chapter 12

33 3 0
                                    

" yg pada akhirnya aku tau bahwa kamu hanya mencintai nya, bukan mencintai ku. And l Will forgive your departure Evan thouhg it hurts so much"

Tira berlari mencari suara orang minta tolong, Tira terhenti saat melihat orang yg minta di lapangan .

Dengan cepat Tira berlari mendekati, batapa kaget siapa yg ia lihat. Indri pun langsung mendekati.

Tira langsung menenangi Devan yg sedang sakit, Indri tak heran jika  melihat Tira  seperti itu pada Devan. Tapi fenly begitu kaget.

Pikiran fenly bertanya tanya, otaknya banyak yg mau di Tanya.

"Klau sakit jangan di tarik tarik" ucap Tira menenangkan Devan

Tira perlahan melepaskan cengkraman tangan Devan ke rambutnya, perlahan lahan  Tira menenangkan.

"Sakit"keluh nya

"Gak papa kamu kuat, liat aku! liat! " Ucap Tira

Devan menatap wajah Tira dengan mata sendu, Tira menatap wajah Devan dengan khawatir dengan tangan menggenggam tangan Devan untuk memenangkan.

Di saat kondisi seperti itu Indri sempat memotret adegan itu dan langsung mengirim ke Fiki.

***

Setelah kejadian itu Tira masuk kerumah, dirumah di kaget kan oleh seorang yang duduk di sofa ruang tamu.

Fiki dengan tatapan tajam pada Tira, amarah yang di tahan nya sejak tadi.

"Aku mau ngomong sma kamu" ucap Fiki datar

Tira yg melihat raut wajah Fiki, mengaguk pelan.

***

Di sebuah taman, Fiki dan Tira duduk. Masih keadaan hening, Tira takut memulai pembicaraan di saat mood Fiki seperti itu.

Karena sejak mereka pacaran Fiki tak pernah semarah ini.

" Tolong jelasin ini keaku" ucap Fiki menunjukkan sebuah foto .

Yaa itu Poto yg di potret Indri saat Tira menenangkan Devan.

Tira takut memulai pembicaraan, mulutnya masih terdiam

"JELASIN"tekan Fiki

"A k u__" ucap Tira terbata bata

" KAMU TAU KAN. AKU GAK SUKA, KAMU DEKAT DENGAN ANAK BARU ITU, KENAPA KAMU  DEKATIN DIA" marah Fiki

"Aku cuman bantuin dia doang, dia lagi sakit" ucap Tira takut takut

"SAKIT!!, aku sakit pernah kamu pernah peduli, pernah kamu sesekhawatir dia ke aku"ucap Fiki menahan amarah

Tira tak menjawab, ucap Fiki membuat hati nya begitu sakit

"Kamu suka sma dia" tanya Fiki

Tira msih terdiam

"JAWAB!!" Bentak Fiki

'hiks'

Air mata Tira tidak bisa tertahan lagi,  tangisan nya pecah.

Fiki mendengar tangisan itu langsung memeluk Tira. Begitu merasa bersalah dengan sikap ya pada Tira tadi, seharusnya dengarin penjelasan, tanpa menyimpulkan sendiri.

"Maaf, aku udah marahin kamu" peluk Fiki mengelus rambut Tira

Tira tak menjawab,

"Aku cemburu liat kamu mesra sma dia, aku gak suka"

"Aku gak mau kehilangan kamu, maaf nyaa" ucap Fiki menghapus air mata Tira.

Tira hanya mengangguk dengan keadaan cemberut.

***

Fiki mengantarkan Tira depan bagasi

"Kamu lagi sibuk yaa" tanya Fiki

Tira menagguk pelan

"Sesibuk apapun kamu, tolong kabarin aku dong, aku khawatir" ucap Fiki mengelus pipi Tira

" Iya, aku akan usahain. Oiya, lusa aku ada olimpiade luar kota, kalau aku gak kabarin kamu gak papa kan" ucap Tira pelan.

"Gak papa dong sayang" ucap Fiki lembut.

"Yaudah aku pulang dulu yaa" ucap Fiki lagi

Tira hanya menagguk dan tersenyum. Fiki melajukan kendaraannya menjauhi.

Tira melangkah memasuki rumah, menuju kamar sebelum itu Tira melakukan rutinitas sehari-hari yaitu mandi sesudah beraktivitas.

Setelah selesai mandi, Tira dudk di tepi kasur dengan membuka handphone.

Tiba-tiba ada notifikasi dari WhatsApp no yg tidak di kenal.

0891********

'Makasih yaa 😉'
'Udah slalu ada buat gue'

Tira mengerut kening melihat chat pertama yg di kirim oleh yg dia tak kenal, Tira langsung menutup handphone

'ting'

Notifikasi terdengar lagi, Tira melihat notifikasi tadi, no yg tadi kembali chating nya lagi

0891*******

'Benar nya kata anak sekolah, dekat dengan kamu tu. hanya orang beruntung yg bisa dekat sma kamu.'

Karena sudah kesel Tira langsung membalasnya

'siapa sih'

'aku orang yg kamu tenangin'

'devan?'
'Dapat no ku dari mana?'

'iya aku devan'

Devan langsung melakukan video call

"Hy" Devan melambaikan tangan

Tira tersenyum kepada Devan. Mereka berdua saling berbincang hal sepele, hal random, bahka hal tak penting di bicarakan.

" Jika kamu melihat ku di bahagia orang lain, ingat aku beribu malam kelewat hanya untuk menunggu mu kembali"

***

Pagi harinya, dimana hari mereka berangkat keluar kota. Mereka akan menuggu mobil yg mengantar nya keluar kota.

"Bg Shan, kalau gak ada aku di rumah hati hatinya"ucap Tira

Tangan Shandy menjitak kepala Tira.

"Aauuhh, sakit bg Shan" kesal Tira

"Lo pikir gue  apa , seharusnya gue yg blg sma Lo bukan lo" ketuk Shandy.

"Udah aahhh , aku berangkat" ucap Tira menyalami Shandy.

Tira pun pergi kesekolah di antar oleh sang Kaka.

Jgn lupa follow, vote dam comen.

KEMBALI KAN DIA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang