Gak papa" ucap devan lagi, dengan tangan dibahu Tira

Tira melirik tangan Devan di bahunya dan menatap Devan

" Enggak" ucap Tira melepas tangannya Devan

Devan merasa aneh, Devan langsung menggerut kening nya.

***

Akhirnya pelajaran pertama sudah berlangsung, semua anak anak berbondong bondong keluar dari kelas menuju kantin.

Tira langsung keluar kels tanpa menyapa Devan yg menatap kepergian nya

" Kenapa nyaa saat dekat dengan dia, gue tenang" gerutu Devan menatap arah kepergian Tira dan langsung pergi.

Saat di kantin Devan di kelilingi anak cwek di sekolah, dari tatapan mata Devan sangat risih terhadap orang di sekitar nya.

Tira menatap kearah Devan tanpa menyadari bahwa ada yg melihat dirinya. Yaah.... Dia adalah Fiki pacar Tira

"Kenapa Tira liat tu orang gitu amat nya," gurutu Fiki dalam hati

" Gak baik souzon sma pacar sendiri, Fiki fikik" ucap Fiki lagi

Fiki langsung merangkul Tira dan tersenyum pada Tira

" Yuk," ajak Fiki

Saat tangan Fiki merangkul, Tira langsung menatap wajah Fiki dan tersenyum .

Mereka berdua melewat di depan Devan, Devan melihat kearah Tira, tanpa memperhatikan orang di sekitar nya dan begitu juga Tira melihat kerarah Devan.

Jgn lupa follow, vote dam comen.

KEMBALI KAN DIA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang