chapter 19

40 3 0
                                    

"sangka patah tumbuh hilang berganti yg ku sangka sembuh nyatanya patah kembali"

Pagi harinya seperti bisa, Tira serapan pagi sebelum berangkat sekolah. Di meja makan Tira hanya mengaduk ngaduk makan.

Shandy yg melihat pun angkat bicara

"Kenapa sihh, makan! Jangan di aduk aduk" ucap Shandy

Tira menatap wajah Shandy dengan murung

"Gini aja dehh, gue bakalan cari tau siapa sebenarnya Devan" ucap Shandy pasrah.

Pasalnya membuat ya bahagia itu mengikuti apa maunya Tira.

"Beneran!!" Ucap Tira bahagia

"Iyaa, tapi gue belum tau adek Devan yg mana?" Tanya Shandy

"Adek Devan itu, pakai kacamata __"ucap Tira terpotong

"Kalau Lo bilang pakai kacamata, sebagian orang pakai kacamata kali, Fiki pakai kan" kesel Shandy

"Bg Shan," cemberut Tira

"Yaudah dehh, pulang sekolah kita kerumah Devan gimana??"ucap Shandy berusaha membuat adik gak cemberut

"Ngapain kesana" ketus Tira yg masih kesel

" Maling" ketus Shandy tak kalah kesel

"Yaa, kita kesana biar gue tau yg mana adek Devan "

"Nanti pasti Devan nanya, mau ngapain "tanya Tira polos

"Ya tinggal bilang aja, gue mau belajar main basket sma dia, kata Tira lu hebat, alasan itu aja ribet" emosi Shandy

"Iihhhss, bg Shan, makasihhhh...." Peluk Tira

"Hm"

***

Tepat didepan gerbang, Tira berjalan  menuju koridor perlahan.

Tak sengaja melihat Fiki dan Indri yg sedang bercanda di depan nya. Kelihatan dari wajah Fiki tak  ada masalah.

Tira terus menatap Fiki dan Indri

"Mencintai mu itu seperti bermain hujan, awalnya aku senang kemudian aku sakit. untuk bertahan lagi kaya tidak, kali ini sakit untuk kedua kalinya."

Tira mempercepat jalan nya sampai akhirnya mendahului Fiki dan Indri.

Fiki yg melihat langsung terdiam.

"Gue duluan " ucap Fiki datar , Fiki mempercepat jalan nya.

Indri yg melihat perubahan Fiki, terdiam sejak.

***

Setelah pelajaran pertama dan kedua berakhir, semua anak anak menuju kantin.

"Dev, pulang sekolah sibuk gak" tanya Tira

" Engak, kenapa??" Jawab Devan

"Gue mau kerumah" ucap Tira pelan

Devan terdiam sejenak, mengingat ucap Adek nya

"Gak bisa nya, gak papa deh" ucap Tira sedikit kecewa

" Gak bukan gitu, gue sih gak papa lu kerumah, tapiii..."ucap Devan mengantung perkataan nya

"Tapi apa??"

"Adek gue..." Ucap Devan mengantung perkataan, karena tak tega jika melihat Tira kecewa.

"Gue duluan" ucap Tira pergi meninggalkan Devan.

Tapi Devan menarik tangan Tira, Tira langsung mengoleh

"Kerumah aja, kalau mau" ucap Devan cepat

Tira mengagukan pelan, dan melepaskan pegangan tangan nya dari Devan.

Berjalan menuju pintu tak sengaja melihat Fiki dan Indri yg sedang tertawa.

Langsung memundurkan tubuhnya ke balik pintu, menahan air mata ya supaya tak menangis.

Devan yg merasa aneh dari sikap Tira langsung mendekati

"Lo gak papa"tanya Devan khawatir

Tira tak menjawab

" Lo kalau mau nangis, nangis aja jgn di tahan, nanti Lo bisa mimisan" ucap Devan

Tira menatap wajah devan dengan detail. Pikir Tira, yg tau Tira itu hanya keluarga dan Fajri, tapi kenapa Devan tau, bahkan yg Fiki tak tau dia tau.

"Tira, gak apa-apa" ucap Devan

Tapi tak senagaja saat ucapan Devan blg Tira ga apa apa. Fiki dan Indri melewati kelasnya.

Sontak Fiki langsung mengoleh, Tira melihat kearah Fiki, dengan tangan mengepal tangan Indri

Sontak Indri melihat gerak mata Tira langsung melepas kan nya.

"Kenapa sayang" ucap Fiki  memengang pundak Tira

Sebelum di pegang, Tira sudah menghindar. Tanpa bicara Tira langsung menarik tangan Devan. Pergi meninggalkan mereka berdua.

***

Di kantin Tira makan bersama Devan . Setengah makanan Tira di tarik kasar oleh Fiki, Devan yg melihat langsung menarik tangan Tira juga

"Lepasin gak" ucap Fiki pada Devan

" Enggak, kalau lu mau nyakitin dia, lu berurusan sma gue" nantang Devan

"Gak ada urusan sma lu, lepas" ketus Fiki

Karena sudah emosi Fiki melepas tangan dengan paksa, lalu pergi. Tira hanya terdiam,  saat Devan Ingin mengejar tiba tiba ada segerombolan orang mendekati dia.

"Eeeehh,aahhhkkk" ucap Devan perustasi.

Devan tak bisa mengejar Tira dan Fiki , segerombolan cwek menahan dirinya bergerak.

Kenapa Devan di gerombolan cwek, Devan anak basket yg paling ganteng, yaa rata rata anak basket emg ganteng ganteng, tapi Devan gantengnya kebangetan.

Tira di tarik oleh Fiki , sampai dibelakang sekolah.

"Maksud kamu apa, jauhin aku" ucap Fiki datar

Tira terdiam, tak menjawab malah tak menatap lawan bicara nya.

"Denger aku gak sih, aku ngomong" kesel Fiki

"TIRA..."marah Fiki

"APA!!"ucap Tira tak kalah marah.

" KAMU MAU NYA APA SIHH" emosi Fiki

Tira menatap wajah Fiki


Jgn lupa follow, vote dam comen.

KEMBALI KAN DIA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang