Part 17 (Perhatian Reyfan?)

466 53 8
                                    

"Assalamualaikum.. "

Setelah mengucapkan salam ia segera menutup pintu rumahnya dan berjalan pelan tanpa Semangat.

"Hmm.. Heran rumah segede stadiun bola gini cuman di huni sama satu manusia doang.. Gue sendiri lagi"

Ia memutar malas kedua bola matanya dan terus berjalan sambil menunduk menatap lantainya.

Bruk!

"Awhh!" rintihnya sambil memegang jidatnya yang baru saja terbentur.

Ia lalu mendongak dan sontak kedua matanya melebar saat menatap pria di hadapannya ini yang baru saja ia tabrak dada bidang nan kekar itu.

"ALLAHU AKBAR BINTANG!"

"Apa?"

"Kamu kok bisa masuk?"

"Masuk kemana?"

Sandrinna menatapnya dengan sinis sembari menyipitkan matanya.

"Yah masuk ke rumah aku lah! Masa masuk neraka!"

"Hmm.. Mulut tuh mulut belum pernah di ruqiyah kali yah"

"Bilim pirnih di riqiyih yih!" ucap Sandrinna sembari meledek dan mengulang ucapan Bintang kesal.

"Darimana? Anak perawan jam segini baru pulang.. Pinter kamu yah! Siapa yang ngajarin hah!" ucap Bintang sembari kedua tangan yang bersedekap di depan dadanya.

"Apaan sih! Udah berasa kek lagi di introgasi sama daddy aku tau nggak.."

"Yah bagus sekarang aku gantiin daddy kamu buat marahin kamu.."

"Ayo jawab darimana?" lanjutnya.

"Dari RS tadi neme.."

Menyadari ucapannya barusan ia segera membekap mulutnya sendiri dengan kedua tangannya.

"APA! RS? KAMU SAKIT SAN?"

bintang segera memperhatikan Sandrinna dan atas sampai bawah dan memutar mutar nya untuk melihat apa yang terjadi.

"Ihh.. Apaan sih! Bukan aku"

"Trus siapa? Jawab!"

Jujur ia ingin sekali berkata jujur namun dia sudah janji tidak akan ada yang tau soal apa yang terjadi hari ini.

"Kok diem? Kenapa?" tanya Bintang sembari berjalan pelan mendekati Sandrinna dan karna posisi mereka yang berhadapan membuat wanita itu sontak berjalan mundur.

"Lagi mikir gimana cara nyari alesan buat bohong hmm? Atau lagi nyusun kalimat bohong?"lanjutnya

"Apa.. Apaan sih! Nggak ada yang mau bohong kali!"

"Trus?"

"Stop dulu napa ihh!"

Ia menahan dada bidang Bintang dengan kedua tangannya agar cowo itu berhenti mendekat.

"Tadi aku pas di jalan nggak sengaja liat anak orang yang jatoh di tengah jalan dan kayaknya lagi sakit gitu yaudah aku bantuin bawa ke RS makanya lama.." jelasnya sambil terus berdoa dalam hatinya semoga Bintang mau percaya dengan kalimat kalimat bohongnya itu.

Bintang terus menatap kedua matanya hingga padangan nya beradu membuat nya semakin gelisah.

"Kamu percaya kan?"

"Harus sampai semalem ini? Orangnya siapa? Cewe cowo?"

Sandrinna menarik nafas panjang dan sedetik memejamkan matanya lalu kembali membukanya untuk menatap Bintang.

"Karna tadi aku temenin orangnya dulu sambil nungguin keluarganya dan dia cewe bukan cowo.. Yah kali kalo dia cowo aku jagain di kamar inap berdua lagi.. Mana mau aku!"

TAKDIR AKU,RAGU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang