Bagian 16

296 13 0
                                    

POV PUTRA (warning, adegan dewasa ...🤫😊)

Ketika Daniel masuk klub Basket, semua anggota tim basket berubah menjadi dua kubu, junior dan senior. Bima adalah kapten basket senior, sedangkan Daniel, masuk tim junior. Walau dulu pernah sekolah disini, tetap di anggap junior karena baru masuk kembali. Gaya permainan keduanya berbeda, terlihat aroma persaingan tercium sehingga menjadi gosip besar di sekolah.

Aku dan Rima mendengar, akan ada pelatihan khusus bersamaan dengan mos murid baru. Akan di pilih anggota untuk tim inti dari kedua kubu. Yang nantinya di masukan ke pertandingan wilayah dan nasional. Untuk meraih gelar juara yang sempat di salip oleh sekolah lain.

Rian pun minta kami mempersiapkan semuanya, terutama asrama untuk para pemain basket menginap. Aku di tunjuk untuk tim junior dan Rima senior. Untunglah untuk asrama ada ibu Siti juragannya asrama, jadi tinggal bilang saja, karena bersamaan dengan mos. Asrama pun di bagi dua, satu tim basket dan Mos.

Setelah di sepakati, tim basket tidur di lantai satu dan dua, sedang mos lantai tiga dan empat. Kenapa di bawah, untuk memudahkan latihan yang intensif bagi kedua kubu Junior dan Senior. Pelatihnya sangat galak. Tapi konon, Rian bisa 'menjinakannya' sudah bukan rahasia lagi dan tetap rahasia tentang hal ini, seperti aku ceritakan di awal lalu.

Hubungan sesama jenis sudah tak aneh disini. Mau yang melecehkan atau pun tidak, mau sesama murid, senior atau junior. Dan berlaku untuk para guru juga, memang tidak semuanya, tapi ada. Dan aku tahu semuanya.

--------------------

Aku baru tahu atau bisa melihat dengan mataku sendiri tentang hubungan keduanya, hal ini tak sengaja. Ketika itu kebetulan Rima minta izin untuk tidak bekerja karena harus mengikuti ujian piano dia ikut extrakulikuler itu, sedang aku memilih fotografi karena tidak bisa main alat musik atau pun olah raga. Kebetulan aku punya foto atau kamera itu dulu milik bapakku dia sempat menjadi fotografer atau wartawan di sebuah majalah.

"Sorry ya! Tapi tugas gue sudah semua kok !" Ucapnya meminta maaf, dan untuk di beritahu ke Rian sebagai ketua.

"Ya sudah, gue mengerti kok !" Jawab gue.

Untungnya pekerjaan hari ini tidak berat sih, jadi tak membutuhkan waktu banyak. Aku pun setelah selesai menuju ke bagian ruang santai klub basket, oh iya untuk sementara latihan reguler basket di tiadakan, sampai saatnya nanti. Jadi kosonglah tak di pakai. Semua juga udah mulai libur, hanya ada beberapa kegiatan extrakulikuler saja yang belum kelar, seperti Rima.

Oh iya, klub baskes memang gedungnya terpisah dari area sekolah, jadi ini disebut wilayah olah raga. Lapangan basket ada di dalam dan di luar, itu pun bisa di ubah ke berbagai cabang olah raga yang ada di sekolah, ada tiga besar yang di minati cowok atau cewek disini. Pertama tim basket, tapi tak ada ceweknya yang ada cherrleader. voli, itu pun biasa hanya ada di pelajaran olah raga.

Kedua futsal adalah olah raga populer kedua, setelah basket. Banyak anggotanya menjadi populer di kalangan anak cewek, tapi tidak ada tim cewek. Ketiga olah raga bela diri yang cukup populer, dan Andra adiknya Daniel masuk kesini, awalnya aku terkejut dan tak menyangka cowok seimut aku itu masuk ke sana. Tapi jangan di tanya, ternyata dia hebat. Nah ini ada tim ceweknya.

Satu lagi klub renang, sayang tidak banyak yang ikut. Walau begitu banyak ceweknya disana, lelaki bisa di hitung dengan jari, selebihnya para banci, karena guru renangnya ganteng tak kalah dengan guru basket. Tapi keduanya berbeda jauh, yang satu klimis tapi ganteng dan punya tampang 'oppa' ya guru renang kita memang punya keturunan korea.

Jadi tak heran, para cewek penggemar kpop, ngumpul di sana. Dan aku pernah ikutan klub renang tahun lalu tapi tak lama hanya 5 bulan, setelah para banci masuk. Dan membuat heboh klub renang.

