chapter 17

43 4 1
                                    

" di rangkul oleh luka, di kuat kan oleh rasa,di sakiti oleh cinta dan pura pura tertawa agar terlihat bahagia."

Setelah beberapa hari di Bandung, akhirnya mereka pulang ke Jakarta.

Pagi harinya, Tira tidak di jemput oleh Fiki, karena Tira tidak mengatakannya bahwa kemarin dia pulang. Bahkan tidak di antar oleh Shandy Karana Shandy ada kuliah pagi.

Terpaksa Tira harus di antar supir, tapi saat pak satpam membuka bagasi, sosok Devan berdiri di tepi motor nya

Sontak Tira kaget dan langsung mendekati

"Ngapain kesini??"tanya Tira mendekati

"Mau jemput kamu"Jawab Devan santai

"Tapi aku__"ucap Tira terpotong

"Udah pak, biar saya pergi bareng aja" ucap Devan agak teriak

Di anggukkan oleh pak satpam

"Yaudah naik" perintahkan Devan

Saat Tira mendekati motor Devan, Devan tiba tiba ngomong

"Maaf nya waktu kemari, aku gak sempat menangi kamu, tiba-tiba kepala aku sakit" ucap Devan berbalik badan.

Tira terdiam, kaget apa yg di katakan Devan barusan

"Kenapa dia bilang gitu nya??" Dalam hati Tira

"Apa dia liat gue ketakutan nya" ucap nya lagi

"Tapi hanya Fajri yg tau kalau gue takut kegelapan, apa perasaan aku aja" ucap Tira berpikir

"Ehhh, malah bengong" ucap Devan agak kesel

"Emang gue kenapa??"tanya Tira

"Lu takut gelap kan," tebak Devan

"Ehh iya, waktu itu gue ingat banget cewek selama ini yg ada di pikiran gue itu Lo" ucap Devan membuat mata Tira melotot

"Kita di kurung di gudang, terus gue di..... Aaakhhhhhh" ucap Devan kesakitan

"Dev lu gak papa" tanya Tira khawatir

"Gak papa, agak sakit  aja" ucap Devan menaiki motor nya.

Di perjalanan pikiran Tira masih memikirkan ucapan Devan barusan

"Yg tau kejadian itu hanya gue sma Fajri, kenapa Devan tau, apa jgn jgn Devan adalah aji, gue harus ketemu zweitson adek  Devan" batin Tira

***

Sesampainya di sekolah, tiba-tiba...

'bruk'
Satu tonjokan mendarat di pipi Devan, sontak Tira keget melihat Fiki yg begitu marah

"Maksudnya apa" tanya Devan berdiri

Tapi Fiki tak menjawab, malah Fiki menonjok Devan lagi. Tira pun langsung mererai keributan itu

"UDAH FIK, UDAH" teriak Tira

"APA!! MAU BELA DIA" marah Fiki

"KAMU__" ucap Tira terpotong saat mendengar teriak Devan

" AAAKKHHHH" teriak Devan

Devan teringat kejadian tahun lalu, yg dimana di orang bertubuh tinggi menonjok pipinya persis yg di lakukan Fiki tadi.

Sakit jika di ingat tapi ingatan itu muncul. Saat mendengar teriakkan Devan Tira langsung mendekati.

"Dev, lu gak papa" panik Tira

"Sakit, aaakhhhhhh" ucap Devan

Fiki yg tadi melihat tak suka langsung menarik tangan Tira dengan paksa.

"Ikut gue!"tegas Fiki

"Engak!!, Gue gak mau" tolak Tira

Karana kesel Fiki langsung menarik tangan Tira dengan kasar. Ter paksa Tira mengikuti nya.

***

Di taman belakang sekolah, Tira melepaskan paksa pegang nya.

" AKU UDAH BILANG JANGAN PERNAH DEKAT DENGAN ANAK BARU ITU"  tegas Fiki

"Kenapa!!, Kamu selalu ngelarang aku dekat dengan devan, cowok lain gak" ucap Tira menahan emosi

"Karena dari awal,  kamu udah berusaha dekatin dia, KAMU SUKA DIA" ucap fiki penuh dengan penekanan di bagian akhir

"Kamu gak ada hak  buat ngatur ngatur aku "ucap Tira lalu pergi

Tapi di tahan oleh Fiki

"Kamu bilang aku gak ada hak buat ngatur ngatur kamu! AKU PACAR KAMU!!" Ucap Fiki di ujung kata emosi

"Apa maksud kamu, nonjok Devan kegitu" tegas Tira

"Ngapain kamu di taman berduaan, kamu ikut olimpiade cuman mau dekat dia" tuduh Fiki

'prakk'
Satu tamparan mendarat di pipi Fiki, Tira meneteskan air mata nya, begitu sakit di tuduh yg engga dengan pacar sendiri.

"KAMU TAMPAR AKU KARENA AKU BILANG ITU" ucap Fiki melihat kan foto"LIAAT.." teriak Fiki

Tira langsung kaget, dan tak berkutik sama sekali.

"Emang kalau Poto barang salah" ucap Tira

"Masih tanya kamu!" Ucap Fiki tak habis pikir pola pikir Tira, mana ada seorang pacar gak cemburu pacar nya foto barang dengan cowok lain

"Apa bedanya sma kamu" ucap Tira

Fiki hanya mengerutkan keningnya, tak mengerti apa maksudnya

"Kamu kira aku gak tau, kamu sering pergi bareng dengan Indri kan. tanpa sepengetahuan aku,  tempo lalu Indri ungkapan perasaan nya kekamu kan, terus aku pergi olimpiade, kamu juga pergi barang sma dia jalan jalan" ucap Tira

Fiki tak menjawab,  mau blg tidak ucapan yg barusan Tira sebutan benar.

Saat Tira dan Fiki terdiam, tiba-tiba Indri datang mendekat

"Fiki, gue cariin, di sini" ucap Indri

Tira menatap wajah Fiki dan Indri berganti langsung pergi meninggalkan mereka berdua.

Fiki menatap kepergian Tira, Indri menatap Fiki binggung

"Fik, ada apa sih" tanya Indri binggung

Tanpa menjawab Fiki langsung meninggalkan Indri.

Jgn lupa follow, vote dam comen.

KEMBALI KAN DIA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang