PERLAWANAN MUSUH

77 6 0
                                    

Perut Gayatri mulai berisi setelah 4 bulan masa kehamilan, setiap tangannya mengelus perutnya di rasa ada yang bergerak di sana. Gayatri begitu bahagia. Suhendi suaminya tetap pulang ke rumah seperti biasa setelah dari luar kota, dia bersikap seperti suami pada umumnya, dan terlihat tak ada yang di sembunyikan.

Tapi bersamaan dengan itu, teror telpon terus di lancarkan oleh wanita yang bernama Asih, yang makin lama makin berani dan bahkan mengirimkan foto kemesraannya dengan suaminya. Bagaimana tanggapan Gayatri? hanya tersenyum saja. Dia sudah tahu senua tentang wanita itu. Kalau mau berbalik jahat, Gayatri bisa membalik nasib wanita itu menjadi buruk dan sial. Tinggal mengubah dengan satu rapalan jampi saja.

Gayatri hanya ingin melihat sejauh mana perempuan itu bertindak. Sebenarnya masuknya Gayatri ke dalam keluarga besar suaminya seperti mendapat keberuntungan, semua usaha dan bisnis mereka seperti lancar jaya, tanpa kendala berarti. Aneh memang, tapi kadang Gayatri seperti memberi nasehat kepada Suhendi atau kedua mertuanya harus apa, dan mereka seperti menurut. Memang kadang Suhendi agak bandel dan tak percaya omongan istrinya.

Sehingga kadang ada saja rencana bisnis yang berantakan. Hal itu membuat Suhendi marah besar di kantornya. Seperti hari ini, muka suaminya terlihat di tekuk dan kesal. Gayatri mencoba menenangkan dengan memberikan secangkir kopi kesukaan suaminya.

"Ada apa? Apa ada masalah di kantor ?" Tanyanya lembut, Suhendi meraih cangkir kopi dan menghirupnya pelan, seperti biasa enak sekali buatan istrinya itu, dia menghela nafas dan kemudian meluncurlah semua unek-unek di kepala.

"Kan aku sudah bilang waktu itu, mas !" Ucap Gayatri tersenyum, Suhendi terdiam, dia baru tersadar.

"Iya ya, aku terlalu sibuk sehingga tidak mendengar katamu sayang !" Ujarnya sambil memeluk istrinya dan mengecup bibir Gayatri, tak lama tangannya menuju perut yang sudah mulai membulat.

"Hallo, jagoan! Apa kabar !" Bisik Suhendi sambil kepalanya turun ke perut Gayatri dan menciumnya. Gayatri tersenyum.

"Baik papa !" Jawabnya. Suhendi sejenak lupa tentang apa yang terjadi.

"Aku sayang dan cinta kepadamu !" Ucap Suhendi dan mencium bibir istrinya, Gayatri tidak menolak dan keduanya berciuman.

"Kamu ...mau engga .. " bisik Suhendi terengah, menahan gejolak nafsu yang tiba-tiba muncul. Gayatri hanya mengangguk, tak lama tangannya di tarik kedalam kamar.

-----------------

Gayatri terbangun, dan melirik suaminya yang tertidur pulas. Gayatri memakai dasternya dari ketelanjangan setelah memadu kasih tadi. Dia pun berdiri hendak ke kamar mandi, tiba-tiba terdengar dering telepon yang ternyata milik suaminya. Gayatri tertegun tapi di ambil dan melihat siapa yang menghubunginya ... sudah di duga dari Asih !

"Hallo ..."

"Mas ... aaahhhh ... aku rindu sama kamu, m*m*k ku gatel sekali massss ... " terdengar suara desahan manja dan vulgar dari seberang sana.

"Maaf mba, dia sudah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik! Bahkan sampai dua kali !" Sahut Gayatri dengan suara desahan juga. Tiba-tiba di seberang sana hening.

"Aku tidak percaya! Kamu, hanya mengalihkan saja dari suami kamu !" Suara marah kemudian terdengar. Gayatri menutup dan memfoto Suhendi yang tertidur pulas bahkan sekalian telanjang.

"Bagaimana, mba ?" Tanya Gayatri. Tak ada jawaban dari seberang sana. Gayatri tersenyum.

Malamnya, ketika sedang tidur. Gayatri terbangun merasakan ada sesuatu yang datang ke rumahnya, dan dia bangun kemudiam bersila di samping suaminya yang tertidur pulas. Gayatri memejamkan mata dan merapal jampi dan sebuah cahaya api terlihat di jendela. Cahaya api itu kemudian terpental jauh seperti di balikan oleh Gayatri ke sebuah tempat yang sangat jauh di kaki sebuah gunung.

ANDRA & DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang