chapter 8

37 3 0
                                    

"untuk saat ini, aku lelah dengan rasa.
Rasa yg seharusnya tidak ada lagi"


Malam harinya entah kenapa Tira begitu pengen keluar, hati kecil pengen banget keluar. Tapi pasti tidak boleh di keluar Oleh sang Kaka.

" Pengen keluar gue, tapi alasan apanya, kalau gue ngomong pengen keluar pasti gak di bolehin" gerutunya sendiri

Tira mondar mandir memikirkan alasan keluar

"Aaahhhh,"

" Gue blg aja pengen beli sate, pasti di bolehin" ucap Tira

Berjalan menuju kamar sang kakak

"BG SHAN"teriak Tira

Tepat di depan pintu, Tira langsung memasuki kamar sang kaka

"Bg Shan, gue pengen kelu_" belum sempat Tira ngomong sudah di potong sang Kaka

" GAK" tegas Shandy

" Bg Shan, please" ucap Tira memohon

"GAK"

"Please bg, aku pengen makan sate, nanti aku beliin bg Shan juga deh"

" Oke, tapi gue yg ngantarin Lo" ucap Shan berdiri mengambil jaket

" Gak usah, aku bisa sendiri kok"

" Gak ada, Lo mau keluar harus sma gue" tegas Shandy lagi

" Bg Shan..." rengek Tira

"Sekalian ini aja kok, gak jauh "

"Kenapa Lo gak mau gue temanin, malu punya Kaka kek gue" ucap Shandy meninggikan suaranya

" Enggak" ucap Tira takut takut

" Yaudah dehh, tapi depan bagasi aja bg Shan nungguin yaa" ucap Tira pasrah

"Oke"

Mereka berdua pun langsung keluar, Shandy yg menuggu di depan bagasi Tira langsung lanjut jalan tanpa mengucap sepatah kata pun oleh sang Kaka.

Saat di jalan Tira benar benar menikmati keindahan malam hari, tersenyum melihat gelapnya malam.

Berjalan menuju tujuan awalnya, beli sate, buat bg Shan. Berjalan di tepi jalan raya tiba tiba Tira mendengar suara

"KA AJI, INI ARA, ARA KANGEN SMA KA AJI"

saat mendengar suara teriak itu, Tira mencari cari ke beranda suara itu dengan mengikuti arah suara.

"UMI KANGEN SMA KA AJI, KA AJI PULANG" tangisan suara itu

Tepat berjalan, Tira menemukan Ara yg sedang menangis di tepi jalan, Tira dengan cepat mendekati

"Ara"panggil Tira mendekati

Yaa orang tadi adalah Ara adik dari Fajri mantan kekasihnya Tira,

Saat Tira menyebutkan nama Ara orang yg tadi ingin meninggalkan Ara terhenti dan membalikkan badan.

Ara dengan cepat menarik lelaki itu, yaa cowok itu adalah Devan, cwok yg mirip dengan sosok Fajri.

"Ka... Bilang sma dia, dia ka aji kan" ucap Ara Ter sendu sendu

Melihat Ara yg tersendu sendu tak sadar air mata Tira pun mengalir di pipi

"Ka"

"Ara, dia bukan Fajri, dia Devan" ucap Tira menatap wajah Devan

"Kaaa, dia ka aji" ucap Ara menyakinkan

Devan yg melihat pun Langsung pengen pergi, tapi entah kenapa hati kecil nya sedih melihat dua orang itu menangis.

Dengan begitu berat Devan langsung membalikkan badannya berniat untuk pergi dari situ

Tapi tiba-tiba..

'aakkhhhhkk'

Sakit kepala ya kambuh lagi, dan ucapan itu selalu terngiang dan bayangan sosok itu selalu muncul saat kepalanya sakit.

Ka aji, ajarin Ara main basket dong, jgn pacar nya aja yg dia ajarin.

Saat teriak Devan membuat Tira dan Ara menatap, Langsung mendekati

"Jgn di tarik tarik, nanti sakit" ucap Tira melepaskan cengkraman tangan di kepala.

"Sakit" ngiris Devan.

Tira langsung memeluk Devan didepan dada nya, untuk memenangkan devan. Tapi disisi lain ada yg melihat adegan itu.

Marah nya tak lagi bisa di kontrol, yaa siapa lagi kalau bukan Fiki. Fiki langsung pergi jauh dari jalan itu. Jalan yg cukup sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas.

***

Shandy yg dari tadi mondar mandir memikirkan sang adek tak kunjung datang.

"Kenapa sihh, lama banget"gerutunya sendiri

"Susah punya adek ngeyel, kalau gak ada papa yg susuh kan gue"

"Telpon apa susul yaa" binggung Shandy

***

"AAAHHHHKKKK" teriak Fiki

"KENAPA SIH LO HARUS HADIR  SETELAH GUE BERJUANG DAPATIN DIA!!"

"GUE GAK AKAN AMBIL DIAM KALAU LO MAU NGAMBIL DIA DARI GUE!!" marah Fiki

Malam ini membuat Fiki marah, meluap kan emosi ya dengan teriak teriak gak jelas di jalan.

Kalau ditanya kenapa Fiki marah?? Fiki tau tantang mantan Tira dari Indri . Semua tentang Tira Fiki tau dari Indri sebelum jadian.

***

Devan tenaga di pelukan Tira, Tira yg merasa tidak ada pergerakan ditubuh, langsung melihat kerarah devan

"Dev" panggil Tira

"Devan Dev bangun!!" Teriak Tira

" Ka gimana??"tanya Ara binggung

Mau minta tolong di sekitar nya tak ada orang sedikit pun bahkan hanya mereka bertiga.

" Ara kesini pakai apa??" Tanya Tira panik

" Taxsi"

"Aduh gimana ni???, Dev bangun dong" ucap Tira menepuk pipi Devan lembut

"Aku kesana dulu ka" ucapa Ara berdiri

"Mau kenapa??" Tanya Tira melihat kearah Ara

"Ara cari taxsi Ara tadi mana tau masih nungguin Ara" teriak Ara

"Aji bangun dong, kalau pun Lo bukan Fajri, gue mohon bangun" batin Tira

Saat batinnya terucap kata itu mata Devan tiba tiba terbuka.

"Dev"


Jgn lupa follow, vote dam comen.

KEMBALI KAN DIA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang