chapter 11

38 3 0
                                    

" apa kalian pernah tau, bahwa pada saat saat kita terbawa cinta ada hati seseorang yang terluka"

Saat Tira melihat Poto yg ia pegang, Tira langsung membuka buka itu secara perlahan, berapa kaget saat melihat tulisan sang sahabat menyukai sang pacar.

Aku cuman ingin kamu

*Kamu adalah Fiki Aulia, cowok selama ini aku taksir.
Banyak kata yang tak sampai aku utarakan.
Meski sampai ini, masih ada rasa sesak.
Aku simpan meski hingga kini, luka ini masih basah.

Tapi selalu saja, rasa itu mengalahkan.
Bahkan ketika kata kata mulai menyakiti.
Ketika sikapmu, mulai menumbuhkan luka.
Tapi apa ada ku, cinta itu mengalahkan sakit nya.

Jika boleh aku katakan, masih masih banyak rasa sakit.
Yg tersimpan, masih banyak sesak tersimpan.
Bahkan kejadian tempo hari, itu masih saja.
Bayangan nyata yg sulit aku lupa kan.

Saat membaca tulisan sang sahabat, tanpa ia sadari ia meneteskan air mata. Kaget ia ,dalam pikiran saat ini.

Berapa lama Indri menyukai Fiki?? Kenapa gak pernah bilang??.

Tira terduduk di kasur tempat tidur Indri dengan mata masih berpokus ke buku yg ia pegang.

Saat itu membuat Tira mengingatkan kejadian 1 tahun yang

Flashback on

Disebuah taman, ada seorang diri yg sedang duduk. Di bangku taman.

Tira mendekati Indri yg lagi duduk sendiri

"Ind...."teriak Tira mendekati Indri

Dengan cepat Indri menghapus air mata nya, Tira yg melihat pun langsung mendekati nya.

" Ind, Lo gak papa" tanya Tira yg langsung duduk mendekati sang sahabat

"Huhhf, gak papa" bohong Indri

" Kenapa, kayak ya lagi senang gitu" ucap Indri mengalihkan pembicaraan.

"Ohh iya , tapi Lo gak papa kan" tanya Tira khawatir

Indri menggunak pelan.

"Gue jadian sma Fiki," ucap Tira girang

"Selamat yaa" senyum paksa Indri

Tira tersenyum bahagia

Flashback off

"Ceklek"

Bunyi pintu terbuka, membuat Tira kaget. Tira dengan cepat langsung meletak buka tadi jauh dari dirinya.

Langsung menghapus air mata nya. Indri yg tadi baru keluar dari toilet menatap wajah Tira aneh.

" Kenapa??" Tanya Indri mendekati dengan mata masih berpokus kewajah Tira.

"Engak, gue terharu aja" Bohong Tira

"Terharu??"tanya Indri binggung

"Udah ah, cepatan! buruan!" Teriak Tira berdiri melangkah pergi.

KEMBALI KAN DIA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang