" jika mencintai mu adalah luka, lantas mengapa Meninggalkan mu tak membuat ku bahagia"
Pagi harinya dimana mereka semua akan pulang. Semua siswa siswi membersihkan kotoran di hutan, contoh mengumpulkan sampah, membersihkan barang barang seperti baju tenda dan sebagainya.
Setelah selesai membersihkan kan semua segera beranjak menuju bus, di perjalanan vano menuju kebus mata vano tak mengalihkan pandangannya kearah Tira.
Begitu juga dengan Fiki, Indri melihat arah Fiki yg melihat Tira menatap marah kesel dan sebagainya, tapi Indri sadar diri dia siapa berhak ngatur ngatur Fiki. Tapi melihat itu membuat hatinya sakit.
" Sekali aja, Lo tau rasanya jadi gue Fik," ucap indri dalm hati
Saat berjalan Fiki yg tak melihat jaln pun tersandung.
'brukk'
Saat Fiki jatuh sontak semua orang melihat kearah Fiki"Aaduuuhh" keluh Fiki kesakitan
"Gak papa Fiki??" Tanya ibu Vina khawatir
"Gak papa Bu" jawab Fiki berdiri
"Hahahaha, makanya kalau punya mata di pakai, bukan di pakai buatan mandang__" ucap Indri terpotong saat tangan Fiki menutup mulut nya
"Bisa diam gak sihh" bisik Fiki di telinga Indri
Alda yg melihat itu menatap Indri tak suka
"Aduhhh, ada saingan baru ni" Sindir Rara
Sontak Alda menatap Rara tak suka, pun begitu juga dengan Rara.
"Udah udah, kita lanjut lagi, semuanya lebih hati-hati lagi yaa" nasehati pak Deny
Diangguk oleh semua siswa siswi nya.
Di perjalanan menuju bus, Fiki kesusahan berjalan karena kaki masih sakit akibat jatuh tadi.
Fiki tiba-tiba merangkul Indri, sontak Indri mengoleh kaget.
"Ihhh ngapain loh" ucap Indri kaget
"Bantuin gue, susah gue buat jalan, lu gak kasian sama gue" ucap Fiki dengan mimik wajah sedih
"Emang gue peduli, enggak!!" ketus Indri langsung melepas rangkulan tangan Fiki.
Alda yang melihat langsung mendekati Fiki
" Biar gue aja," ucap Alda mendekati mereka berdua
Sontak Fiki dan Indri mengoleh kearah Alda, Fiki yg tak suka melihat Alda langsung merangkul Indri.
"Sayang kamu gak kasihan, sma aku "ucap Fiki ala ala manja
Indri langsung mengerut kening menatap Fiki aneh
" Udah kita pacaran aja" bisik Fiki
Saat Fiki membisikkan mata Indri melotot kaget.
"Sayang gak mau bantu aku" ucap Fiki cemberut
"Haa i ya, ee hhe hh " ucap Indri terbata bata
Indri langsung membantu Fiki, Alda langsung menghentakkan kakinya karena kesel.
"Ihhhh, Awas aja lu" marah Alda.
***
Didalam bus Fajri dan Tira duduk bersebelahan, saling bercanda, tertawa berdua serasa dunia milik berdua.
Selama di perjalanan, semua yg ada di bus sibuk sendiri, ada yg lagi pacaran, tidur, bernyanyi dan sebagainya.
Beberapa jam di perjalanan akhirnya mereka pulang, bus berhenti di halte sekolah, ada yg di jemput, ada yg nungguin angkot, bawa motor di titipkan di sekolah.
"Sayang dijemput??" Tanya Fajri yg baru turun dari bus
"Kayaknya gak deh, soalnya gak ada bilang hari ni mau pulang" jawab Tira
"Yaudah naik angkot aja gimana?? Sesekali" ujar Fajri dengan senyum
"Eeem, boleh" ucap Tira dengan di anggukkan.
Saat Tira dan Fajri mau duduk tiba-tiba vano mendekati dengan mobil sport nya. Vano membuka kaca mobil nya
"Tira gak di jemput kan, ikut aku aja" ujar Vano tanpa keluar mobil
"Makasih ka, aku naik angkot aja" ucap Tira sopan
"Cwek secantik kamu gak pantes naik angkot, ayo" ajak vano
Tira tak menjawab, Tira langsung duduk di samping Fajri. Karena vano Kesel akhirnya vano keluar dari mobil, langsung menarik paksa Tira.
"Ayo ikut" tarik Vano tapi di tahan oleh Fajri
"Ehh, jangan di paksa kalau dianya gak mau " ucap Fajri
"Eehh gue gak ada urusan sma lu nya" ucap vano menunjuk Fajri
"APA!! GAK USAH TUNJUK TUNJUK" marah Fajri
"Udah udah," rerai Tira " udah kita pergi aja" ajak Tira menarik tangan Fajri.
Fajri menatap vano tajam, begitu juga dengan vano.
"AAAAKKKKHHHHH" teriak vano
Orang disekitar menatap vano, dengan keadaan marah vano pergi menguna kan mobil dengan kecepatan tinggi.
"Enak yaa jadi Tira, di rebutin sma cowok ganteng"
" Sok jual mahal banget gak mau naik mobil sport"
"Gimana gak mau kalau di samping nya juga ganteng"
Begitu lah omongan teman teman nya, karena mereka gak sisi lain dari alasan Tira. Mereka gak pernah tau gimana di posisi Tira.
***
"Seharusnya kamu biarin aja aku tonjok tu orang" kesel Fajri
Tira tertawa bahagia melihat tingkah laku Fajri
"Kok kamu ketawa" tanya fajri
"Udah ahh, marah marah cepat tua" ucap Tira dengan tertawa bahagia.
Tira tersenyum langsung memegang tangan Fajri berjalan mengelilingi jalanan bersama.
Jgn lupa follow, vote dam comen.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI KAN DIA | END
Mystery / ThrillerYang namanya kehilangan tidak sedikit orang, bisa mengikhlaskan, apa lagi dengan orang yg selalu ada. Berharap yg pergi, akan kembali. tak akan mungkin terjadi. Apa lagi dengan cara jalan nya tuhan. Banyak orang yg merasa perubah seseorang ketika...