Sedang guru olah raga basket adalah pak Jack khoel, blasteran Jerman-Amerika, bertubuh tegap, gagah kekar dan tinggi besar, berjenggot tipis dan juga kumis, tatapannya galak dan tajam, punya dua asisten pelatih dari alumni sekolah ini yang sudah berpengalaman.

-------------

Ketika aku buka ruang santai, kok di kunci? Ajir, kenapa sih kan disuruh bebersih! Omelku dalam hati, aku ingat semua kunci di pegang oleh ka Rian, aku pun memutuskan ke ruangannya. Mudah-mudahan engga di bawa sama dia, kalau dia ngomel siapa suruh di kunci coba!

Dan aku menemukannya, aku tertegun. Karena melihat tas pinggangnya ada di meja, tentu ada orangnya kan ? Hmm .. jangan-jangan di ruangan pelatih ? Tanyaku dalam hati. Yah sudah masa bodoh, bukan urusan aku kan ?

Aku pun menuju ruang santai, dan ketika di buka? Cukup bersih, rupanya, hanya ada sampah di meja dan tempat sampah, aku membuang sampah ke belakang dan kembali. Aku kemudian mengintip isi kulkas yang tinggal sedikit. Yah pastilah, kan mau pelatihan setelah itu libur kan ? Aku ambil sisa makanan dan minuman, toh mereka tak keberatan. Kini kosong melompong.

"Beres deh! Oh iya, ruang pelatih ?" Tanyaku, aku pun ke sana. Letaknya di lantai dua, di bagian paling ujung setelah tempat gym atau olah raga angkat beban, ada saunanya loh disini. Termasuk shower, dan semua sudah beres itu kemarin.

Ketika sampai ke lantai dua, aku tertegun melihat Rian dan mr Jack ciuman di arena gym. Mr Jack duduk di kursi sebuah angkat beban, sedang Rian yang emang atletis tapi tidak kekar serta berkulit putih, dipangkuannya.

"Gila ... apa yang mereka lakukan ?" Bisikku dan aku mengintip dari jauh.

"Hmmmm ... " suara gumaman dari mulut keduanya, suara ciuman keduanya terdengar di ruangan sepi, tangan Rian merangkul leher mr Jack.

"Aaahhhh ... kamu hot sayang !" Ucap mr Jack terengah, setelah melepas ciuman yang hot abis, menurutku. Kok aku seperti menonton film bokep ya ? Kataku, tapi aku tak beranjak pergi, soalnya ... penasaran! Hi ... hi ...

"Kamu hebat sayang !" Katanya sambil meremas pantat Rian yang memang seksi.

"Ah, mister bisa saja! Kamu juga hot loh !" Jawab Rian manja abis. Dan sambil menggoyang pinggulnya.

"Aaaahhhh ... kamu mau sayang ?" Terdengar erangan dan suara berat dari mr Jack.

"Tentu saja, sayang my Teddy Bear! Kamu juga sudah ngaceng sayang ... Ahhh babby !" Erangnya keduanya berciuman dengan panas pantatnya pun bergerak seperti menggesek, tak lama Rian bangun dan jongkok di kaki mr Jack, menyetuh celana hitam ketat yang terlihat tonjolan membesar. Aku menelan ludah. Perlahan Rian mulai mencium tonjolan besar.

"Ooohhh ... babby ..!" Erang mr Jack. Rian tersenyum dan mulai menjilat hingga basah.

"Buka saja, sayang ..." pinta mr Jack, Rian menurut dan mulai membuka perlahan. Ajir, kontol bule segede apa ya? Bisikku, oh astaga aku ngaceng ... melihat tonjolan di celanaku,

Perlahan dibukanya celana pendek ketat itu dan... terlihatlah kontol jumbo yang seperti di film ... bokep ! Aku terpana tak berkedip. Rian malah ekpresi senang luar biasa.

"Wow ... seperti biasanya sayang ..." bisiknya menelan ludah.

"Kamu suka ?" Tanya mr Jack menatap Rian tersenyum mesum.

"Tentu saja, oohh my favorit toy !" Katanya sambil meremas dan membelai batang yang segenggam tangannya dan kepalanya yang besar.

"Oooohhh yeah ... ayo kulum sayang !" Erangan kembali terdengar dari mulutnya sambil memejamkan mata menikmati remasan Rian.


Bersambung ....

ANDRA & DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang