*ekstra part*

42 5 0
                                    

" melihat mu begini, hati ku hancur. Seharusnya ini gak akan terjadi, dan gak akan pernah terjadi. Melihat mu lemah adalah kelemahan ku, berpura-pura kuat itu usaha ku "

Satu Minggu setelah kepergian Tira, mama jadi seorang pendiam, dan bahkan menjadi pemurung, tak seceria sebelum nya.

Mungkin emang berat, melepas kan seseorang yg kita sayang, tapi kalau udah jalan nya, mau di paksa pun gak bisa.

Mama duduk di teras depan dengan tatapan kosong. Mama tidak menangis hanya dalam sehari hati merenung.

Shandy mendekati mamanya dengan membawa semangkuk bubur.

"Maa, makan dulu yuk, mama belum makan lohh" ucap Shandy lembut dengan menyuap kan mama.

Mama mengelang kepalanya dengan masih tatapan kosong

"Sedikit aja mah, nanti mama sakit" ujar Shandy lembut

Mama tak merespon ucapan Shandy, tatapan masih sama, begini lah keadaan mama setelah kepergian Tira.

***

Di kediaman fajri, umi lagi tak seperti mama Tira, berusaha ikhlas walau susuh. Mungkin di rumah umi banyak penghuni ketimbang di rumah Tira, tapi yg namanya di tinggal tetap menyakitkan.

"Mi, nanti kemakam ka aji dan ka Tira yuk" ajak Ara pada umi

" Iya sayang" jawab umi dengan tersenyum.

Beberapa menit yg lalu akhirnya Ara dan umi kemakam Fajri dan Tira.

Berjalan mendekati pemakaman. Duduk di pinggir pemakaman dengan mengelus batu nisan anaknya.

"Umi kangen hadir kalian, tawa kalian, receh kalian, bahkan umi masih butuh kalian, umi sampai sekarang masih berusaha ikhlas, senang di sana yaa, umi selalu memberikan doa ke kekalian" ucap umi dengan menahan tangisnya.

"Ka ajii, pertama Ara ke temu  ka aji, Ara gak mau ka aji ninggalin Ara lagi, tapi hal itu terjadi lagi, senang disana yaa, bahagia terus" ucap Ara menahan air mata.

"Kaa, Ara kangen, kenapa Kaka harus pergi. Ara masih butuh sosok kakak di hidup Ara. Waktu ka aji di nyatakan meninggal, Kaka selalu menyemangati Ara, kalau gak ada Kaka siapa yg selalu ngerti Ara hiks.." tangisan Ara pecah bahkan air mata yg di bendung tak lagi di tahan.

Setelah itu akhirnya umi dan Ara membaca surah buat almarhum dan almarhumah. Setelah selesai akhirnya umi dan Ara pulang.

***

Shandy pergi kekantor polisi untuk menjenguk vano bersama Farhan Gilang dan Ricky.

Setelah sampai di depan kantor polisi mereka langsung memasuki kantor itu. Vano keluar untuk menemukan mere ber 4.

Dudk di bangku yg sudah di siap kan untuk menyengguk. Shandy menatap vano marah. Beda dengan teman nya.

"Gimana keadaan loh??" Tanya farhan

"Baik kok bang" jawab vano takut.

"Ngapain Lo tanya kabarnya, Lo udah liat kan gimana dia" marah shandy berdiri

KEMBALI KAN DIA | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang