chapter 20

44 5 1
                                    

" mengenal dan bersama mu adalah kebahagiaan ku yg paling hebat, tapi melepas kan mu adalah pilihan yang paling tepat"

"Putus" ucap Tira

Fiki terdiam, betapa kagetnya mendgr ucapan barusan.

"Apasihh gak yaa, aku gak mau"paksa Fiki

"Mau apa enggak kita tetap putus"

"Kamu putusin aku ,kerena Devan, iya" tuduh Fiki

'prakk'

Satu tamparan melayan di pipi Fiki

"Kamu intropeksi diri kamu sendiri" ucap Tira penuh penekanan  langsung Meninggalkan fiki

***

Akhirnya mereka pulang, Tira yg berjalan menuju gerbang, dengan keadaan hati tidak baik baik aja.

Fiki berlari kecil menuju Tira, sontak Tira langsung menghentikan. Saat Tira ingin berjalan selalu di halang oleh Fiki begitu terus terusan.

Sampai akhirnya Tira angkat bicara

"Issshh, gue mau lewat" kesel  Tira

"Gue gak mau putus" ucap fiki

"Lebih baik kita putus, jadi aku gak ngekang kamu, pun sebaliknya" ucap Tira santai

"Biar aku gak ngelarang kamu dekat dengan anak baru itu" ucap Fiki agak sedikit kesel dengan ucapan Tira tadi

"BISA GAK, GAK NYALAHIN DIA , KITA PUTUS ITU KARENA KAMU" marah Tira

Semua  orang yg di sekitar menatap Tira dan Fiki.

Dengan cepat Fiki menarik tangan Tira dengan kasar, Indri yg tadi melihat langsung mendekati.

"JUJUR AJA KAMU SUKA KAN SAMA DIA" marah Fiki

" KENAPA DIAM, IYA KAN" tegas Fiki lagi

" Gak perlu tau, kita kan udh gak ada apa apa" ucap Tira

"Apaa!!"kaget Indri mendekati

Sontak Tira dan Fiki mengoleh, Tira menatap Indri langsung pergi, tapi di tahan oleh Fiki.

"Kok bisa putus" tanya Indri

"Kenapa senang kan lu" ketus Tira

Indri mengerut kening nya, tanpa mengoleh kearah Fiki, Tira langsung pergi.

***

Setelah pulang sekolah, Tira menunggu Shandy pulang, beberapa menit Shandy datang.

"Bg Shan" rengek Tira

"Kenapa??" Tanya Shandy memeluk Tira

"Lama banget sih" ucap Tira manja

"Iya maaf, ada bisnis tadi"jawab Shandy mengelus rambut Tira

"Bisnis, ??, Udah ahh gak penting juga, jadi kan kerumah Devan nya" ucap Tira

"Jadi jadi, udah yuk" ajak Shandy

KEMBALI KAN DIA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang