"Tapi lo nggak pernah menghargai gue sebagai cowo lo!!"
"Maaf.."
Kisah Cinta Segitiga terumit antara pacar dan musuh?💔
WARNING!!! Ini bukanlah cerita dengan anak geng motor.
Cerita ini memiliki alur konflik tentang cowo yang terjebak akan cinta p...
Assalamualaikum.. Hai Guys😎 Gimana kabarnya semua? Alhamdulillah semoga sehat selalu untuk semua pembaca Cerita ini.. 😁🙏
*** Btw Maafkan Mimin yg lama up😔🙏 karna sekarang lagi ada di Kampung yg di pulau jadi jaringan nggak ada, kecuali harus ke pinggir Pantai dulu baru ada.. Jadi mimin usahakan buat cari jaringan untuk up lagi🙂🙏
***
Bismillah..
Sebelumnya Author mau bilang Makasih buat yg udah Baca + Vote + Komen+ karna itu berarti banget buat Author sebagai penyemangat untuk tetap bisa lanjutin partnya😁👍❣️
*** Dan kalo misalkan ada typo atau kesalahan lainnya tolong di maklumi yh guys karna namanya juga manusia jadi tidak luput dari kesalahan😌🙏😁
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
💗💗💗
Ceklek..
"Sandy.." panggil Selly setelah membuka pintu kamar milik Sandrinna.
"Hmm?"
Sandrinna menyimpan ponselnya dengan asal di atas kasur dan menegakkan tubuhnya yang tadi bersandar di kepala ranjang.
Ia menatap Selly yang tengah berdiri di depannya sembari membawa satu kotak sedang berwarna merah.
"Ntar malam lo pake dress yang ada di dalem kotak ini" ujar Selly sembari menyodorkan kotak yang ia pegang itu pada Sandrinna.
"Wait? Ini dari siapa?" tanya Sandrinna seraya memperhatikan kotak itu.
"Gue juga nggak tau. Tapi yang jelas itu di tujukan buat lo"
"Lo tau darimana?"
"Coba lo balik kotaknya ada tulisan di bawahnya"
"Hah?" beo Sandrinna bingung.
"Aishh! Udah lo liat sendiri aja deh. Ntar malah gue jadi ikutan bingung kalo lo responnya hah hoh mulu.." ucapnya sembari berjalan keluar dari kamar Sandrinna dan tidak lupa menutup pintu kamar.
Sandrinna masih diam sejenak lalu dengan perlahan ia membalikkan kotak itu.
Dan benar saja di bawahnya ada tulisan yang memang kalimatnya di tujukan untuk dirinya.
