chapter 37

39 3 0
                                    

" dalam waktu yg lama, aku pernah menunggu mu sebagai takdir. Sebagai poin poin yang ingin dirangkai kembali. Berharap, waktu akan menjawab segala yg terjadi. Dapat kah terulang dengan rapi, tapi sudahlah. Segala nya harus di lepas, dan aku sudah begitu ikhlas. Melepas mu awalnya bukan hal yg mudah, karena ceritanya masih ada sisa.  Perjalanan mengharapkan mu putus di sini. Akan ku coba berjalan sendiri,  bersama apa yang didepan. Menghapus jejak yg lalu, untuk merangkai masa depan yang baru. Dengan tidak mengucapkan selamat tinggal, kita saling Meninggalkan, takdir tak mungkin salah, kamu dan aku tak pernah searah. "

Fiki berjalan sendiri menuju parkiran, dengan mata menatap kearah Tira dan Fajri, tanpa mempedulikan kan suara yg memanggil namanya.

"Fiki, lu harus move on sma Tira, banyak yg cinta sma Lo, ingat!!! Cinta itu dua belah pihak bukan sepihak" ucap Fiki dalam hati dengan penuh penekanan

Alda yg di samping melihat raut wajah Fiki menatap anehhh,

"Fiki!!" Teriak Alda

" Berisik!!" Bentak Fiki dengan wajah marah " bisa gak sihh, gak usah ngurusin gue, gue capek tau" ucap Fiki menahan emosi

"Tapi__"

"DIEM" marah Fiki di tambah penekanan

Fiki Meninggalkan Alda sendiri, berjaln menuju parkiran dengan keadaan marah. Fiki  berjalan mendahului  Indri tanpa menyapa Indri.

Indri yg menatap Fiki aneh, karena biasanya beberapa hari setelah dari camping Fiki selalu mendekati Indri karena mereka pura pura pacaran.

Karena Indri penasaran langsung berlari mendekati Fiki.

"Fiki!!" Teriak Indri

Fiki mengoleh kearah sumber suara

" Kenapa ??" Tanya Indri

Fiki langsung memeluk, ada beberapa menit akhirnya Fiki melepas pelukan nya, Indri menatap Fiki aneh.

" Lo mau kan jdi pacar gue" ucap Fiki tiba-tiba.

Indri menatap sekitar, sudah begitu sepi hanya beberapa orang yg ada termasuk dirinya dan Fiki. Ini gak bercanda kan, tapi kalau ini bercanda gak mungkin di tempat yg agak sepi, pikir Indri

" Ini gak bercanda kan??" Tanya Indri binggung

"Aku gak bercanda, hal kegini gak akan mau jadi bahan candaan" ucap Fiki dengan serius

Saat mendengar ucapan itu, menarik nafas dengan menahan air mata turun, tapi tidak bisa, air mata tetap turun di pipi Indri

" Aku cinta sma kamu" ucap Fiki penuh penekanan

"Kamu bohong!!  kalau kamu mencintai aku, dari mata kamu , aku lihat kamu masih cinta sma Tira" ucap Indri menangis

" Aku bener sayang sma kamu! Aku gak bohong" ucap Fiki dengan penekanan

" Okee, kamu bilang kamu sayang sama aku, tapi dari mata kamu, kamu masih cinta sma dia" ucap Indri menangis

"Aku serius sma kamu, akan ku usahakan untuk melupakan..." Ucap Fiki mengantung perkataan" ti ra " lanjut Fiki

"LEBIH BAIK AKU SAKIT, KARENA KAMU GAK PERNAH CINTA SMA AKU. DARI PADA AKU PELAMPIASAN KAMU" ucap Indri dengan penuh penekanan di kata kata nya.

Saat indri mau pergi, Fiki menarik nya langsung mendekap di pelukan kan Fiki.

"Kamu rasain detak jantung aku saat aku berada di dekat kamu " ucap Fiki pasrah

Indri yg berada di pelukan Fiki menyandar di bidang dadanya, mendengar detak jantung dan merasa di dekat Fiki. Ini yg di harap Indri sejak dulu, menangis di bidang dadanya Fiki membuat nya tenang, itu sudah pernah di rasa kan Tira.

Sejak mereka pacaran, dan benar saja saat di peluk orang yg kita sayang membuat hati tenang, seenggak nya, bisa menghilangkan masalah yaa walaupun gak bisa tuntas.

Indri memejamkan matanya dengan itu membuat hati nya agak lega,

" Ini yg lu mau ind, kenapa Lo sia siain, impian Lo, cinta pertama Lo," gerutunya Indri dalam hatinya

Melepas pelukan Fiki, Fiki yg tadi juga memejamkan sontak langsung membuka nya.

"Aku mau terima kamu"  ujar Indri  menatap wajah Fiki

Saat mendengar ucapan dari Indri, Fiki langsung memeluk Indri tersenyum bahagia.

"Makasih sayang, aku akan jadi pacar yg baik, maaf mungkin kesalahan yg dulu fatal tapi aku akan per baiki semua nya" ucap Fiki terharu

Indri melepas pelukan nya dan tersenyum " belajar dari masalah lalu, aku udah  maafin kamu, gak perlu malu buat minta maaf dan menyesali perbuatannya kamu, karena hidup gak pernah tinggal salah dan hilaf, berdoa Sama tuhan kamu" jelasin Indri

"Makasihhhh sayang" pelukan Fiki lagi.

***

Dirumah Tira, Fajri masuk bersma Tira. Dengan keadaan rumah begitu sepi,  biasa kalau gak ada mama atau papa setidaknya  asisten rumah ada, ini pak satpam pun gak ada.

"Kamu dulu lah yg masuk" ucap Tira agak sedikit mendorongnya tubuh Fajri masuk rumah

"Kenapa sihh" ujar Fajri menatap binggung

Dengan hati tak yakin berperan memasuki rumah Tira, di ikuti Tira yg di belakang, Fajri celengak celenguk melihat sekeliling ruangan itu.

"Sayang kenapa jadi mendep mendep sih, kayak maling aja" ucap Fajri menegakkan tubuhnya di ikuti oleh Tira

" Sayang takut" rengek Tira pada Fajri

"Kok rumah kamu jadi horor gini, " ucap fajri menatap sekitar ruangan tamu.

Di ruangan itu begitu gelap, hanya ada cahaya matahari yg menembus gorden rumah nya.

"Coba kamu panggil bibik kamu" ucap Fajri

"Gak mau!" Ujar Tira cepat "kamu aja" lanjut Tira dengan manja

Mau tak mau fajri berteriak memanggil asisten rumah tangga Tira.

"Biii.. bii" teriak Fajri

Fajri berjalan menuju ruang tengah tapi di tahan oleh Tira

" Mau kemana sihh" ucap Tira dengan raut muka takut

" Kalau ada apa-apa gimana??" Tanya fajri

"Bg shan!!!, Kalau ini bercanda gak lucu yaa" teriak Tira

Tanpa pikir panjang Fajri melangkah menuju ruang tamu, di ruang tengah lebih gelap dari pada di ruang tamu mungkin karena ada cahaya matahari nya.

Tiba tiba ada orang serba putih meloncat mendekati  mereka berdua, karena mereka kaget langsung teriak

"Aaaaaaakkkkhhhhh" teriak Tira dan Fajri bersamaan.

Jgn lupa follow, vote dam comen.

KEMBALI KAN DIA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang