Part 29 (Semakin Rumit?)

351 44 8
                                    


                             💗💗💗

Brak!

Sandrinna menutup kasar pintu kamarnya setelah lelah pulang dari sekolah.

Ia menghempaskan tubuh lelahnya di atas kasurnya dengan wajah yang terlihat wajahnya tidak mood saat ini dan lalu menenggelamkan wajahnya di bantal.

Setelah pembahasannya tentang Reyfan tadi bersama Bintang di taman sekolah membuatnya harus menerima sikap dingin Bintang.

Bahkan saat pulang pun ia sudah menunggu untuk pulang bareng namun nyatanya pacar bar barnya itu telah pulang lebih dulu.

Apa sebegitu marahnya Bintang sampai mengabaikannya? Entahlah perasaan bersalah muncul sedari tadi namun tak bisa di pungkiri ia kembali teringat lagi dengan kejadian di UKS bersama Reyfan tadi.

Ia tanpa sadar tersenyum kala teringat wajah kesal Reyfan serta ucapan dan wajah datar milik cowo itu namun walau begitu Reyfan tetap diam saat ia obati tadi siang hal itu benat benar membuatnya senang.

Perlahan ia merasa ngantuk yang menyerang membuatnya mulai hendak menutup kedua mata indahnya namun bunyi ponselnya membuat ia membatalkan niatnya.

Drrt.. Drrt..

Ia mengambil ponsel miliknya yang masih berada kantong seragamnya lalu melihat nama yang menelfon.

Ia sedikit bingung kala melihat nama Raqeela yang tertera di layar ponselnya namun tak mau menunggu lama ia segera menekan tombol hijau itu hingga terhubung.

"Hallo--"

"Kak Sandrinna! Tolongin aku hiks.."

Ia menyatukan kedua keningnya semakin bingung kala mendengar kalimat Raqeela yang di sertai isakan.

"Ada apa? Kenapa Qeel?"

"Hikss.. Takut"

"Udah tenang bilang sama kakak kamu kenapa Qeel?"

"Takut sama bang Reyfan"

"Hah? Reyfan?"

"WOI! BUKA PINTUNYA RAQEELA AIRLANGGA! NGGAK USAH BIKIN GUE MARAH YAH! BUKA!"

sandrinna sontak menegang kala mendengar bentakan dan suara galak di seberang sana dan ia yakin itu adalah Reyfan yang tengah emosi.

"Kok Reyfan marah marah? Ada apa?"

"Hikss.. Bang Reyfan marah pas tau tentang aku sama Arsyah yang katanya pacaran.."

Sontak kedua matanya melebar kaget mendengar itu ia tau betapa bencinya Reyfan pada Bintang dan sekarang malah adik orang yang dia benci itu pacaran sama adiknya.

Sudah tentu itulah hal yang akan membuatnya murka bukan?

"Kak bantuin Qeela hiks.. Bunda lagi nggak ada di rumah tadi pergi bentar trus bang Reyfan langsung marah marah Qeela takut hiks.."

"Yaudah tungguin kak Sandrinna ke sana sekarang yah.. Tunggu!"

"Iyah kak makasih Qeela tunggu"

Tut..

Ia menghela nafasnya pelan lalu kembali terlihat panik.

Entahlah sekarang dia masih bingung kenapa Raqeela malah menelfonnya? Sudah jelas bukan jika dia yang ke sana maka itu akan lebih membuat Reyfan marah?

Tapi ia tidak boleh memikirkan itu dulu saat ini Raqeela membutuhkan bantuannya dulu.

Bodo amat dengan apa yang akan terjadi nanti yang penting ia harus selamatkan Raqeela dari manusia datar itu dulu.

TAKDIR AKU,RAGU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang