chapter 6

37 3 0
                                    

"Aku mencoba mendatangi tempat tempat yg pernah kita kunjungi dulu, dengan orang baru tapi tetap kamu yg muncul di ingatan."

Setelah selesai akhir semua anak anak pulang, semua anak anak sekolah berbubaran.

Fiki menunggu di depan pintu kels Tira

"Ehh, Fik gue kira udah pulang" tanya Indri yg berjalan mendekati Fiki

" Enggak, gue nungguin Tira" Jawab Fiki Santai

Sebelum berbicara Indri mengganguk pelan

"Gue duluan yaa, takut gangguin kalian" ucap Indri cegegesan

" Gak lah apasih pikiran Lo" ucap Fiki

" Udah ahh gue duluan" ucap Indri meninggal Fiki.

Indri berjalan Sesekali Indri melirik kearah kebelakang, menatap Fiki.

"Fik, Lo sayang banget sma Tira, padahal gue lihat dari mata Tira kalau di masih ada rasa sama Fajri, mantan pacarnya " ucap Indri dalam hatinya, dan langsung melanjutkan perjalanan.

***

Saat kelas Tira keluar, Fiki langsung menghampiri Tira , langsung memasuki kelas setelah ibu guru keluar.

"Hy sayang" sapa Fiki yg berjalan menuju meja Tira

Sontak Tira melihat Fiki langsung tersenyum, tak lupa melirik kearah Devan yg melihat kedatangan Fiki.

" Yuk" ajak Tira meninggalkan kelas.

Fiki dan Tira menunju parkiran

" Aku boleh jalan jalan dulu gak, sebelum pulang kerumah" ucap Tira menatap wajah Fiki

Sebelum menjawab pertanyaan dari Tira Fiki langsung tersenyum dan mengelus rambut Tira

" Boleh dong, mau ke mana??" tanya Fiki

"Cafe"

" Let's go"

Fiki langsung menaiki motornya dan langsung menuju cafe

Saat di perjalanan menuju cafe, Fiki dan Tira saling diam. entah menikmati keindahan jalan raya,

"  Setelah 2 tahun ini jalan ini tetap sama" gerutu dalam hati

"Kagen kamu" ucapan itu tak sadar  meneteskan air mata

***

Tepat di depan cafe Tira turun, melihat sisi cafe, tak sedikit pun berubah bahwa kan ciri khas dari cafe ini tetap sma.

Tira menetes air mata lagi dan tepat Fiki mengoleh kearah Tira

" Kenapa??" Tanya Fiki sedikit panik

Tira menggeleng kepala nya dengan menghapus air mata

" Kenapa nangis" tanya Fiki lagi

" Cafe nya bagus, jadi Ter haru aja" bohong Tira

" Udah ahh, gak boleh sedih sedih, masuk yuk" ajak Fiki

Mereka pun memastikan cafe

***

Saat di perjalanan Devan masih dengan perasaan kacau, kenapa hatinya sangat saat melihat orang tadi menyebut Tira dengan sebutan sayang, kenapa??

Saat di perjalanannya Devan hampir menyerempet seorang wanita paruh baya yg sedang hamil tapi untungnya ada orang ,yg menolong nya.

Orang itu membuat Devan membuyarkan lamunan dan Devan mengerem mendadak membuat diri hampir jatuh

" EHH, BISA GAK SIH KLAU MAIN MOTOR GAK USAH BEGGONG" marah orang itu

Devan langsung turun dari motor dan meminta maaf pada ibu ibu tadi

"Maaf Bu,maaf banget" ucap Devan mohon

" EHH, KALAU GAK ADA MAS INI, GAK TAU LAGI SAYA GIMANA!!, BISA HATI HATI GAK SIH, BAWA MOTOR NYA"marah ibu hamil itu

" Maaf Bu saya lagi banyak masalah" ucap Devan memohon

" KALAU SAYA DI TABRAK KAMU BUKAN ANAK SAYA MENINGGAL, ANAK SAYA DI KANDUNGAN SAYA JUGA, MAU TANGGUNG JAWAB" marah ibu lagi

" Maaf Bu" ucap Devan membuka helmnya

Orang itu yg membantu itu tadi kaget

"Fajri!!" Ucap orang itu kaget

Ucapan pemuda itu membuat ibu dan Devan menatap kearah pemuda itu

" Udah Bu maafin teman saya, nanti saya tegur lagi kalau lagi kendara" ucap orang itu sopan

"Yaudah, nasehati teman kamu tu, makasih udah tolongin saya" ucap ibu tadi pergi

Devan masih terpaku dengan ucapa teman, bahkan dirinya tak pernah kenal dengan orang didepan nya saat ini.

Setelah kepergian ibu tadi mereka berdua masih terdiam dan bergerutu dalam fikiran masing-masing.

***

Mereka berdua sudah berada di taman  dekat tempat kejadian

" Makasih udah nolongin gue" ucap Devan

Orang itu masih menatap Devan dengan detail,

" Oiya, kita belum kenalan, nama Lo siapa"tanya Devan

" Fenly"

" Gue Devan" ucap Devan menyulurkan tangannya

Fenly masih tidak percaya bahwa yg di dekat ya ini adalah Fajri, bahkan fikiran bahwa Fajri udah gak ada , terus siapa yg didepan nya ini, pikiran fenly masih berputar putar tentang sosok di depannya sekarang.

Kalau kalian tanya kenapa fenly kenal Fajri, fenly teman kecil Fajri, dan fenly adik dari sahabat Tira yaitu Indri.

Maka mereka sangat dekat, jadi tak heran kalau fenly kaget melihat Devan dengan tubuh persis dengan Fajri.

"Lo gak ingat gue" tanya fenly binggung

" Engak," jawab Devan singkat

"Iya, gue mau tanya dong" ucap Devan dengan menatap kearah fenly

Fenly tak menjawab, masih dengan tatapan menatap wajah Devan dengan detail

"Kenapa setiap gue ketemu orang, orang itu selalu menyebut nama Fajri kegue" ucap Devan berdiri

" Contoh Lo, gue gak kenal Lo, tiba-tiba Lo nyebut nama Fajri" ucap Devan berbalik badan menghadap kearah fenly

Fenly di buat binggung dengan ucapan devan barusan mau jawab apa??


Jgn lupa follow, vote dam comen.

KEMBALI KAN DIA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang